Cendekiawan Santri - Mudzakaroh dan Musyawarah serta Bahtsul Masail Seputar Ilmu Syariat Islam

Cendekiawan Santri - Mudzakaroh dan Musyawarah serta Bahtsul Masail Seputar Ilmu Syariat Islam
M E N U
  • HOME
  • BIOGRAFI ULAMA'
  • BAHTSUl MASAIL
  • Info & Berita Islami
  • Kajian
  • _Tajwid
  • _Bahasa Arab
  • _Shorrof
  • _Nahwu
  • _Fiqh
  • _Tasawwuf
  • _Ibroh
  • _Lirik dan Syair
  • Amalan Harian
  • Cerpen & Novel
  • _Cerpen Cerdas
  • _Cerpen Islami
  • _Novel islami
  • _Mimpi di atas Awan
  • _Tanda Titik
  • _Azwidatul Azkiya'
  • Bisnis Online

JADWAL UPDATE ARTIKEL

  • SENIN: Biografi Ulama' (Informasi & Cerita)
  • SELASA: Fiqh & Hadits
  • RABU: Bahasa Arab, Nahwu & Shorrof
  • KAMIS: Al Qur'an (Tajwid)
  • SABTU: Ibroh & Lirik Sya'ir
  • AHAD: Amalan Harian

Home » Mimpi diatas Awan

cerpen islami Mimpi diatas Awan

Mimpi diatas Awan - Cerpen Santri Part 8 (Tamat)


                Seiring berjalannya waktu, secara perlahan aku bisa melupakan cinta sebatas harapan , mungkin rasa ini seharusnya pudar dan tak pantas lama – lama berada di tempat yang istimewa . Karena aku tau, bahwa , ekspestasi tak semanis realita. Sekaranag sudah bukan waktunya memikirkan cinta yang tak pasti, sekarang waktunya fokus dengan cita – citaku yaitu menjadi seorang  PILOT.

Dengan kesibukanku untuk persiapan kelulusan yang aku jalani sekarang, seakan mempercepat waktu untuk berlalu,mulai dari mengikuti lomba tahunan menjelang akhirus sanah antar pondok pesantren dan ditambah ujian kelulusan yang terus susul menyusul. Sehingga pada suatu hari aku bertemu dengan seorang dosen di kampus penerbangan.
                “ Syaqila maulina ! “ kata seorang wanita cantik berjilbab merah, dia adalah seorang juri di acara lomba yang aku ikuti .
Aku pun membalas dengan senyumam.
                “ Gadis cantik dari pondok pesantren An – Nur , dengan suara indahnya yang membuatku tak bisa berhenti untuk bedecak kagum ! “ kata beliau duduk di sebelahku, aku sedikit canggung karena beliau yang menjadi juriku , beliau pun mengajakku bicara dan bertanya banyak hal kepadaku.
Sebuah kejutan yang tak terduga, beliau menawarkanku untuk masuk universitas penerbangan tempat dimana beliau menjadi dosen. Beliau juga menjelaskan bahwa, beliau akan membantuku untuk masuk ke universitas tersebut. Inilah adalah sebuah kejuatan dan nikmat tak terduga  yang Allah berikan padaku.
                “ Aku percaya kau sangatlah berbakat dan pintar, ini kartu namaku! jika kau berminat dengan tawaranku , kau bisa menghubungiku! Siapa tau kau bertitelkan PILOT CANTIK SEORANG QORI’! “ kata beliau  menggodaku.
                “ Terimah kasih banyak ibu Hanifah , ini adalah sebuah peluang besar bagiku untuk menggapai mimpiku ! “ kataku dengan sangat berterimah kasih.
                “ Iya sama – sama Syaqila, aku sangat percaya akan potensimu! aku tunggu konfirmasi dari kamu, oke ! “ kata beliau sambil mengedipkan mata.
                “ Ya Allah , terimah kasih banyak , atas semua pemberianmu dan anugerahmu,” dari senangnya hatiku saat ini  terasa ingin melompat dari tempatnya.

