Cendekiawan Santri - Mudzakaroh dan Musyawarah serta Bahtsul Masail Seputar Ilmu Syariat Islam

Cendekiawan Santri - Mudzakaroh dan Musyawarah serta Bahtsul Masail Seputar Ilmu Syariat Islam
M E N U
  • HOME
  • BIOGRAFI ULAMA'
  • BAHTSUl MASAIL
  • Info & Berita Islami
  • Kajian
  • _Tajwid
  • _Bahasa Arab
  • _Shorrof
  • _Nahwu
  • _Fiqh
  • _Tasawwuf
  • _Ibroh
  • _Lirik dan Syair
  • Amalan Harian
  • Cerpen & Novel
  • _Cerpen Cerdas
  • _Cerpen Islami
  • _Novel islami
  • _Mimpi di atas Awan
  • _Tanda Titik
  • _Azwidatul Azkiya'
  • Bisnis Online

JADWAL UPDATE ARTIKEL

  • SENIN: Biografi Ulama' (Informasi & Cerita)
  • SELASA: Fiqh & Hadits
  • RABU: Bahasa Arab, Nahwu & Shorrof
  • KAMIS: Al Qur'an (Tajwid)
  • SABTU: Ibroh & Lirik Sya'ir
  • AHAD: Amalan Harian

Home » All posts

cerpen islami Ibroh

Pesan KH. HASAN ABDULLAH SAHAL, pimpinan pondok gontor untuk para orangtua yang melepas putra-putrinya untuk menuntut ilmu.

Pesan KH. HASAN ABDULLAH SAHAL, pimpinan pondok gontor untuk para orangtua yang melepas putra-putrinya untuk menuntut ilmu.

Simak dulu cerpen berikut :

===========

SUATU PAGI DIKAMPUS ITB...
Q: “Pak, anaknya masuk ITB?”
A: “Iya pak, alhamdulillah... Anak bapak juga?”
Q: “Iya pak, anak saya sekolah di SMA FAVORIT di ######, masuk ITB tanpa test, saya sangat bangga dengan sekolah anak saya itu. Btw Anak Bapak dari SMA Favorit mana?”
A: “Anak saya dari Pesantren, dia 6 tahun tinggal di Pesantren dan alhamdulillah sekarang diterima di ITB tanpa test juga”
Q: “Lha emang ada orang pesantren bisa masuk PTN??? Bukannya orang pesantren hanya bisa kuliah agama kaya tafsir hadits gitu di UIN atau di Mesir???”
A: “Itulah bedanya anak pesantren dengan yg tidak pesantren, anak kami bisa masuk jurusan umum apa saja di PTN, sementara anak bapak hanya masuk jurusan umum dan ga bisa masuk jurusan tafsir hadits, kalopun bisa ditanggung anak bapak stress sebelum kuliah hehehe...”
Q: “Saya fikir pesantren hanya untuk menjadikan anak jadi guru agama saja”
A: “Anak lulusan pesantren, bisa jadi apa saja, jadi guru, pengusaha, ilmuwan, dan profesional lainnya. Jadi seyogyanya tdk akan ada anak pesantren yg akan nganggur. Karna paling tidak dia bisa jadi imam di mushollanya dan guru ngaji dikampungnya. Kelak ia akan jd imam buat keluarganya dan bisa jadi wasilah pahala surga buat kedua orangtuanya karna keshalehan dan amal-amalnya. Anak bapak bisa ngaji?”
Q: “Anak saya blm bisa ngaji dan shalat. Waktunya habis buat les disekolahnya... (sedih) ”.
A: “Anak bapak mengusai berapa bahasa asing?”
Q: “Hanya bisa bahasa Indonesia. Kalo anak bapak?”
A: “Alhamdulillah anak sy fasih 2 bahasa asing mainstream, yaitu inggris dan arab”.
Q: “Oh... ternyata pesantren itu ga kuno ya pak, bahkan lbh baik dr sekolah favorit anak saya”.
A: “Alhamdulillah bapak sudah faham...”
Q: “Oya, bapak dari mana & kerja dimana?”
A: “Sy dari Bogor, alhamdulillah pernah bekerja diperusahaan migas multinasional lbh dari 12 tahun”.
Q: “Wah mantep sekali, dulu sekolah di SMA mana?”
A: “Saya alumni Pesantren...”
Q: “Oh... di Perusahaan Migas bagian Kerohanian Islam ya pak?, soalnya bapak kan dr pesantren”
A: “Alhamdulillah posisi akhir sy sebelum mundur jadi orang gajian adalah sbg Deputy Area Manager Perusahaan Migas Asing yg pegawainya asing juga”
Q: “Oh lulusan pesantren bisa kerja di migas juga yah?”
A: “Nah itulah lagi2 keunikan alumni pesantren...”
Q: “Owhhh..... (Diem tertunduk)”
MENANGISLAH SEKARANG..


