Home
» Mimpi diatas Awan
» Mimpi diatas awan - Cerpen Santri part 6
Mimpi diatas awan - Cerpen Santri part 6
CINTA menurutku adalah ketika
hati dan pikiran mengatakan hal yang sama. Siapa tak kenal kata cinta, yang
takkan terhapus dalam sejarah manusia. Kata yang selalu menjadi sorotan para
pujangga, dengan sekejap mata ,ia merubah segalanya, tidak ada yang bisa
memantau akan kedahsyatannya.
Cinta yang
kini mengisi ruang hati yang kosong, mengendalikan semua ,membuat diri ini tak
berdaya dalam menghadapinya,
“ Malam, aku bingung dengan
perasaan ini, yang aku sendiri pun tak tau dimana titik terangnya, mengapa…..?!
dengan mudahnya rasa ini hadir , mengapa? Apakah salah jika aku
mengharapkannya? apakah salah jika aku menginginkanya? Aarrkkkhhh….!!! “
jeritan hati dalam sunyinya sepertiga malam . “ Sudahlah, lebih baik sekarang
aku ambil wudlu terus sholat “kataku seraya beranjak dari tempat duduk.
Pagi, seperti biasa aku sudah
berada di sekolah menjalani rutinitasku ,tapi hari ini sangatlah berbeda dari
biasanya, aku lebih semangat dan lebih antusias dari sebelum – sebelumnya, apa
karena hari ini aku akan bertemu sama seseorang yang membuat bibir dan hati ini
tak ada lelah melafadzkan namanya . Entalah…..
Pelajaran berlangsung dengan
sangat menyenangkan bagiku, mungkin karena orang yang istimewa yang mengisi mata pelajaran hari ini, hingga
tak terasa bel istirhat pun berbunyi.
“ Huuffttt
! kenapa cepat sekali sih! padahal aku lagi semangat – semangatnya,” dengusku.
“ Qila! tunggu ! “ kata Vivi
dari kejahuan. “ Qila, kamu tau gak ? kalau dari tadi itu ustadz Aff lihatin
kamu terus loh ! “ katanya setelah menjejerkan langkahnya denganku sambil
berbisik.
“ Hhmmm , masak sih ? aku tak
percaya ! “ tegasku.
“ Iiihhhh…, kamu ya….!, masak
kamu gak ngerasain tah ? “ katanya meyakinkanku.
“ Tidak,” jawabku.
“ Hhmmm, mungkin kamu gak begitu
memperhatikan ! “ katanya lagi.
“ mungkin?ya…., udalah aku mau
belli minuman, haus! “ kataku mengalihkan pembicaraan.
“ Ayuuukkk…..”katanya sambil
menarikku dengan keras.
“ Hhmmm ,
aku memang merasakan seperti itu tadi! berarti ini, bukan aku keGR an dong,
ternyata sungguhan , biarlah jadi rahasia hati,hihihi…., “ hatiku seperti ingin
melompat.
Waktu begitu sangat cepat
berlalu, tak terasa aku melewati dari bulan ke bulan dengan sangat singkat
karena yang aku pikirkan hanyalah waktu dimana ustadz Aff mengisi mata
pelajaran. Hingga pada akhirnya semuanya berubah setelah mau mencapai delapan
bulan aku mencintainya karena manusia tidak tau apa yang akan terjadi ke
depannya.