                Mungkin kau tak tau akan kejutaan yang Allah persiapkan untukmu, selalu berprasangka baik kepada-Nya dan jangan pernah lelah untuk berdoa. Niscaya , Allah akan mengabulkan semua do’a -do’amu, ketika kau telah dipercayai untuk menjalankannya.


                Setelah kelulusan, aku beraktifitas sebagai mahasiswa di universitas penerbangan Surabaya. Ini  berkat bantuan ibu hanifah yang berjuang sangat keras supaya aku bisa masuk ke universitas tersebut. Aku selalu percaya bahwa, segala sesuatu yang kau yakini dan inginkan , insyallah akan ada jalan , Bismillah!
                Sekarang aku bisa membukitkan bahwa “ Seorang santri salaf bisa mewujudkan mimpinya, karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, jika kita mau berusaha “ dan tentang cinta, aku masih memiliki perjalanan waktu yang sangat panjang untuk mendalaminya, sampai saat ini  masih ada nama yang tersimpan di dalam hati kecilku yaitu  “ Ustadz . AFIF  AHWAL  SAID “ sang cinta pertama.
                Mungkin tak semuanya mimpi itu hanya ilusi semata, terkadang  mimpi itu akan menjadi realita, jika kau berusaha mendapatkannya . Sama halnya sepertiku,  bisa mewujudkan mimpi  diatas awan yaitu menjadi seorang pilot.

               
     
                 
     



read more
cerpen islami Mimpi diatas Awan

Mimpi diatas awan - Cerpen Santri part 7


“ Jika kau tak mau terbakar , janganlah kau bermain – main dengan api dan jika kau takut tenggelam , maka janganlah sekali – kali kau berlayar ke tengah lautan, “ kata yang sering tanteku ucapkan. Kini aku sudah mengerti apa arti kata kiasan tersebut.
 Ketika  kau berani terjun dalam gejolaknya api asmara, berarti kau harus siap akan resikonya. Kadangkala cinta akan  bersamaan dengan takdir yang diinginkan, maka akan ada akhir bahagia. Tapi sebaliknya, jika semuanya bertolak belakang, yang ada hanyalah sebuah kekecewaan.

Sudah hampir dua bulan diriku berlarut – larut dalam perihnya luka , yang hanya bisa mencintai dalam diam. Walaupun aku tahu bahwa cinta sebatas harapan itu sangatlah menyakitkan. Dan yang aku butuhkan saat ini adalah hanyalah sebuah pelukan penyemangat.
                “ Vi, mengapa aku terlalu mencintainya ! mengapa perasaan ini terlalu besar untuknya ! sakittt….! Sakittt…Vii…!!! “ ucapku dengan nada terbata – bata .
                “ Bersabarlah ! aku tau keadaan kamu sekarang, “ katanya menghela nafas sebentar. “ aku juga tau bagaimana suasana ketika hati berada dalam kerumitan cinta ! “ katanya yang semakin mempererat pelukan.
                “ Sakittt…! Sakittt…! Sakittt…! “ dadaku terasa semakin sesak.
                “ Yakinlah ! jika ustadz Aff bukan jodohmu , berarti Allah telah menyiapkan seseorang yang lebih baik dari ustadz Aff  yang kelak menjadi teman hidup sampai akhir hayatmu ! “ kata Vivi yang terus menyemangatiku.
                “ Makasih ya…, kamu selalu mendengarkan keluh kesahku, bahkan aku merasa kau seperti kakak bagiku! “ kataku yang berusaha untuk tersenyum.
                “ iya sama - sama ciwisssss!!! “ katanya sambil mencubit pipiku.“ Ya, sudah, boboklah! besok kan harus sekolah ! “ seraya menyelimutiku.

