Home
» Novel islami
» Permulaan Bekal Suci dari Allah SWT
Permulaan Bekal Suci dari Allah SWT
Tepat didalam perut ibunda terkasih yang menjadi saksi akan keagungan Tuhan semesta alam telah ditiupkan roh kedalam segumpal darah sesuai dengan firman-Nya:
"Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur." (QS. As-Sajdah (32) Ayat 9)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugrahkan rezeki dan kepercayaan atas titipan-Nya kepada kedua pasangan kekasih. Tempat dan kelahirannya di Kota Lumajang, 1 Mei 2017 M bertepatan akan dilaksanakannya ibadah nan agung ummat Islam seluruh dunia yakni ibadah puasa ramadhan 4 hari lagi akan tiba, kedua orang tua dan keluarga dengan penuh kegembiraan dan syukur dibulan penuh berkah 28 Sya'ban 1438 H. Jam 19.15 WIB bertepatan dengan awal waktu sholat isya' telah lahir seorang anak manusia molek dan rupawan seorang perempuan (wanita) dengan kesempurnaan jasmani dan rohaninya dengan izin Allah SWT dia lahir dengan selamat dan lancar.
Teriring do'a sang ayah dipanggil ke ruang persalinan untuk mengawali pengetahuan makhluk yang baru dilahirkan keduania dengan mengenalkan kepada Allah SWT tuhan pencipta alam semesta dengan melafadzkan Adzan ditelinga kanannya dan Iqomah ditelinga kirinya, sesuai yang telah disepakati bagian besar 'Ulama' Syafi'iyyah yang diajarkan dari guru ke guru hingga sampai kepada sang ayah bayi tersebut, hal demikian itu (yakni adzan dan iqomah disandarkan dengan dasar yang jelas). Sesuai dengan hadits nabi Muhammad SAW.
“Dari Abi Rafi, ia berkata: Aku melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengadzani telinga Al-Hasan bin Ali ketika dilahirkan oleh Fatimah, dengan adzan shalat” (HR. Abu Daud, At-Tirmizy dan Al-Hakim).
Pendapat Imam Nawawi dari Madzhab Syafi'iyah yang juga menshahihkan hadits ini, sebagaimana tertuang dalam karangan beliau dalam Kitab Al-Majmu', Juz 8, Halaman 442.
sebagai penguat atau syahid dari hadits imam rofi' tersebut hadits yang disampaikan oleh cucu baginda rosul yakni sayyidina Husain radhiyallah 'anhu bin Ali karromahullah wajahah.
“Dari Husein, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang dilahirkan untuknya seorang bayi, lalu dia mengazani telinganya sebelah kanan, dan mengiqamati telinganya sebelah kiri, maka ia tidak akan celaka oleh Ummu Shibyan (jin pengganggu anak kecil)” (HR. Abu Ya’la Al-Mushili).
Maka dikumandangkanlah Adzan ditelinga kanan sang anak dan Iqomah disebah kirinya. Setelah itu berdo'alah sang ayah kepada Allah SWT,
"Ya Allah. jika Engkau meridhoi anak ini sehingga berpegang teguh dengan syari'at Nabi-Mu dan Sunnah-Nya maka ridhoilah hidupnya, jika tidak maka alangkah lebih baik kami kembalikan kepada Engkau ya rabb" Amin ya robbal 'alamin.
10 menit telah berlalu masih dalam gendongan ayahnya disertai dengan tetesan air mata kecil tangisan sang bayi, sehingga diserahkanlah kepada ibunya untuk disusui dengan ASI penuh kasih sayang.