Cendekiawan Santri - Mudzakaroh dan Musyawarah serta Bahtsul Masail Seputar Ilmu Syariat Islam
M E N U
  • HOME
  • BIOGRAFI ULAMA'
  • BAHTSUl MASAIL
  • Info & Berita Islami
  • Kajian
  • _Tajwid
  • _Bahasa Arab
  • _Shorrof
  • _Nahwu
  • _Fiqh
  • _Tasawwuf
  • _Ibroh
  • _Lirik dan Syair
  • Amalan Harian
  • Cerpen & Novel
  • _Cerpen Cerdas
  • _Cerpen Islami
  • _Novel islami
  • _Mimpi di atas Awan
  • _Tanda Titik
  • _Azwidatul Azkiya'
  • Bisnis Online

Home » Tanda titik » Tanda Titik - Bazar

Tanda Titik - Bazar

Dipublikasikan oleh: Sania Syaroni Pada: Tuesday, February 11, 2020

            " Bantuin bawain barang ini  ke sebelah sana, dong ! " pinta kak Aditya yang kewalahan membawa barang bawaannya.
           " Oh ! oke oke , " tanpa banyak bicara Adeva langsung membantu Aditya yang kesulitan.
           " Bantu anak - anak yang di sana juga ! " katanya dengan nafas terengah - engah.
           " Baik kak, "

            Suasana lapangan memang sangat mengerikan di saat matahari sudah sangat terasa berada di atas kepala. Ditambah tidak ada pepohonan sama sekali , panasnya semakin berlipat - lipat ganda.
           " Aku sudah menindahkan semua barang - barangnya ke sini ! jadi tugasku selesai ya, kak ! " kata Adeva ke salah satu kakak seniornya.
Kebanyakan yang menjadi panitia di acara bazar tersebut adalah  kakak senior Adeva. Itulah yang membuat Adeva terheran - heran, kenpa hanya dia panitia dari angkatan semester bawah.
           " Kak ! aku udah kerjain tugas aku sampai selesai, jadi aku boleh istirahat , dong ! " tanya Adeva dengan tatapan penuh harapan , agar dia bisa istirahat.
            " Oke ! " jawab Fairutz singkat.
            " Tunggu dulu ! " timpal Fairel
            " Apalagi..... ini orang ! " kata Adeva dalam hati. Ia tahu kalau Fairel akan menghalangi dirinya buat beristirahat.
            " Kamu termasuk kelompok kita , kan ?  karena kita belum selesai dan hanya kamu yang udah rampung kerjannya , jadi .... " Fairel menghentikan perkataannya membuat Adeva bersiap - siap dengan kata - kata yang kan keluar dari mulut Fairel, " belikan kita makan ringan sama minuman di dekat sini ! " lanjut Fairel.
               " Baiklah ! " jawab Adeva singkat. " Haddeehh ! bisa membuat bulu kudukku berdiri , hehehe ....," berlalu sambil tawa cekikikan.


                " Ini kak, minumannya ! " kata Adeva menyodorkan plastik berwarna putih.
                " Bro ! minumannya udah dateng ! " seru Fairel yang langsung mengambil satu botol pocarisweat dingin dan meneguknya.
                " Memang gak salah pilih kamu , Rel ! mengajukan Adeva buat penyempurnaan panitia , membantu banget ! " ucap Aditya menepuk punggungnya Fairel.
Sekejap Fairel melihat ke arah Adeva yang memandangnya.
                " Oh , jadi Fairel yang milih aku buat jadi panitia, pantesan saja agak aneh ! " batin Adeva.
                " Kak aku boleh istirahat, gak ? " tanya Adeva kepada Fairuzt.
                " Bol..... " belum selesai Fairuzt bicara  langsung dipotong oleh Fairel.
                " Tidak boleh ! masih banyak pekerjaan ! kalau udah beres semua baru boleh istirahat ! " ujar Fairel dengan nada dingin .
 Adeva hanya menghela nafas menghadapi sosok Fairel yang dingin itu. " Sabar , Adev ! "
Fairuzt memberi senyuman mengisyaratkan untuk sabar, Fairutz juga malas kalau harus berdebat dengan Fairel yang keras kepala itu,