Hari – hariku berubah drastis, dimana diriku menjadi sosok yang pendiam dan tidak ceriwis seperti dulu lagi .Semua berawal ketika aku tau bahwa, ustadz Aff  telah bertunangan dengan sepupunya , yang aku rasakan hanyalah kehancuran.  
 Kadangkala kau tak disatukan dengan orang yang dicintai dan juga kadang kau harus bersatu dengan orang yang tak pernah engkau cintai. Karena, kita hanyalah manusia biasa yang tidak tau akan isi sebuah surat takdir.
read more
cerpen islami Mimpi diatas Awan

Mimpi diatas awan - Cerpen Santri part 6


           CINTA menurutku adalah ketika hati dan pikiran mengatakan hal yang sama. Siapa tak kenal kata cinta, yang takkan terhapus dalam sejarah manusia. Kata yang selalu menjadi sorotan para pujangga, dengan sekejap mata ,ia merubah segalanya, tidak ada yang bisa memantau akan kedahsyatannya.
Cinta yang kini mengisi ruang hati yang kosong, mengendalikan semua ,membuat diri ini tak berdaya dalam menghadapinya,
                “ Malam, aku bingung dengan perasaan ini, yang aku sendiri pun tak tau dimana titik terangnya, mengapa…..?! dengan mudahnya rasa ini hadir , mengapa? Apakah salah jika aku mengharapkannya? apakah salah jika aku menginginkanya? Aarrkkkhhh….!!! “ jeritan hati dalam sunyinya sepertiga malam . “ Sudahlah, lebih baik sekarang aku ambil wudlu terus sholat “kataku seraya beranjak dari tempat duduk.
                Pagi, seperti biasa aku sudah berada di sekolah menjalani rutinitasku ,tapi hari ini sangatlah berbeda dari biasanya, aku lebih semangat dan lebih antusias dari sebelum – sebelumnya, apa karena hari ini aku akan bertemu sama seseorang yang membuat bibir dan hati ini tak ada lelah melafadzkan namanya . Entalah…..
                Pelajaran berlangsung dengan sangat menyenangkan bagiku, mungkin karena orang yang istimewa  yang mengisi mata pelajaran hari ini, hingga tak terasa bel istirhat pun berbunyi.
“ Huuffttt ! kenapa cepat sekali sih! padahal aku lagi semangat – semangatnya,” dengusku.
                “ Qila! tunggu ! “ kata Vivi dari kejahuan. “ Qila, kamu tau gak ? kalau dari tadi itu ustadz Aff lihatin kamu terus loh ! “ katanya setelah menjejerkan langkahnya denganku sambil berbisik.
                “ Hhmmm , masak sih ? aku tak percaya ! “ tegasku.
                “ Iiihhhh…, kamu ya….!, masak kamu gak ngerasain tah ? “ katanya meyakinkanku.
                “ Tidak,” jawabku.
                “ Hhmmm, mungkin kamu gak begitu memperhatikan !  “ katanya lagi.
                “ mungkin?ya…., udalah aku mau belli minuman, haus! “ kataku mengalihkan pembicaraan.
                “ Ayuuukkk…..”katanya sambil menarikku dengan keras.
“ Hhmmm , aku memang merasakan seperti itu tadi! berarti ini, bukan aku keGR an dong, ternyata sungguhan , biarlah jadi rahasia hati,hihihi…., “ hatiku seperti ingin melompat.
                Waktu begitu sangat cepat berlalu, tak terasa aku melewati dari bulan ke bulan dengan sangat singkat karena yang aku pikirkan hanyalah waktu dimana ustadz Aff mengisi mata pelajaran. Hingga pada akhirnya semuanya berubah setelah mau mencapai delapan bulan aku mencintainya karena manusia tidak tau apa yang akan terjadi ke depannya.    



read more
cerpen islami Mimpi diatas Awan

Mimpi diatas Awan - Cerpen Santri part 2


      " Hahaha...., iya iya , lama kita tak bertemu ! "
      " Udah berapa tahun kamu tak kesini . "
      Terdengar suara bapak berbicara dengan asyiknya diruang tamu bersama seorang laki - laki separuh baya, paman Rudianto namanya , sahabat bapak masa di pondok dan beliau sudah seperti saudara kandungnya bapak. Sekarang beliau menjadi seorang pengusaha sukses dikota yang memiliki cabang dimana - mana.
     