=================

Pesan KH. HASAN ABDULLAH SAHAL, pimpinan pondok gontor untuk para orangtua yang melepas putra-putrinya untuk menuntut ilmu.

"Kalau mau punya anak bermental kuat, orangtua-nya harus lebih kuat, punya anak itu jangan hanya sekedar sholeh tapi juga bermanfaat untuk umat, orangtua harus berjuang lebih ikhlas.. ikhlas.. ikhlas".
Anak-anak mu di pondok pesantren gak akan mati karena kelaparan, gak akan bodoh karena gak ikut les ini dan itu, gak akan terbelakang karena gak pegang "gadget". Insya Allah Anakmu akan dijaga langsung oleh Allah karena sebagaimana janji Allah yang akan menjaga Alqur'an..yakin.. yakin..dan harus yakin.
Lebih baik kamu menangis karena berpisah SEMENTARA dengan anakmu untuk menuntut ilmu agama, dari pada kamu nanti "yen wes tuwo nangis karena anak-anak mu lalai urusan akhirat.. kakean mikir ndunyo, rebutan bondo, pamer rupo..lali surgo.." (kalau sudah tua menangis karean anak2 kamu lalai hidup urusan akhirat....kebanyakan memikirkan urusan dunia, berebut harta, pamer rupa wajah...lupa surga)
“Jadi wali santri itu harus punya 5 sifat dan sikap, yaitu T.I.T.I.P."
1. Tega

Harus tega… harus tega… harus tega… harus percaya kalau di pesantren anakmu itu dididik bukan dibuang. Harus tega, karena pesantren adalah medan pendidikan dan perjuangan…
2. Ikhlas

Harus ikhlas…harus sadar kalau anakmu itu tidak akan dibiarkan terlantar… harus ikhlas anakmu dididik, dilatih, ditempa, diurus, ditugaskan, disuruh hafalan, dan sebagainya… kalau merasa anakmu dibuat nda senyaman hidup dirumah… ambil anakmu serkarang juga..!
3. Tawakkal

Setelah itu serahkan sama Allah. Berdoalah! Karena pesantren bukan tukang sulap, yang bisa merubah begitu saja santri-santrinya… maka berdoalah…
4. Ikhtiar

Dana dan do'a. Ini adalah kewajiban. Amanat.
5. Percaya

Percayalah bahwa anak kalian ini dibina, betul-betul DIBINA. Apa yang mereka dapatkan disini adalah bentuk pembinaan. Jadi kalau melihat anak-anakmu diperlakukan bagaimanapun, percayalah itu adalah bentuk pembinaan. Itu adalah pendidikan.
Jadi, jangan SALAH PAHAM !
Jangan SALAH SIKAP !
Jangan SALAH PERSEPSI !
Mereka itu beribadah dengan menuntut ilmu
Mereka selalu diajarkan untuk mendoakan ibu-bapaknya.
Mereka pergi untuk kembali.
Bertemulah jarang-jarang agar CINTA makin berkembang.

==========

Semoga artikelnya bermanfaat aamiin

read more
cerpen cerdas cerpen islami humor santri Ibroh

Ga' Ada Otaknya | Cerpen cerdas | Cendekiawan Santri

Ga' Ada Otaknya !!!

Ga' Ada Otaknya | Cerpen cerdas | Cendekiawan Santri

OK Sahabat Cendekia sekalian dibawah ini kami menyajikan sebuah humor santri eits tapi bukan sembarang humor ya! ini sebuah cerpen cerdas!!! Penasaran langsung Simak aja......