-------------------

             
               Acara bazar pun diselenggarakan . Lapangan yang tadinya luas sekarang menjadi sesak di karena banyaknya pengunjung yang datang. Acara bazar ini diadakan setiap tahun sekali , bertujuan untuk mengenalkan karya - karya para mahasiswa dan juga mengumpulkan donasi untuk orang - orang yang membutuhkan.
              " Kita kekurangan tepung ini ! jadi , kamu sama Fairel ke pasar buat beli tepung dan bahan - bahan yang udah mau habis ! " Suruh Aditya yang sibuk mengecek bahan pembuatan piscok.
             " Aku sama kak Fairel kak ?! " tanya Adeva yang kaget mendengar perintah Aditya. " Aku sama kak Anisa saja, ya... kak ! " bujuk Adeva.
              " Anisa lagi sibuk ! jadi kamu sama Fairel, aja, ya....? " kata Aditya sambil menyodorkan lembaran kertas kecil.
              " Gak ! gue gak mau ! " protes Fairel.
              " Udah deh , Rel ! kalian berdua ini kenapa, sih ? udah kayak kucing sama tikus saja, udah cepetan ! " desak Aditya, membuat Adeva dan Fairel tak bisa berkutik .
              " Ya , sudah ! gue pergi ! " dengan sangat terpaksa Fairel mengiyakan.


               " Ya, udah kita naik motor , saja , biar cepet sampek ! " kata Fairel.
               " Tidak , kak ! " tolak Adeva.
 Adeva tidak pernah jalan berduan dengan seorang pria apalagi ia harus berboncengan, itu semakin tidak mungkin. Adeva yang dari dulu tinggal di desa bersama ibunya , dia  dijaga  sangat ketat oleh kakeknya agar tidak berhubungan dengan seorang laki - laki yang bukan mahramnya. Jadi, wajar saja kalau Adeva menolak berboncengan dengan Fairel .
" Aku ...., tidak bisa , kak ! " imbuh Adeva.
                 " Ya, sudah ! kita naik taksi , saja ! " ucap Fairel . Ia mengerti maksud Adeva, karena Fairel tahu , Adeva  bukanlah seperti cewek - cewek  fulgar yang berada disekelilingnya.
           


             
             








                                   
Label: Ibroh Novel islami Tanda titik

0 Response to "Tanda Titik - Bazar "

Tulis komentar anda

Silahkan Berkomentar dengan Baik dan Sopan, Terimakasih

Terpopuler

Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang

Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang Abuya Nurhasanuddin lahi...
read

Lafadz HINDUN ( هِنْدٌ ) Termasuk pada Isim Munshorif apa Isim Ghoiru Munshorif ??

Pertanyaan: Lafadz  هندٌ  itu termasuk isim  munshorif atau isim  ghoiru  munshorif , jika termasuk isim ghoiru munshorif mengapa dit...
read

Download ebook Kunuzussa'adah pdf | Ma'had Darussa'adah Al-Islamy

     Assalamu'alaikum Wr.  Wb.      Para cendekia sekalian pada kali ini kami akan berbagi file dokumen Kunuzussa'adah   (pdf)...
read

Alfiyah Ibnu Malik (Keutamaan dan Ringkas Nadhomnya)

Masih di dalam BAB MUQODDIMAH Alfiyah Ibnu Malik,  Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Alfiyah ...
read

Penjelasan ringkas syair - عَرَفْتُ الشَّرَّ لَا لِلشَّرِّ | Cendekiawan Santri

sebagian ahli syair menyatakan : عَرَفْتُ الشَّرَّ لاَ لِلشَّرِّ وَلَكِنْ لِتَوْقِيْهِ وَمَنْ لَمْ يَعْرِفِ الْخَيْرَ مِنَ الشَّرِّ ...
read

Find Us Facebook

Design by Desain Profesional