Cendekiawan Santri - Mudzakaroh dan Musyawarah serta Bahtsul Masail Seputar Ilmu Syariat Islam
M E N U
  • HOME
  • BIOGRAFI ULAMA'
  • BAHTSUl MASAIL
  • Info & Berita Islami
  • Kajian
  • _Tajwid
  • _Bahasa Arab
  • _Shorrof
  • _Nahwu
  • _Fiqh
  • _Tasawwuf
  • _Ibroh
  • _Lirik dan Syair
  • Amalan Harian
  • Cerpen & Novel
  • _Cerpen Cerdas
  • _Cerpen Islami
  • _Novel islami
  • _Mimpi di atas Awan
  • _Tanda Titik
  • _Azwidatul Azkiya'
  • Bisnis Online

Home » Biografi Ulama » Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang

Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang

Dipublikasikan oleh: ZainSyafir Pada: Monday, March 11, 2019
Abuya Nurhasanuddin

Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang

Abuya Nurhasanuddin lahir dikota Kasin Ban Kota malang. Putra Pertama dari pasangan dari "H. ABD. Latief dan Hj. Masfufah." Saat beliau masih kecil harus memeras keringat untuk membantu orang tuanya. Hasil kerjanya untuk biaya belajar di Madrasah Mu'allimin, Jagalan. Beliau mengaji kepada Al'allamah Al-habib Alwi bin Salim Al-Aydrus, selain belajar, beliau juga berkhidmah (mengabdi) kepada Keluarga Habib Alwi.


Selanjutnya Habib Alwi menitipkannya di pesantren Darut-Tauhid dibawah Bimbingan Al-Ustadz 'Abdullah 'Awadz Abdun, beliau sempat merasa minder saat pertama masuk, karena kebanyakan santi saat itu merupakan putra dari para Habaib atau Kyai. Selama mengaji di Pesantren Darut-Tauhid, beliau full mengabdi kepada sang Guru.

Beliau juga Tabarrukan mengaji kepada Habib Sholeh bin Ahmad Al-Aydrus yang masih keponakan dari Habib Alwi.

Pada tahun 1991 Beliau berangkat ke Gubuk-Klakah untuk berdakwah atas perintah sang Guru, pada mulanya ia dipinjami rumah oleh H. Mansur. Beliau mulai mendekati masyarakat dengan cara menghadiri majelis-majelis yang diadakan oleh masyarakat seperti majelis tahlilan. Selanjutnya beliau ikut membina para remaja dengan berbagai kegiatan seperti salah satu contohnya mengajak mereka mengaji dan berdzikir, meskipun tidak banyak yang ikut, namun setidaknya sudah ada beberapa remaja yang mulai mengaji kepada beliau.



Kini Pesantrennya telah berkembang sangat pesat. Ribuan santri berdatangan dari penjuru negeri untuik menimba ilmu serta adapula dari luar Indonesia. Dan, luar biasanya banyak santri nya yang telah pulang kedaerah masing-masing sukses dengan izin Allah SWT bahkan banyak pula yang mendirikan Pesantren, Saat ini sudah ada sekitar 19 Cabang Pondok Pesantren Darussa'adah. Termasuk salah satu santri beliau adalah Habib Ja'far atau lebih dikenal dalam sebuah majelis JMC (Ja'far Mania Community) Malang. dan masih banyak lagi santri-santri beliau yang tidak mungkin alfaqir yang hina ini menyebutkannya satu-persatu.


-----


“Semua Itu berkat khidmah kepada guru, kalau saya tidak punya apa-apa.” Demikian jawab KH. Nur Hasanuddin Pengasuh PP. Darussa’adah AL-Islamy Gubugklakah Poncokusumo Malang, ketika ditanya bagaimana rahasianya bisa memiliki Pondok Pesantren besar dengan ribuan santri dan pengajian yang selalu dihadiri ratusan bahkan ribuan jamaah.

