Cendekiawan Santri - Mudzakaroh dan Musyawarah serta Bahtsul Masail Seputar Ilmu Syariat Islam

Cendekiawan Santri - Mudzakaroh dan Musyawarah serta Bahtsul Masail Seputar Ilmu Syariat Islam
M E N U
  • HOME
  • BIOGRAFI ULAMA'
  • BAHTSUl MASAIL
  • Info & Berita Islami
  • Kajian
  • _Tajwid
  • _Bahasa Arab
  • _Shorrof
  • _Nahwu
  • _Fiqh
  • _Tasawwuf
  • _Ibroh
  • _Lirik dan Syair
  • Amalan Harian
  • Cerpen & Novel
  • _Cerpen Cerdas
  • _Cerpen Islami
  • _Novel islami
  • _Mimpi di atas Awan
  • _Tanda Titik
  • _Azwidatul Azkiya'
  • Bisnis Online

JADWAL UPDATE ARTIKEL

  • SENIN: Biografi Ulama' (Informasi & Cerita)
  • SELASA: Fiqh & Hadits
  • RABU: Bahasa Arab, Nahwu & Shorrof
  • KAMIS: Al Qur'an (Tajwid)
  • SABTU: Ibroh & Lirik Sya'ir
  • AHAD: Amalan Harian

Home » Amalan Harian

Amalan Harian

Amalan di Bulan Jumadil Ula



Amalan dan keutamaan bulan Jumadil Ula perlu diketahui untuk menambah ketakwaan kita terhadap Allah SWT.

Dilansir dari situs resmi Nahdlatul Ulama – www.nu.or.id, Jumadil Ula adalah bulan pertama dan menjadi awal dari musim sejuk.

Bulan ini juga menjadi tanda datangnya musim dingin di sejumlah daerah.

Jumadil Ula atau yang dikenal dengan memiliki arti bulan pertama dalam musim sejuk dan awal mula dari musim dingin.

Jadi, apa saja sih? Amalan dan keutamaan bulan Jumadil Ula? Ini dia!


Amalan Bulan Jumadil Ula

Berikut beberapa amalan yang bisa Moms lakukan di bulan Jumadil Awal.

1. Membaca Doa

Salah satu amalan bulan Jumadil Ula yang bisa dilakukan adalah membaca doa.

Membaca doa meminta rahmat adalah kegiatan untuk meningkatkan nilai-nilai spiritual.

Para sahabat cendekia, juga bisa memperbanyak amalan seperti mengucapkan istigfar.


2. Puasa 3 Hari

Puasa 3 hari dianjurkan untuk menjadi amalan bulan Jumadil Ula.

Hal ini pun tertulis dalam hadits Nabi yang berbunyi:

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah)." (HR Tirmidzi).


3. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidhi merupakan puasa 3 hari yang dianjurkan dalam hadis.

Dalil yang menjadi acuan dari puasa ayyamul bidhi ialah hadits Rasulullah SAW, yakni:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم - يَأْمُرُنَا أَنْ نَصُومَ الْبِيضَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ . وَقَالَ ( هُنَّ كَهَيْئَةِ الدَّهْرِ )

Artinya: "Rasulullah SAW biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah)." Dan beliau bersabda, "Puasa Ayyamul Bidh itu seperti puasa setahun." (HR Abu Daud).


Melakukan puasa Ayyamul Bidh pun memiliki keutamaannya sendiri, yakni:

  • Berpahala 10 kali lipat
  • Seperti puasa 1 tahun penuh
  • Wasiat dari Nabi Muhammad SAW
  • Keberkahan
  • Membuka pintu surga Ar Rayyan


4. Bulan Memohon Ampunan

Bulan Jumadil Ula juga merupakan bulan yang baik untuk memohon ampunan dan taubat pada Allah SWT.


5. Bulan Bersedekah

Bersedekah adalah salah satu amalan bulan Jumadil Ula yang tidak boleh dilupakan.

Dengan bersedekah, kita bisa membantu sahabat dan saudara cendekia yang kurang beruntung.