        " Hhmm...., besok sudah balik ke ponpes , " gumamku sambil menggeser - geser layar handphone, " Ya, allah aku lupa! aku harus ke Madrasah, sekarang ada jadwal ! " ingatku seraya menepuk - nepuk kening.
        " Tunggu dulu! tacap dulu ah ! " dengan  cepat - cepat aku memoleskan bubuk padat ke wajah karena menurutku penampilan itu juga penting. hihihi....

        " Bapak....! " kataku dengan pelan untuk pamit karena bapak sedang asyik bercengkrama.
        " Oh, iya nduk, mau kemana ? " tanya bapak.
        " Qila, mau ke Madrasah , ada jadwal hari ini , Qila pamit ya...? " tuturku seraya mengulurkan tangan untuk pamit.
        " Baiklah , hati -hati di jalan , nduk ! " ucap bapak.
        " Enggeh..., " jawabku sambil bersalaman dengan paman Rudianto.
        " Anakmu sudah besar ! " kata paman Rudianto.
Aku menanggapinya dengan senyuman dan bergegas - gegas keluar rumah karena 10 menit lagi anak - anak akan masuk kelas.

        " Hufftt...!!! untungnya ada bibi Fatma yang mau ngasih tumpangan , kalau tidak ! pasti akan terlambat sampainya ! " kataku sesampainya di depan gerbang Madrasah masih dengan nafas yang terengah - engah .


          Tertera tulisan angka 15.30 dilayar handphoneku,berarti itu..., tanda waktunya anak - anak pulang Madrasah.
          " Ustadzah Syaqila ! " panggil seseorang dari kejauhan.
Dengan refleks aku menoleh ke belakang, ternyata ! suara itu berasal dari Khofi soulmateku.
          " Iiihh..., juliet kamu ! " seruku setelah berada di depanku dan langsung aku cubit lengannya.
          "Aauww ...!!! sakit tau...!!! " rengeknya
          " Kamu sih ! juliet , pakek awalan kata ustadzah , kan aku ngerasa siapa gitu yang manggil ! " terangku tanpa nafas.
          " Hahaha ...., memang ustadzah kan...? " rayunya.
          " Iya iya ! " kataku dengan memperlihatkan wajah cemberut.
          " Hahaha...., iya iya iya ...! " ucapnya yang meniru gaya bicara Pak Haji di film Tukang Ojek Pengkolan dan menarik tanganku untuk keluar dari gerbang Madrasah.


          Seperti biasa aku dan Khofi selalu berjalan kaki sepulang mengajar dari madrasah, ketika kami berdua mempunyai jadwal yang sama.
          " Qila , besok kamu balik ke ponpes ya...? " tanya Khofi.
          " Iya, Khof besok aku balik ke ponpes, hufftt!!! " dengusku.
          " Yang kerasan ya ustadzah ....," dengan nada julietnya.
          " Iiihhh....!!!! " seruku.
          Tiba - tiba ada mobil cantik berwarna merah berhenti tepat disampingku, dan tak lama kemudian kaca mobilnya terbuka. Terlihat dua orang pria tampan dengan gaya anak kota.
          " Wiisss...! tampan Qila....! " bisik Khofi
          " Sssttt....! " desisku menisyaratkan agar diam.
          " Mbk mau tanya, rumahnya pak Abdul Haris dimana ya....? "tanya salah seorang pria yang tepat di depanku.
          " Abdul Haris ? itu kan nama bapakku ? " Aku bertanya pada diriku sendiri " Bapak Abdul  Haris yang mana ya....? " aku balik bertanya"Soalnya disini banyak yang bernama pak Abdul Haris ?" Pria itu bertanya ke teman sebelahnya .
          " Yang punya kebun cabe mbk ? " katanya menjelaskan.
          " Oh, masnya lurus saja, terus nanti ada belokan, nanti ada rumah bercat coklat di depannya ada gerdu ,disitu rumahnya pak Haris " jelasku panjang lebar.
          " Oh, iya mbk, terimah kasih ," katanya.
          " Iya sama- sama " jawabku.
          " Mari ...," Dengan senyum ramah dibibirnya dan akupun hanya membalas dengan anggukan.
          " Hhmm...., wajah pria itu terasa familiyar di ingatanku , apalagi pria yang satunya yg terlihat begitu arogan itu, serasa aku sudah mengenalnya," dalam pikirku, serasa otakku menjadi TTS yang penuh dengan kolom pertanyaan.
          " Qila, pria tadi tanya rumahmu ya ? " tanya soulmateku yang kepoan.
          " Iya, mungkin ada perlu sama bapak ! biasa tanya - tanya soal kebun gitu ! soalnya, mulai dari kemaren, bapak kedatangan banyak mahasiswa penelitian! "jelasku.
          " Oohh....! " tanggapnya sambil mengangguk - angguk .
Kami pun melamjutkan perjalanan.

