Sejak konflik Adeva dengan pria yang menggertaknya dikamar mandi kemaren . Adeva tidak bisa tenang yang akan ikut kegiatan OSPEK. Karena pria ganas tersebut adalah kakak seniornya plus panitia OSPEK, mau tidak mau Adeva harus menghadapinya walau dihatinya tersirat sedikit rasa khawatir.
Memasuki hari kedua OSPEK para peserta harus menyelesaikan tantangan dan tugas dari kakak - kakak seniornya untuk mengumpulkan poin agar meraih gelar " PESPEKTA " ( Peserta OSPEK Terbaik Tahunan ) . Tak ayal semua peserta pada berebut memberi kesan terbaik kepada kakak seniornya.
" Fyuuhh ! ternyata tidak mudah untuk mendapatkan poin dari kakak senior ! " Adeva menyandarkan badannya ditembok " hhmmzz, tinggal dua kakak senior yang masih belum mengisi poin dikertasku, tinggal ..... si ganas Fairel dan kak Fairuzt , " membolak - balik kertas yang dipegangnya. " Ok ! Les't go....! " dengan penuh semangat.
Setiap tempat yang terdapat kakak senior , pasti akan dikerumuni oleh manusia berbaju putih. Tapi, sedari tadi Adeva tak menemukan segerombolan orang yang mengkerumuni Fairel dan Fairuzt dan tak ada yang tahu mereka berdua bersemayam dimana.
" Kak , kalian tau gak dimana gerombolannya kak Fairel dan Fairuzt ? " Adeva mencoba bertanya ke salah satu temannya.
" Gak tau juga , ini aku juga lagi nyari ! " katanya sambil celengak - celinguk.
" Katanya sih, siapa yang pertama kali mendapatkan tandatangan kak Fairel dan kak Fairuzt ! untuk tantangan kali ini dia yang mendapatkan point tertinggi ! karena tak mudah untuk memberikan sebuah kesan ke mereka berdua, " katanya lagi.
" Ohhh, oke ! kalau begitu terimah kasih informasinya ! "
" Iya sama - sama ."
" Memang , kedua kakak ini bersemayam dimana, sih ? udah kayak orang misterius saja ! " kata Adeva diselingi dengan cekikikan.
Adeva sudah mencari ke semua tempat mulai dari taman, perpustakaan, lapangan , tapi tak ada tanda - tanda mereka berada, tapi ada satu tempat yaitu ruang perlengkapanpaling pojok yang belum Adeva telusuri.
" Apakah mereka berdua ada disini ya ? " mengintip dari balik pintu, " sungguh ! mereka ada disini ! " ucapnya seperti menemukan harta karun tersembunyi " pantesan saja gak ada yang nemuin mereka ! dicari dimanapun juga gak akan ketemu, merekanya duduk nyantai di ruang perlengkapan yang sepi kayak gini ! " . melangkahkan kaki masuk ke ruangan .
" Permisi kak ! boleh minta tanda tangannya ? " tanya Adeva dengan suara pelan.
" Boleh .... , " jawab seorang pria tampan dengan lembut bernama Fairuzt Atharizz .
" Gak semudah itu ! " sahut si ganas Fairel dengan tatapan dingin " bukannya kau sudah tahu! bahwa jika mau mendapatkan sebuah tandatangan dan poin dari kakak senior, kau harus menyelesaikan tantangan maupun tugas kan ? " katanya dengan angkuh.
Adeva hanya mengangguk.
" Kalau begitu....., tantangan dari aku mudah , mungkin berbeda dengan yang lain ! tolong susun ini puzzel ! " suruhnya menyodorkan sebuah amplop coklat yang mungil .
Adeva menerima amplop tersebut lalu membukanya, didalam amplop tersebut terdapat banyak sekali potongan potongan kertas yang di bentuk seperti puzzel.
" Lima menit harus selesai ! " Fairel mengatakannya dengan ringan.
" Apa!!! lima menit !" Adeva yang tersenak kaget, membuat matanya membulat sempurna.
" Jangan keterlaluan kamu ,Rel ! mana ada dalam lima menit bisa menyusun puzzel itu dengan sempurna ! " kata Fairuzt membela Adeva, " maafin kelakuan adik sepupuku ini ! memang agak aneh kelakuannya ! " dengan suara yang dikecilkan.
" Tidak apa - apa kok , kak , " Adeva memasang senyuman manis bohong.
" Sudalah , cuman nyusun puzzel , gak disuruh lari maraton ! " ucap Fairel, " lagian aku paling gak suka ngerjain pekerjaaan yang membutuhkan kesabaran ekstra ! " imbuhnya.