Dalam Islam, melakukan sedekah adalah keistimewaan dan akan diganjar dengan pahala yang besar bagi siapapun yang melakukannya.


6. Membaca Doa Ziarah Sayyidah Fatimah

Bulan Jumadil Ula disunahkan untuk membaca doa ziarah untuk Sayyidah Fatimah, putri Nabi Muhammad SAW.


7. Salat Sunah

Bukan hanya meningkatkan kedisiplinan untuk shalat wajib 5 waktu, bulan Jumadil Ula juga baik untuk membuat diri kita lebih rajin menunaikan salat sunah.

Bacalah surat Al Fatihah dan Al Ikhlas di rakaat pertama. Setelah itu, bacalah surat Al Fatihah dan Al Kafirun untuk rakaat kedua.

Sesudah salam, dianjurkan untuk membacakan doa ziarah untuk putri Nabi Muhammad SAW.


Keutamaan Bulan Jumadil Ula

Ada beberapa keistimewaan bulan Jumadil Ula.

Di bulan yang menandakan hadirnya musim dingin ini, ada beberapa hal penting dalam agama Islam yang terjadi. Ini dia beberapa hal yang terjadi di bulan Jumadil Ula:


A. Nabi Muhammad SAW Menikahi Khadijah

Keutamaan bulan Jumadil Ula yang pertama, di bulan ini Nabi Muhammad SAW menikahi Khadijah binti Khuwailid.

Khadijah merupakan wanita yang paling Rasulullah cintai dan satu-satunya orang yang diberi salam oleh Allah SWT melalui Jibril ketika bertemu Muhammad.


B. Pertempuran Moota

Keutamaan bulan Jumadil Ula selanjutnya, di bulan ini terdapat pertempuran Moota.

Namun, nabi Muhammad SAW tidak ikut berpatisipasi dalam pertempuran ini.

Rasulullah menunjuk Khalid bin Walid untuk menjadi jenderal keempat dari pertempuran Moota hingga akhirnya Khalid bin Walid dikenal sebagai "salah satu pedang Allah".

Pertempuran Moota terjadi di sebuah kota di Suriah yang bernama Moota.


C. Wafatnya Sahabat Nabi

Keutamaan bulan Jumadil Ula yang lainnya adalah bulan ini terdapat beberapa peristiwa wafatnya sahabat nabi yaitu:

Zaid bin Haritsah, sahabat Nabi Muhammad dan pemeluk Islam paling awal dari kalangan bekas budak Rasulullah.

Ja'far bin Abi Thalib, putra dari Abu Thalib, sepupu Nabi Muhammad dan kakak dari Khalifah ke-4, Ali bin Abi Thalib.

Abdullah Ibn Rawaahah, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW.


D. Perang Al-Ashirah

Peristiwa terakhir yang terdai di bulan Jumadil Ula adalah perang Al-Ashirah.

Perang ini terjadi pada tahun kedua hijriah, dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW.

Nah, itu dia Sahabat Cendekia amalan dan keistimewaan bulan Jumadil Ula.

read more
Amalan Harian Fikih Islam Fiqh Info & Berita Islam

Bagaimana tata cara shalat gerhana bulan

Pada Rabu 26 Mei 2021 bakal ada gerhana bulan total yang dapat disaksikan masyarakat Indonesia. Fenomena alam ini bisa disaksikan mulai pukul 18.08 WIB hingga 18.26 WIB. Gerhana Bulan sendiri sudah dimulai dari pukul 16.43 WIB dan akan berakhir pada pukul 19.51 WIB. Total durasi gerhana berlangsung selama 3 jam 8 menit.


Gerhana bulan dalam bahasa Arab disebut “khusuf”. Saat terjadi fenomena gerhana bulan kita dianjurkan untuk mengerjakan shalat sunah dua rakaat atau shalat sunah khusuf. Shalat sunah ini terbilang sunah muakkad.


Artinya, “Jenis kedua adalah shalat sunah karena suatu sebab terdahulu, yaitu shalat sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah yaitu shalat dua gerhana, shalat gerhana matahari dan shalat gerhana bulan. Ini adalah shalat sunah yang sangat dianjurkan,” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zein, Bandung, Al-Maarif, tanpa keterangan tahun, halaman 109). 