                KH. Nur Hasanuddin memang benar-benar merasakan barokah khidmahnya kepada gurunya. Baik kepada KH. Abdullah ‘Awad Abdun, saat belajar di Pesantren Darut-Tauhid Malang, maupun saat ngaji kepada Habib Alwi bin Salim Al-aydrus, Tanjung.

                Selain mengasuh para santri dipesantrennya, Beliau juga berkeliling mengisi pengajian dari satu masjid ke masjid yang lain, dari satu tempat ke tempat yang lain.

                Menurut Beliau keberhasilan santri terletak dalam khidmahnya kepada guru. Sahabat Ibnu Abbas menjadi slah satu contohnya, Beliau yang biasa menyiapkan sandal Rasulullah. Menyiapkan air untuk wudhu’ Rasulullah dan sebagainya. Beliau kemudian menjadi tintanya ummat dengan ilmunya.

                Dikisahkan pula bahwa Habib Alwi bin Syihab ketika mengaji kepada Syeikh Abdurrahman Al-Masyhur, beliau biasa menyiapkan minuman untuk para santri. Hatinya merasa sedih, teman-temannya membawa kitab sedangkan Ia membawa gelas dan kopi untuk para santri. Rupanya kegundahannya terbaca oleh gurunya, lalu dadanya dipegang sang guru. Beliau mengatakan, “satafuuqu aqraanaka.” Kamu akan melebihi teman-temanmu. Subhanallah, ketika gurunya wafat, teman-temannya menjadi ulama, sementara Habib Alwi bin Syihab menjadi Qolbu Tarim (Jantung Tarim).

                Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki pernah mengatakan, “Al ‘ilmu yudraku walaa tudrakul khidmatu,”  ilmu itu bisa didapatkan siapa saja dengan belajar. Tetapi khidmah kepada guru tidak bisa dilakukan setiap orang.

                Saat belajar dipesantren, putra pertama pasangan H. Abdul Latief dan Hj. Masfufah itu, melakukan khidmah dengan total. Beliau bertugas mengambil wesel para santri. Berangkat kekantor pos naik sepeda pancal. “karena waktu itu jalannya masih sepi, saya naik sepeda sambil menghafalkan pelajaran. Seperti nadham Zubad dan al-waroqot. Teman-teman saya belum hafal, saya sudah hafal duluan, karena memanfaatkan waktu dipelajaran,” Kisahnya sambil tertawa ringan.



                Salah satu tugas utama yang selalu dijalankannya adalah mencuci mobil gurunya. “waktu itu Almarhum KH. Abdullah ‘Awad Abdun punya mobil Holden. Saya pernah diperintah beliau, untuk membersihkan mobil beliau. Maka sejak saat itu, setiap pagi mobil saya lihat, kalau kotor tanpa disuruhpun saya bersihkan. Sekali diperintah maka saya lakukan terus. Sudah kewajiban saya,” tuturnya.

                “Ketika saya ada tugas lain yang tidak bisa ditinggal, biasanya saya meminta tolong teman saya Romli Suja’i untuk menggantikan mencuci mobil. Kalau juga pas tidak bisa, biasanya yang menggantikan Husain Qomari.

                Uniknya, dari ketiga santri yang biasa mencuci mobil Kyai itu, ketiga-tiganya punya pesantren. Saya mengasuh  Pondok Darussa’adah disini. Ustadz Romli Suja’i sekarang mengasuh Pesantren Mahasiswa didekat kampus IPB Bogor. Ia juga banyak berkiprah dimasyarakat. Salah satunya menjadi wakilnya Prof. Didin Hafidudin dilembaga rumah zakat. Sedangkan Ustadz Husain Qomari mengasuh pondok di Wonorejo. Saya juga ikut meresmikan pondoknya. Sampai kami guyonan, lha iya, kok yang bertugas mencuci mobil Kyai ini semuanya punya pondok,” tambahnya.