==========

     Di sebuah ruang kelas, para mahasisawa sedang mengikuti mata kuliah Filosofi. Dosen yang mengajar mencoba melemparkan topik diskusi tentang Tuhan.

Baca selengkapnya : Allah ada dimana? Penjelasan sifat wajib bagi Allah Qiyamuhu binafsihi

Dosen : “Ada yang pernah melihat Tuhan?” tanya si dosen.
Semua diam tak menjawab. “Ada yang pernah mendengar Tuhan bersuara?” si dosen bertanya lagi. Kali ini pun tak ada yang menyahut.
“Ada yang pernah menyentuh Tuhan?” tanya dosen. Semua diam.
“Kesimpulannya tidak ada Tuhan,” kata dosen senang.
     Terdengar gumaman protes, sampai akhirnya seorang mahasiswa berdiri bertanya,
Mahasiswa : “Ada yang pernah melihat otak Pak Dosen?” Tak ada jawaban.
“Ada yang pernah mendengar otak Pak Dosen?” Tak seorangpun menjawab.
“Ada yang pernah menyentuh otak Pak Dosen?” Sekali lagi hening.
“Kesimpulannya Pak Dosen tidak punya otak,” kata mahasiswa.

==========

Sebagai muslim-ah kita seharusnya sudah belajar sifat wajib bagi Allah, Baiklah semoga artikel diatas bermanfa'at AAMIIN
read more
cerpen cerdas cerpen islami humor santri

Humor santri

Humor santri

     Para santri dikenal punya humor-humor yang mengundang tawa. Lelucon mereka disampaikan dengan gaya jenaka namun punya makna.

==========

     Misalnya canda soal hukum mendoakan orang mati. Begini percakapan Kiai dengan seorang yang senang berdebat.
Kiai yang baru saja pulang dari kuburan kedatangan seorang pemuda yang hendak mengajak berdebat.
Dengan gaya mengetes, si pemuda bertanya, "Pak Kiai, apa hukum mendoakan orang mati?"
Jawaban Kiai tegas: "Haram!"
Si pemuda kaget. Jawaban Kiai di luar dugaan. "Apa Alasannya, Kiai?"
"Islam mengajarkan, mendoakan orang harus yang baik-baik. Harusnya kita mendoakan orang banyak rezeki, sehat, atau panjang umur. Jangan sampai kita mendoakan orang mati, itu doa yang buruk."
Si pemuda pun lekas pulang.

==========

Pahamkah anda dengan cerpen diatas?? Apabila paham Alhamdulillah
read more
cerpen islami Ibroh Tasawwuf

Kisah seorang Anak yang ingin ikut study tour

Cerpen
Seorang Anak yang curhat kepada Allah karena ingin ikut study tour disekolahnya

Kisah seorang Anak yang ingin ikut study tour

Simak cerpen berikut.....

==========

Ada anak bernama Adi yang ingin mengikuti study tour ke sebuah kota
Adi : yah, ini jadi gak, Adi mau ikut Study Tour ?
Ayah : Kamu sudah bilang belum ke Allah ?
Adi : Belum, yah.
Ayah : Bilang dulu deh ke Allah ! masih ada waktu berapa ?
Adi : Sekarang hari kamis, harus bayar maksimal besok jum'at, sabtu mau berangkat.
Ayah : Yasudah, masih ada Maghrib, Isya, sholat malam, dan masih ada subuh di jum'at pagi, buat doa. Sudah, kamu sholat dulu, doa dulu sama Allah.
Adzan Maghrib pun berkumandang
Ayah : Ayo kita ke masjid, kita minta sama Allah, supaya kamu nanti bisa berangkat ikut study tour. Harus bayar berapa?
Adi : Rp. 27.000
Ayah : Ayo kita minta Rp. 27.000
Setelah selesai sholat maghrib, si ayah menyuruh Adi berdoa
Ayah : kamu berdoa, silahkan ! jangan dalam hati, supaya ayah bisa mengamini !
Adi : "Ya Allah, saya ingin ikut study tour, tapi ini ya Allah, punya ayah pelit banget, Rp. 27.000 aja harus Sholat dulu, harus doa dulu, ya itulah mudah-mudahan ayah ngasih."
Ayah : hust.., doanya langsung ke Allah.
Adi : "Ya Allah, tolong bayarin saya"
Ayah : hust.., doanya langsung aja, bayarin kek, enggak kek, pokoknya berangkat study tour.
Adi : yasudah " seperti yang dikata ayah ya Allah, Aammiiin"
Ayah : Aammiiin.
Si Adi diajak lagi sholat Isya, dia doa lagi, ketika si Adi mikir tentang study tour, dibenerin sama ayahnya
Ayah : Nak, kamu mikirin Allah, jangan mikirin duit !
Adi : Yaaa, tapi ini harus bayar.
Ayah : Tapi itukan kata orang, bukan kata Allah, lihat apa yang yang Allah bilang, kalo Allah bilang " berangkat ya berangkat ", betapa banyak orang yang bisa bayar, gak ikut karena sakit perut, karena ada masalah dengan orang tuanya, karena bis itu mogok, dll. Sudah kamu tidur besok bangun lagi untuk sholat malam.