Secara umum pelaksanaan shalat gerhana matahari dan shalat gerhana bulan diawali dengan shalat sunah dua rakaat dan setelah itu disusul dengan dua khutbah seperti shalat Idul Fitri atau shalat Idul Adha di masjid jami. Hanya saja bedanya, setiap rakaat shalat gerhana bulan dilakukan dua kali rukuk. Sedangkan dua khutbah setelah shalat gerhana matahari atau bulan tidak dianjurkan takbir sebagaimana khutbah dua shalat Id. 

Jamaah shalat gerhana bulan adalah semua umat Islam secara umum sebagai jamaah shalat Id. Sedangkan imamnya dianjurkan adalah pemerintah atau naib dari pemerintah setempat.


Sebelum shalat ada baiknya imam atau jamaah melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut:

Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini imaman/makmuman lillahi ta'ala 

Artinya, “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.” 


Adapun secara teknis, shalat sunah gerhana bulan adalah sebagai berikut:

  1. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.
  2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
  3. Baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Al-Baqarah atau selama surat itu dibaca dengan jahar (lantang).
  4. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat Surat Al-Baqarah.
  5. Itidal, bukan baca doa i’tidal, tetapi baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Ali Imran atau selama surat itu.
  6. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat Surat Al-Baqarah.
  7. Itidal. Baca doa i’tidal.
  8. Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.
  9. Duduk di antara dua sujud.
  10. Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua.
  11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
  12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Hanya saja bedanya, pada rakaat kedua pada diri pertama dianjurkan membaca surat An-Nisa. Sedangkan pada diri kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.
  13. Salam.
  14. Imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah shalat gerhana dengan taushiyah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, tobat, sedekah, memerdekakan budak (pembelaan terhadap kelompok masyarakat marjinal), dan lain sebagainya.


Apakah boleh dibuat dalam versi ringkas? Dalam artian seseorang membaca Surat Al-Fatihah saja sebanyak empat kali pada dua rakaat tersebut tanpa surat panjang seperti yang dianjurkan?

Atau bolehkah mengganti surat panjang itu dengan surat pendek setiap kali selesai membaca Surat Al-Fatihah? Boleh saja.

Ini lebih ringkas seperti keterangan Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin berikut ini.

Artinya, “Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan Surat Al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca Surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah. Tujuan mencari bacaan panjang adalah mempertahankan shalat dalam kondisi gerhana hingga durasi gerhana bulan selesai,” (Lihat Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I’anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).


Selagi gerhana bulan berlangsung, maka kesunahan shalat dua rakaat gerhana tetap berlaku. Sedangkan dua khutbah shalat gerhana bulan boleh tetap berlangsung atau boleh dimulai meski gerhana bulan sudah usai. Demikian tata cara shalat gerhana bulan berdasarkan keterangan para ulama. Wallahu a’lam. (Dipersembahkan oleh: Alhafiz K - NU.or.id)

read more
Amalan Harian Fikih Islam Fiqh Hadits Info & Berita Islam

Amalan Mustajab Seusai Jumatan


Syair ini pada tahun 1950an kerap dilantunkan orang-orang tua. Demikian diceritakan orang-orang tua di masa kini. Syair yang juga dipopulerken Gus Dur ini kerap dinisbahkan kepada seorang legenda yang sangat cendekia dan jenaka. Walhasil syair ini keluar dari seseorang yang dikenal dengan sebutan Abu Nawas atau Abu Nuwas.

Tidak salah kalau syair berikut ini memiliki tempat di hati kalangan orang-orang baik. Selain kandungannya yang berbobot, syair ini diharapkan memberikan manfaat bagi pembacanya sebagaimana anjuran salah seorang ulama besar yang menghimpun syariat dan hakikat Syekh Abdul Wahhab Sya’roni. 

Sayid Bakri bin M Sayid Syatho Dimyathi dalam karyanya I‘anatut Tholibin mengutip ucapan Syekh Abdul Wahhab Sya’roni.