" Hahahaha....! bener juga ya ! mana ada Fairel atharizz sabaran " ledek Fairutz.
Adeva hanya menurut dan mulai menyusun puzzel yang begitu rumit tersebut, walau sesekali puzzelnya berantakan akibat terpaan kipas angin.
" Aku pikir ini cewek bakalan kewalahan , ternyata dia biasa aja ! gagal deh! buat ngerjain ! " Fairel yang hanya bisa mengumpat kesal melihat Adeva dengan mudahnya menyusun puzzel, " tapi , aku juga berterimah kasih , dia udah mau menyusun pesan dari seorang yang paling penting dalam hidupku. "
" Akhirnya , selesai juga, walaupun susah tapi menyenangkan ! " Adeva tersenyum melihat ke arah puzzel yang telah menyatu dengan sempurna.
" MY PRINCE yang jutek " sebuah tulisan pertama di puzzel tersebut. " Mungkin ini dari pacarnya! " gumam Adeva , " tapi, itu bukan urasanku ! tapi, kok aku kepo , ya ? " menggaruk - garuk kepalanya yang berbalut jilbab.
" Kakak, aku sudah menyelesaikan tugasnya tepat waktu, dan puzzelnya juga udah aku lem biar gak berantakan saat tertiup angin! dan juga jangan lupa tambahan poinnya ! jelasnya sambil menyodorkan kertas putih.
" Iya , iya , udah tahu ! " jawab Fairel. " Gagal deh ! ngerjain ini anak ! tapi gue juga terimah kasih, karena berkat dia gue bisa baca surat dari orang yang paling penting dalam hidup gue ! " dalam hatinya.
" Baru sekarang , ada cewek yang begitu nyerocos jelasin ke kamu , Rel, " kata Fairuzt sedikit menggoda.
" Entalah! " jawabnya singkat.
" Baiklah , kalau begitu ......, tinggal tantangan dari kak Fairuzt! " kata Adeva " jangan yang susah - susah ya, kak ! " pinta Adeva.
" Gak susah kok, aku hanya ingin kamu mengucapkan aku sayang dan cinta kak Fairuzt, I love you, pastinya dengan suara lantang! " ucapnya sambil tersenyum.
Adeva tersenyum kecut dan hanya bisa menurutinya, walaupun terasa sedikit risih.
" Baiklah" menarik nafas dalam - dalam dan ... " AKU SAYANG KAK FAIRUZT DAN CINTA KAK FAIRUZT ........ , I LOVE YOU KAK.......!!! " dengan sura yang lantang.
" I love you too, " balas Fairutz membuat Adeva cengengesan.
" Gila ! suaranya cempreng juga ! " timpal fairel .
Adeva yang mendengarnya langsung memberi tatapan tajam kepada Fairel.
" Bersifat PD dan bodoh amat memang sangat diperlukan , disaat kita didesak untuk melakukan hal - hal yang tidak cocok dengan pikiran, " kata Adeva keluar dari ruangan tersebut.
Karena suara Adeva yang lantang, membuat para peserta OSPEK berlarian menuju ke ruang perlengkapan dan langsung menyerbu Fairel dan Fairuzt untuk meminta tanda tangan. Adeva hanya menggeleng - geleng kepala ketika semuanya berlarian, sampai - sampai ada yang menabrak Adeva .
" Ckckckck...! kaya mau ketemu sama idolnya saja ! "
" Akhirnya selesai juga tantangan hari ini , dan juga dapat poin tambahan. Walaupun hari ini beruntung, tapi beruntungnya menyebalkan , memang benar kata kakak - kakak yang lebih dulu terjun ke kuliahan, ketika Ospek semua peserta akan mendapatkan tantangan - tantangan yang konyol dari kakak - kakak seniornya, dan sekarang aku lagi berada di posisi tersebut! " memercikkan air ke wajahnya " Aku sebenarnya tak mau menjalani aktifitas yang diriku sendiri langsung berinteraksi dengan banyak orang , apalagi dengan seorang pria! aaarrrkkkh... !!! memang lebih baik berada di pondok pesantren tidak terlalu terbuka dengan siapapun! kangen pondok......!!!! " mengelap wajahnya yang basah dengan kasar menggunakan tissu.
Adeva masuk ke universitas bukanlah kemauannya sendiri , melainkan kemauan ayah dan mamanya , ya...., walaupun Adeva sendiri tidak suka, tapi Adeva akan tetap melakukanya, karena Adeva tahu maksud ayah dan mamanya adalah memberikan yang terbaik untuk masa depannya.