Home
» Mimpi diatas Awan
» Mimpi diatas awan - Cerpen Santri part 7
Mimpi diatas awan - Cerpen Santri part 7
“ Jika kau tak mau terbakar , janganlah kau
bermain – main dengan api dan jika kau takut tenggelam , maka janganlah sekali
– kali kau berlayar ke tengah lautan, “ kata yang sering tanteku ucapkan. Kini
aku sudah mengerti apa arti kata kiasan tersebut.
Ketika kau berani terjun dalam gejolaknya api asmara,
berarti kau harus siap akan resikonya. Kadangkala cinta akan bersamaan dengan takdir yang diinginkan, maka
akan ada akhir bahagia. Tapi sebaliknya, jika semuanya bertolak belakang, yang
ada hanyalah sebuah kekecewaan.
Sudah
hampir dua bulan diriku berlarut – larut dalam perihnya luka , yang hanya bisa
mencintai dalam diam. Walaupun aku tahu bahwa cinta sebatas harapan itu sangatlah
menyakitkan. Dan yang aku butuhkan saat
ini adalah hanyalah sebuah pelukan penyemangat.
“ Vi, mengapa aku terlalu
mencintainya ! mengapa perasaan ini terlalu besar untuknya ! sakittt….!
Sakittt…Vii…!!! “ ucapku dengan nada terbata – bata .
“ Bersabarlah ! aku tau keadaan
kamu sekarang, “ katanya menghela nafas sebentar. “ aku juga tau bagaimana
suasana ketika hati berada dalam kerumitan cinta ! “ katanya yang semakin
mempererat pelukan.
“ Sakittt…! Sakittt…! Sakittt…!
“ dadaku terasa semakin sesak.
“ Yakinlah ! jika ustadz Aff
bukan jodohmu , berarti Allah telah menyiapkan seseorang yang lebih baik dari
ustadz Aff yang kelak menjadi teman
hidup sampai akhir hayatmu ! “ kata Vivi yang terus menyemangatiku.
“ Makasih ya…, kamu selalu
mendengarkan keluh kesahku, bahkan aku merasa kau seperti kakak bagiku! “
kataku yang berusaha untuk tersenyum.
“
iya sama - sama ciwisssss!!! “ katanya sambil mencubit pipiku.“ Ya, sudah, boboklah! besok kan harus sekolah
! “ seraya menyelimutiku.
Hari – hariku berubah drastis, dimana diriku
menjadi sosok yang pendiam dan tidak ceriwis seperti dulu lagi .Semua berawal
ketika aku tau bahwa, ustadz Aff telah
bertunangan dengan sepupunya , yang aku rasakan hanyalah kehancuran.
Kadangkala kau tak disatukan dengan orang yang
dicintai dan juga kadang kau harus bersatu dengan orang yang tak pernah engkau cintai. Karena, kita hanyalah manusia biasa yang tidak tau akan isi sebuah surat
takdir.