 عن سيدي عبد الوهاب الشعراني ـ نفعنا الله به ـ أن من واظب على قراءة هذين البيتين في كل يوم جمعة، توفاه الله على الإسلام من غير شك، وهما:

إِلَهِيْ لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلًا   وَلَا أَقْوَى عَلَى نَارِ الجَحِيْمِ 

فَهَبْ لِيْ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِيْ   فَإِنَكَ غَافِرُ الذَنْبِ العَظِيْمِ

Dari Syekh Abdul Wahhab Sya’roni--semoga Allah memberikan maslahat kepada kita berkat Syekh Wahhab--bahwa siapa saja yang melazimkan dua bait ini setiap hari Jumat, maka Allah akan ambil ruhnya dalam keadaan Islam tanpa ragu sedikit pun. 

Kedua bait syair itu berbunyi: Ilahi lastu lil Firdausi ahla # Wa la aqwa ala naril jahimi / Fa hab li taubatan waghfir dzunubi # Fainnaka ghafirudz dzanbil ‘azhimi. (Tuhanku, aku bukanlah penghuni yang pantas surga-Mu. Aku pun tidak sanggup masuk neraka. Karena itu, bukalah pintu tobat-Mu. Ampunilah segenap dosaku. Karena sungguh Engkau ialah Zat yang maha pengampun)  

Perihal berapa kali dan jam berapa, memang tidak disebutkan oleh Syekh Wahhab. Namun, Sayid Bakri mengutip pendapat sebagian ulama yang mengamalkan syair tersebut.

ونقل عن بعضهم أنها تقرأ خمس مرات بعد الجمعة

Dikutip dari sejumlah ulama bahwa dua bait syair itu dibaca sebanyak 5 kali setelah mengerjakan shalat Jumat. 

Kalau hanya membaca lima kali setiap pekan, amalan ini dengan faidahnya yang luar biasa tampaknya ringan. Artinya, sayang kalau dilewatkan begitu saja. Syair ini bisa dibaca sebelum meninggalkan sajadah Jumatan. Setelah Ashar pun tidak menjadi masalah. Wallahu A‘lam. (Alhafiz K)
read more
Amalan Harian Ibroh Info & Berita Islam

7 Prinsip Hidup dalam Kebaikan


Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Semoga sahabat cendekia semua khususnya dan saudara sekalian dalam lindungan dan rahmat Allah SWT. 

Tak terasa sudah lama tidak mengambil pelajaran dari ayat-ayat suci Al-qur'an membuat kita lelah dalam menjalani hidup ini,  kadang ada dalam kebahagiaan tak luput pula kesedihan,  kadang ada dalam kejayaan tak luput pula kenistaan,  kadang ada dalam ketajiran tak luput pula kefaqiran. 

Hidup ini didampingi selalu dengan ruang dan waktu yang selalu dalam pengawasan dan keputusan Allah SWT.

Pertama
Disaat kita mulai melangkah matangkan dahulu niat dan tujuan kita, dengan menggantugkan seluruh harapan dan keputusan terbaik dari sisi Ilahi Rabbuna yakni Allah SWT.  Dengan ucapan:

"بسم الله الرحمن الرحيم"
Dengan menyebut namaMu Ya Allah SWT aku memohon atas kasihMu dalam menjalani hidup di dunia dan akhirat,  dan sebab rahmat dan sayangMu kami memohon ampunan dan ridhoMu di akhirat kelak. 

Kedua 
Setelah kita mematangkan niat untuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik maka berjalanlah lurus tanpa harus mundur sedikitpun, lewati semua ujian dan rintangan dengan sabar dan tabah.

Sesuatu yang telah dikerjakan semata-mata karena ridha dan keputusan Allah SWT, sehingga kita yakin bahwa itulah yang terbaik untuk jalan hidup kita, karena itulah kita bersyukur dan menerima dengan ucapan:

"الحمد لله رب العالمين"
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menguasai konsep dan tatanan alam raya ini. 