Dilansir dari Media Ummat Edisi 284 Tahun 2018, dan Revisi secukupnya dari Cendekiawan Santri Tahun 2019.
Label: Biografi Ulama

4 comments:

  1. Unknown02 June, 2021 18:42

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu , Alhamdulillah kami bisa bergabung di cendekiawan santri semoga Allah SWT meridhoi nya kami bergabung disini kami sebagai Wali santri yg baru bergabung karena Cucu kami berada di Pondok Pesantren Darussa'adah Gubuk Klakah Poncokusumo Malang . Semoga Cucu kami kedepannya bisa menimba Ilmu di Pondok Darussa'adah kami sebagai wali santri sangat bangga sekali .. dan mohon bimbingannya kepada cucu kami serta mohon maaf sebelumnya kami mewakili keluarga.dari Ananda Sugiono Harianto dan Putranya bernama Muhammad Yanzilul Rizky Firamdhani.
    Dimikian kami Atas nama keluarga.

    Wassalam.
    Bpk.Hariyanto ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Abdul Mannan Syaroni10 June, 2021 18:22

      Wa'alaikumsalam Warahmatulllah Wabarokatuh
      Terimakasih atas do'a dan kunjungan anda ke blog kami di cendekiawan santri, semoga yang diharapkan diqobul sama Allah SWT. Dan putra bapak Hari senantiasa diberikan kesehatan dalam menimba ilmu di pondok pesantren kami Darus Sa'adah sehingga mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan barokah di dunia dan akhirat, Amin ya robbal 'alamain.
      Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarokatuh

      Delete
      Replies
        Reply
    2. Reply
  2. Abdul Mannan Syaroni10 June, 2021 18:22

    Wa'alaikumsalam Warahmatulllah Wabarokatuh
    Terimakasih atas do'a dan kunjungan anda ke blog kami di cendekiawan santri, semoga yang diharapkan diqobul sama Allah SWT. Dan putra bapak Hari senantiasa diberikan kesehatan dalam menimba ilmu di pondok pesantren kami Darus Sa'adah sehingga mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan barokah di dunia dan akhirat, Amin ya robbal 'alamain.
    Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarokatuh

    ReplyDelete
    Replies
      Reply
  3. Anonymous11 April, 2023 15:06

    Assalamualaikum...subhanallah...saya salah satu murid dr syeh Al ustadz Abdullah Awad abdun Al marhum. Dan Al ustadz Husen qomari..

    ReplyDelete
    Replies
      Reply
Add comment
Load more...

Silahkan Berkomentar dengan Baik dan Sopan, Terimakasih

Terpopuler

Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang

Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang Abuya Nurhasanuddin lahi...
read

Lafadz HINDUN ( هِنْدٌ ) Termasuk pada Isim Munshorif apa Isim Ghoiru Munshorif ??

Pertanyaan: Lafadz  هندٌ  itu termasuk isim  munshorif atau isim  ghoiru  munshorif , jika termasuk isim ghoiru munshorif mengapa dit...
read

Download ebook Kunuzussa'adah pdf | Ma'had Darussa'adah Al-Islamy

     Assalamu'alaikum Wr.  Wb.      Para cendekia sekalian pada kali ini kami akan berbagi file dokumen Kunuzussa'adah   (pdf)...
read

Alfiyah Ibnu Malik (Keutamaan dan Ringkas Nadhomnya)

Masih di dalam BAB MUQODDIMAH Alfiyah Ibnu Malik,  Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Alfiyah ...
read

Penjelasan ringkas syair - عَرَفْتُ الشَّرَّ لَا لِلشَّرِّ | Cendekiawan Santri

sebagian ahli syair menyatakan : عَرَفْتُ الشَّرَّ لاَ لِلشَّرِّ وَلَكِنْ لِتَوْقِيْهِ وَمَنْ لَمْ يَعْرِفِ الْخَيْرَ مِنَ الشَّرِّ ...
read

Find Us Facebook

Design by Desain Profesional