Dengan nada lembut si ayah menasihati Adi yang gelisah. Dan besok harinya si Adi dipanggil ayahnya
Ayah : Adi, sini nak ! berapa duit bayarnya?
Adi : Rp 27.000, yah
Ayah : sudah ini ada duit Rp. 27.000
Adi : Alhamdullillah
Ayah : sssttt, sebentar, kamu bayarin temen kamu yang belum bayar study tour !
Adi : ooohh..., buat Adi?
Ayah : urusan Allah
Adi : ooohh..., urusan Allah
Ayah : sudah, nanti juga kamu tau
Adi : ya sudah, Assallamu'alaikum
Berangkatlah si Adi ke sekolah dan membayarkan uangnya sesuai perintah ayahnya.
Adi : Assallamu'alaikum, Bu ! nih saya mau bayar
Guru : Wa'alaikumsallam, nah kebetulan memang kamu termasuk yang belum bayar
Adi : tapi ini bukan buat saya, Bu
Guru : la.. lalu buat siapa?
Adi : siapa temen-temen saya yang belum bayar?
Guru : ya ada tu, ada satu anak
Adi : ya sudah Bu, kata ayah buat dia
Guru : loh.. kamu kan belum bayar
Adi : tuh dia Bu.., saya juga kagak ngerti. yasudah Bu, ini buat dia ( sambil memberikan uangnya)
Guru : loh buat kamu gimana?
Adi : buat saya ma, kata ayah " urusan Allah "
Guru : hmm.. ya tapi, walaupun kamu bayarin orang lain, kamu besok gak bisa ikut loh
Adi : gakpapa, bukan kata orang tua bukan kata ibu, tapi kata Allah
Guru : ya tapi....
Adi : yasudah Bu, wasallamu'alaikum ( si Adi cium tangan lalu pergi)
Setelah membayarkan uangnya atas perintah ayahnya si Adi lapor lagi ke Allah dalam sholat dhuhanya. " Ya Allah, sudah saya bayarkan sesuai dengan perintah dari ayah. Ya Allah titipkan nasibku kepadamu Ya Allah, supaya besok bisa berangkat study tour "
Si Adi malam sabtu makin gelisah di dalam kamar dan diketaui oleh ayahnya
Ayah : nak tenang, kamu InshaaAllah kalo takdirnya berangkat, pasti berangkat, kalaupun tidak maka itu takdirmu. sudah sekarang tidur dulu nak. ( Sambil mematikan lampu dan menutup pintu kamar Adi)
Adi pun tidur tanpa menjawab perkataan ayahnya. Lalu pagi harinya Si Adi ini tidak mandi dan tidak berpakaian sekolah karena dia tau dia tidak akan berangkat.
Ayah : nak, kamu tidak bakal tau kamu berangkat atau tidak sampai kamu jalan
Adi : tapi yah..
Ayah : gak ada tapi-tapian, bismilah berangkat
Lalu berangkatlah si Adi, sebelum berangkat dia diajarkan dzikir oleh ayahnya, dan kata ayah Adi " kalo sampai, masuk dulu mushola, sholat dhuha dulu, lapor sama Allah bahwa sudah sampai mushola, sudah sampai sekolah, walaupun tidak ikut study tour"
melihat si Adi berangkat keluar rumah, ibunya ini sudah menangis
Ibu : nih anak terlalu kecil untuk diajarkan tauhid
Ayah : gakpapa Bu, kita kenalkan Allah kepada Adi dan semoga Allah memberi keajaiban kepada Adi
Dan benar, seperti yang diucapkan ayahnya " belum tentu yang punya duit berangkat, dan belum tentu yang gakpunya duit kagak berangkat"
Lalu diabsenlah satu-satu naik bis. Anak yang kemarin berdoa pagi siang sore malam dan di hari terakhir dia bersedekah, Alhamdullillah tidak berangkat juga. Namun tiba-tiba satu pintu bis terbuka, ada ketua kelas turun