Ketiga 
Kita yakin tak ada yang kebetulan
Kita yakin tak ada yang mustahil
Kita yakin tak ada yang sia-sia
Kita yakin semua apa yang kita rasa dan jalani seizin Allah SWT, berapa kali kita lalai dalam menjalankan titahNya,  berapa kali kita lari dari ujianNya, berapa kali kita menyerah dari tantanganNya. 

Namun Allah SWT tetap memberi kita nafas untuk hidup, mata untuk memandang, telinga untuk mendengar, hidung untuk menghirup, mulut untuk berbicara, rasa dan makan, tangan untuk mengayuh aktifitas, dada untuk tegak dalam duduk dan berdiri, kaki untuk melangkah. Dengan itulah Dia sanggup menyandang dan sangat pantas atas sifat:

"الرحمن الرحيم"
Dzat yang maha memberi kasih dan sayang tiada tara. 

Keempat
Sebab tujuan dan keinginan kita mustahil untuk dicapai tanpa kasih sayangNya.

Karena Allah SWT yang menguasai masa dimana masa tiada yg berkuasa selain Dia,   maka pastilah telah direncanakan dan terjadi. 

"مالك يوم الدين"
Hanyalah Engkau ya Allah yang berkuasa dimasa dimana masa tiada yang lebih dibutuhkan selain ridho dan rahmatMu. 

Apa hubungannya masa itu dengan masa sekarang yang sedang kita jalani? Jika di masa yang belum terjadi Allah SWT sudah mengetahui dan hanya Dia yang berkuasa. Maka 100% pasti dimasa sekarang ini Allah sudah mengetahui apa yang akan terjadi kepada kita. Sebab itulah kita selalu memohon kepadaNya. 

Kelima
Kemana kita harus melangkah dan mencapai tujuan serta impian kita dengan selalu bernaung pada ibadah dan pertolonganNya, disaat kita fokus maka ingatlah semata-mata karena sedang mengharap ridhaNya,  disaat kita mulai letih dah putus asa ingatlah hanya kepadaNya kita memohon pertolongan. Itu tak lepas dari firmanNya bahwa kita sebagai hamba bukan siapa-siapa di dunia ini. 

"إياك نعبد وإياك نستعين"
Hanya kepadaMu kami tunduk dan patuh dan kepadaMu jua kami selalu memohon pertolongan. 

Keenam
Sebesar apapun kekuatan kita,  setinggi apapun jabatan kita,  sekaya apapun harta kita,  se'alim sepintar dan secerdas apapun kita, tanpa ada pertolongan Allah SWT semuanya akan nihil. 

Kita kuat karena tubuh masih belum diuji sakit, 
Kita tinggi jabatan karena masih belum diuji lengser dan pensiun, 
Kita kaya karena kebutuhan belum diuji lebih besar daripada pemasukan, 
Kita 'alim pintar dan cerdas karena otak dan akal belum diuji lupa,

Semua tak lepas dari pertolongan Allah SWT. Maka kita seyogyanya selalu memohon petunjuk dan bimbinganNya. 

"إهدنا الصراط المستقيم"
Berilah kami petunjuk dan bimbinglah kami kejalan yang engkau ridhoi.

Ketujuh
Seperti apakah tanda-tanda jalan yang diridhoi Allah SWT dan dari atau seperti siapa kita harus meneladani jalan itu?  

Yakni semata-mata hanya jalan yang telah Allah SWT berikan kepada orang-orang yang selalu diberikan keberkahan, kebahagiaan, ketenangan dan keyakinan dalam hatinya sehingga mereka selalu berbuat baik dan melihat sesuatu selalu dari sisi yang baik pula. 

Bukan orang-orang yang dimurkai dan diabaikan oleh Allah SWT,  orang yang selalu merasa baik,  orang yang selalu angkuh baik dalam perilaku fikiran dan pendapatnya,  orang yang berbuat keburukan dan selalu memandang sesuatu dengan buruk, adapun disebut dengan munafiq,  fasiq bahkan kafir. Semuanya bukanlah orang-orang yang harus kita contoh. 