     BERSAMBUNG KE PART 3




























































































































































































       



read more
cerpen islami Mimpi diatas Awan

Mimpi diatas awan - Cerpen Santri part 3

      Telah usai hari liburku selama 2 bulan setengah . Hari ini adalah hari dimana aku akan kembali meneruskan perjuangan sebagai " Sang Petualang Ilmu " ya, walau ada rasa malas tersirat di benakku, Tapi itu takkan membuat goyah hati dan jiwa untuk tidak kembali melanjutkan pencarian pengetahuan yang baru.
     
       " Qila ....! " sambut teman -teman yang datang lebih dulu.
       " Hai semua ....! sehat....? " tanyaku dengan nada yang di alay - alaykan.
       " iya .... ciwiiiisss....! " sahut mereka dengan kompak .

Ciwis berasal dari kata ceriwis yang diperpendek , teman - teman memanggilku dengan sebutan ciwis, karena aku adalah yang paling bawel dari yang lain walaupun tak sedikit orang bilang aku ini orang yang pendiam dan tertutup, mungkin karena wajahku yang terlihat sinis , hehehe....

     
     Dilangit pesantren, malam memperlihatkan keindahannya dengan memberi kebebasan kepada bulan dan bintang untuk menambah kecantikan suasana, bagiku malam ini adalah malam pembuka dimana keesokan harinya aku akan menjalankan aktifitasku sesungguhnya, hati ini berkata dengan lantangnya " Semangat Bismillah ".


BERSAMBUNG KE PART 4



read more

Terpopuler

Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang

Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang Abuya Nurhasanuddin lahi...
read

Lafadz HINDUN ( هِنْدٌ ) Termasuk pada Isim Munshorif apa Isim Ghoiru Munshorif ??

Pertanyaan: Lafadz  هندٌ  itu termasuk isim  munshorif atau isim  ghoiru  munshorif , jika termasuk isim ghoiru munshorif mengapa dit...
read

Download ebook Kunuzussa'adah pdf | Ma'had Darussa'adah Al-Islamy

     Assalamu'alaikum Wr.  Wb.      Para cendekia sekalian pada kali ini kami akan berbagi file dokumen Kunuzussa'adah   (pdf)...
read

Alfiyah Ibnu Malik (Keutamaan dan Ringkas Nadhomnya)

Masih di dalam BAB MUQODDIMAH Alfiyah Ibnu Malik,  Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Alfiyah ...
read

Penjelasan ringkas syair - عَرَفْتُ الشَّرَّ لَا لِلشَّرِّ | Cendekiawan Santri

sebagian ahli syair menyatakan : عَرَفْتُ الشَّرَّ لاَ لِلشَّرِّ وَلَكِنْ لِتَوْقِيْهِ وَمَنْ لَمْ يَعْرِفِ الْخَيْرَ مِنَ الشَّرِّ ...
read

Find Us Facebook

Design by Desain Profesional