Ketua kelas : MasyaAllah, kok kamu gak ikut ?
Adi : ya begitulah..
Ketua kelas : gitu gimana? belum bayar ya?
Adi : ya belum sih.., ya begitulah..
Ketua kelas : ooohh.. jadi sekarang gak ikut nih ?
Adi : ya begitulah..
Ketua kelas : yasudah, jagain sekolah ya ! Assallamu'alaikum
( dengan perasaan sedih Adi menjawab salam dari ketua kelas)
Adi :Wa'alaikumsallam
Lalu berangkatlah bis tersebut. semua orang melambaikan tangan termasuk anak yang dibayarin Adi. Setelahnya dia lapor lagi ke Allah dia sholat dhuha, kali ini dia nangis " Ya Allah, nasibku begini amat ya.."
Setelah selesai sholat dan bersiap memakai sepatu, datang mobil alphard warna hitam ke sekolah, turun seorang ibu dan anaknya
Ade : woy Assallamu'alaikum Adi
Adi : loh Ade, Waalaikumsallam
Ade : udah pada berangkat ya?
Adi : iya udah pada berangkat
Ade : kok kamu gak ikut? ketinggalan ya?
Adi : ya begitulah, sebenarnya sih bukan ketinggalan, saya belum bayar. lalu kamu sendiri kenapa?
Ade : ya niatnya mau berangkat, e kok udah ditinggal aja sama bis, soalnya kena macet di jalan. bentar ya
Adi : hah, eh iya
Si Ade lalu bilang ke ibunya tentang Adi dan..
Ibu Ade : yuk kita susul teman-teman kalian, kita naik mobil
(dengan kagetnya Adi menjawab)
Adi : Subhanallah, naik mobil ? Alphard hitam ini ? 
Ade : iya naik
Adi : AllahuAkbar, hmm bismillah.
( dengan perasaan bercampur aduk Adi naik dan duduk di dalam mobil tersebut)
Ibu Ade : yang enak ya dik, duduknya
Adi : iya tante
lalu di perjalanan si Adi nangis, berlinang air mata
Ade : kenapa kamu ? gak pernah naik Alphard ya ? (sambil bercanda Ade menghibur Adi)
Adi : kagak, ayah saya bener, ayah saya bener
Ade : memang ayahmu ngomong apa?
Adi : " yang punya duit belum tentu berangkat, yang gak punya duit belum tentu gak berangkat dan yang bayar belum tentu berangkat dan yang belum bayar belum tentu juga gak berangkat " 
Ade : ooohhh.. ( si Ade hanya terdiam bingung dan heran)
Lalu berhentilah mobil tersebut di kilometer 26 dan mampir di sebuah rest area, terlihat ibu Ade dari kejauhan membawa makanan yang banyak dan enak untuk Ade dan Adi. lalu si Adi meneteskan air mata lagi.
Ade : walah, nangis lagi, kenapa kamu?
Adi : enggak, saya lagi ngebayangin temen-temen yang bayar Rp. 27000 cuma dapat 1 roti 
Ade : oohhh.. ( Ade masih terheran sambil memakan makanan dari ibunya)
Di sisi lain, tepatnya di rumah Adi
Ayah : Bu, kalo anak kita pulang di jam 9 pagi ini, berarti dia gagal pergi, tapi semoga dia bertemu Allah
Ibu : Aamiiin, Pak
tetapi siapa sangka si Adi tidak pulang dan pulang jam 7 malam
Adi : Assallamu'alaikum, Yah, Bu !
Ayah : Waalaikumsallam, wush.. keren, bawa apa itu?
Adi : ini ada tales, singkong, pisang
Ayah : Subhanallah anak ayah
Lalu diceritakanlah perjalanan Adi mulai berangkat sampai pulang kepada ayahnya
Ayah : Sipp, bagus, akhirnya berangkat kan, besok pagi, berangkat seperti itu lagi ya. Doa, doa, doa. Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.
End