"صراط الذين انعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين"
Yakni jalannya orang-orang yang telah engkau beri nikmat, bukan jalannya orang yang engkau murkai dan orang-orang yang sesat. 

Ambillah hikmah dan pelajaran dari orang orang yang dianggap tidak baik, sesungguhnya mengajak kebaikan itu lebih baik daripada harus mencela. 

Ya Allah semoga apa yang kami kerjakan dan kami tuangkan ini selalu atas ridho dan hidayahMu sehingga bermanfaat bagi Ummat dan Halayak Ramai. Amiin ya Robbal 'alamiin. 

Wallahua'lam bis Shawab

Baik sobat cendekia semuanya semoga berjumpa kembali lagi di blog kesayangan kita bersama, jangan lupa tebar kebaikan dengan subscribe like share dan komen, 

Bareng kami di group Whatsapp Cendekiawan santri. Terimakasih

Wassaalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
read more
Amalan Harian Info & Berita Islam

Muhasabah dengan adanya Virus Corona (COVID-19)

Bismillah

Semoga Kita mendapat Ridho Allah SWT, mari saling bermuhasabah diri.


KETIKA ALLAH SWT  TAK MAU MENERIMA KITA DI RUMAHNYA.
TANYA KENAPA.

Allah SWT menurunkan mahluk-Nya yang tak dapat dilihat mata karena terlalu kecil;
bernama CORONA di awal November, di sebuah negeri yang tak mengenalNya : Wuhan.

Kini si mahluk kecil itu memporak porandakan segala sendi kehidupan 2/3 dunia.
Ekonomi global mengalami anomali yang sulit dinalar.

Ketakutan dimana mana.
Kematian cukup banyak hanya dalam waktu singkat saja.

Saat umroh dilarang oleh otoritas Saudia,
.. kita masih tidak terlalu risau karena hanya orang mampu dan terpanggil yang bisa melakukannya.

Kita masih bisa berapologi :
" ...Ah umroh kan gak wajib. Lagian rumah Allah kan bukan cuma di Mekkah Madinah.. masih ada Masjid².. Gak masalah Umroh ditutup..."

Pada detik itu,
Hanya berfikir : Allah menutup pintu rumah besarNya hanya untuk kaum - kaum jauh.
Allah hanya memberikan kesempatan pada penduduk sekitar dan para pelayan sejati yang diperbolehkan bertawaf di baitul atiqNya...

Namun tadi malam,
.. Majelis Ulama Indonesia MUI mengeluarkan fatwa pelarangan Sholat Jumat, Taraweh Ramadhan dan pelaksanaan Sholat Iedul fitri untuk daerah terdampak corona yg ditetapkan pemerintah.
Dan bisa jadi meluas dari yang sekarang.
Bahkan Mudikpun akan dilarang..

Bertanya dalam renung.
Apakah Engkau marah Rabb-ku ?
Ketika sebelum ini :
Masjid² Megah namun Sepi..
Musholla² Bertebaran namun Berdebu...
Taraweh Ramai namun hanya di Awal Ramadhan..
Lebaran katanya Mudik, namun tetap hanya notifikasi WA-lah yang saling Bermaafan...

Ya Rabb..

Saat tak dibebaskan lagi bagi kami bersujud di rumahMu yang suci,
Saat terbatasi bagi kami berjamaah dengan para jamaah saudara seiman kami,
Baru kami Paham :
Arti Kehilangan..

Betapa mulai sunyi pengeras suara masjid disekitaran kami dari celoteh kanak² dan pujian²..

Betapa sepi jalanan depan rumah kami dari ramainya TPA dan ibu² yang hendak pengajian...

Betapa terasa saat semua hal yang selama ini kami abaikan itu, telah selanjutnya jadi pelarangan..

Nikmat yang Dicabut itu,
Barulah menggerogoti Relung Kedamaian..

Ya Allah,
Pesan Cinta apa yang ingin Kau sampaikan?

Atau memang sudah tak sudi lagi,
Engkau melihat wajah kami, mendengar keluh kesah kami, menatap tangis kami dan meraba senyum bahagia kami di Rumah²Mu ?

Ya Rabb sekarang kami bisa merasakan bagaimana perasaan saudara kami di Uiyghur, Myanmar, Suriah dan Palestina yang harus berjuang untuk bisa berada di masjid²Mu.

Sementara kami,
Malah sering dan seringkali malas menuju masjid yg hanya beberapa langkah dengan aman dan nyaman..

Ya Rabb kini kami sadar arti silahturahmi yang dulu kami anggap hanya basa basi.
Sekarang kami tak bisa dalam kerumunan dan forum dakwah yang mendatangkan banyak orang lagi..

Corona..
Mahluk Kecil Tak Nampak oleh Mata..
Namun mampu merusak Tatanan Ketenangan dunia..

Ya Rabb jangan kau buat ramadhan kami nanti akan terasa sepi hambar.
Membayangkan tak ada sholat taraweh berjamaah, tadarrus ramai-ramai, dan membangunkan sahur sambil berkeliling kampung.
Apalagi membayangkan : Tak ada lagi mudik berdesakan...

Jangan ya Rabb...
jangan ya Rabb...
Jangan Kau cabut Nikmat yang berpuluh tahun kami nikmati namun telah kami abaikan..

Apa Engkau Menyentil kami?
Ketika ada kesempatan,
Kami malah cukup mengumbar WA KoPas-an untuk bermaafan?

Apa Engkau MengKapoki kami?
Ketika takziah yang 1 kota saja,
Kami hanya titip kalimat Innalillah melalui Grup Rekan dan Teman?

Jangan Kau cabut Nikmat ini ya Rabb..
Karena kini,
kami akhirnya benar² hanya bisa bertemu dalam tegur WA atau Kalimat Telpon dan Pesan..

Engkau menuruti kami Ya Rabb..
Menuruti pengabaian kami..
Yang kami ciptakan sendiri..

Maafkan kami Rabbi..
Maafkan kami..

Masihkah ada kesempatan lagi?
Bukankah Maha PengasihMu,
Melebihi MurkaMu pada kami ?

Ya Rabb..
Hidupnya Mahluk Corona adalah semata mata atas KehendakMu.
Engkau yang Menghidupkan segalanya..
Engkaupun yang Mematikan segalanya..

Mohon Ya Rabb
Panggil kembali mahluk corona ke tubuh tubuh hewan seperti sebelumnya.
Cukupkan tugas mereka untuk mengingatkan kami semua.

Ya Allah,
Berilah obat untuk wabah ini.
Dan Berilah tobat bagi kami..

Pertemukan kami dengan ramadhan penuh berkah,
Tanpa Corona antara Kita.

Aamiin ya rabbal alamin.

#muhasabahdiri

Sumber: fb Ust. Ahmad Sahal
read more

Terpopuler

Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang

Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang Abuya Nurhasanuddin lahi...
read

Lafadz HINDUN ( هِنْدٌ ) Termasuk pada Isim Munshorif apa Isim Ghoiru Munshorif ??

Pertanyaan: Lafadz  هندٌ  itu termasuk isim  munshorif atau isim  ghoiru  munshorif , jika termasuk isim ghoiru munshorif mengapa dit...
read

Download ebook Kunuzussa'adah pdf | Ma'had Darussa'adah Al-Islamy

     Assalamu'alaikum Wr.  Wb.      Para cendekia sekalian pada kali ini kami akan berbagi file dokumen Kunuzussa'adah   (pdf)...
read

Alfiyah Ibnu Malik (Keutamaan dan Ringkas Nadhomnya)

Masih di dalam BAB MUQODDIMAH Alfiyah Ibnu Malik,  Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Alfiyah ...
read

Penjelasan ringkas syair - عَرَفْتُ الشَّرَّ لَا لِلشَّرِّ | Cendekiawan Santri

sebagian ahli syair menyatakan : عَرَفْتُ الشَّرَّ لاَ لِلشَّرِّ وَلَكِنْ لِتَوْقِيْهِ وَمَنْ لَمْ يَعْرِفِ الْخَيْرَ مِنَ الشَّرِّ ...
read

Find Us Facebook

Design by Desain Profesional