==========

Pelajaran yang diajarkan ayah kepada anaknya bahwa dahulukanlah Allah dari apapun.
Semoga bermanfaat. Wasallamu'alaikum.

read more
cerpen islami Ibroh

Cerpen Awal bertemu ayah Sholahuddin Al-Ayyubi, dengan istrinya

Cerpen
Awal bertemu ayah Sholahuddin Al-Ayyubi, dengan istrinya

Cerpen Awal bertemu ayah Sholahuddin Al-Ayyubi, dengan istrinya

     Ayah Sholahuddin Al Ayyubi, yaitu Najmuddin Al Ayyubi. Yang berjuang mencari istri untuk anak hebatnya kelak.
Awal cerita, Najmuddin Al Ayyubi dijodohkan oleh wanita-wanita hebat pilihan saudara-saudaranya, beliau hanya berkata, "Dia tidak cocok untukku".
Lalu wanita seperti apa yang kau pilih? "Wanita sholihah yang bisa menggenggam tanganku ke surga dan melahirkan anak yang dididiknya dengan baik hingga menjadi ksatria yang mampu mengembalikan Baitul Maqdis ke tangan kaum muslimin".
Bagaimana kamu mendapatkan wanita seperti itu? "Barangsiapa ikhlas dan sabar, semoga Allah beri pertolongan".
MasyAllah suatu ketika, Najmuddin istilahnya lagi curhat gitu ke seorang Syaikh di suatu masjid di wilayah Tirkit, Irak. Tiba-tiba ada seorang gadis di balik tirai, memanggil syaikh tersebut.
Kemudian syaikh berbalik ke belakang tirai, "Mengapa kamu menolak pemuda sebaik dia?" alkisah si gadis menolak pemuda bernasab baik nan tampan yang ingin mengkhitbahnya.
"Aku ingin seorang pemuda sholih yang bisa menggenggam tanganku ke surga dan melahirkan darinya anak yang menjadi ksatria yang akan mengembalikan Baitul Maqdis kepada kaum muslimin".
Menolehlah Najmuddin dibalik tirai. Tersenyumlah Syaikh dihadapan gadis itu. Visi misi yang sama nan mulia dipertemukan di dalam masjid. Sama-sama ingin memiliki anak Sang Ksatria hebat,

Dialah Sholahuddin Al Ayyubi, anak Najmuddin, Penakluk Baitul Maqdis,

Sang anak impian ayah dan ibunya sedari mereka belum menikah.

Ciyeee baper hehehe

==========

Semoga artikel ini bermanfaat AAMIIN, Apabila ada kesalahan dalam penulisan ataupun yang lain kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
read more

Terpopuler

Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang

Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang Abuya Nurhasanuddin lahi...
read

Lafadz HINDUN ( هِنْدٌ ) Termasuk pada Isim Munshorif apa Isim Ghoiru Munshorif ??

Pertanyaan: Lafadz  هندٌ  itu termasuk isim  munshorif atau isim  ghoiru  munshorif , jika termasuk isim ghoiru munshorif mengapa dit...
read

Alfiyah Ibnu Malik (Keutamaan dan Ringkas Nadhomnya)

Masih di dalam BAB MUQODDIMAH Alfiyah Ibnu Malik,  Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Alfiyah ...
read

Biografi KH. Syarifuddin - Wonorejo, Lumajang, Jawa Timur, Indonesia.

Riwayat Hidup Kyai Syarif ULAMA ’YANG MENCETAK ULAMA’ Kyai Syarif Pendiri Pondok Pesantren “Kyai Syarifuddin” Wonorejo Lumajang. Kyai Syar...
read

Download ebook Kunuzussa'adah pdf | Ma'had Darussa'adah Al-Islamy

     Assalamu'alaikum Wr.  Wb.      Para cendekia sekalian pada kali ini kami akan berbagi file dokumen Kunuzussa'adah   (pdf)...
read

Find Us Facebook

Design by Desain Profesional