Cendekiawan Santri - Mudzakaroh dan Musyawarah serta Bahtsul Masail Seputar Ilmu Syariat Islam

Cendekiawan Santri - Mudzakaroh dan Musyawarah serta Bahtsul Masail Seputar Ilmu Syariat Islam
M E N U
  • HOME
  • BIOGRAFI ULAMA'
  • BAHTSUl MASAIL
  • Info & Berita Islami
  • Kajian
  • _Tajwid
  • _Bahasa Arab
  • _Shorrof
  • _Nahwu
  • _Fiqh
  • _Tasawwuf
  • _Ibroh
  • _Lirik dan Syair
  • Amalan Harian
  • Cerpen & Novel
  • _Cerpen Cerdas
  • _Cerpen Islami
  • _Novel islami
  • _Mimpi di atas Awan
  • _Tanda Titik
  • _Azwidatul Azkiya'
  • Bisnis Online

JADWAL UPDATE ARTIKEL

  • SENIN: Biografi Ulama' (Informasi & Cerita)
  • SELASA: Fiqh & Hadits
  • RABU: Bahasa Arab, Nahwu & Shorrof
  • KAMIS: Al Qur'an (Tajwid)
  • SABTU: Ibroh & Lirik Sya'ir
  • AHAD: Amalan Harian

Home » Nahwu

Bahasa Arab Nahwu Shorrof Tashrif

Jenis-jenis kata dalam bahasa arab. Berikut Penjelasannnya

 



Hai sobat cendekiawan santri... Kali ini kami akan membahas jenis-jenis kata dalam bahasa arab. Bahasa arab tidaklah jauh berbeda dari bahasa-bahasa lainnya. Bahkan bisa di katakan, bahasa arab merupakan bahasa terindah di dunia. Karena bahasa arab sendiri memiliki banyak keutamaan, seperti bahasa arab adalah bahasanya Al-qur'an yang tidak akan bisa di ubah kata-katanya, bahasa arab adalah bahasa yang di pakai di surga nanti, dan keutamaan-keutamaan lainnya. 

Dalam bahasa arab sama juga dengan bahasa lainnya yang tersusun dari kalimat. Dan kalimat itu tersusun dari beberapa kata. Jenis kata dalam bahasa arab hanya terdiri dari 3 kata, yaitu Isim, Fi'il, dan Huruf. Baiklah, berikut ini kami akan jelaskan satu persatu dari 3 jenis kata itu. 

1.Isim

Isim adalah Kata benda atau Kata yang tidak memiliki ikatan dengan waktu. Contoh : Nama orang :(Zaid) زَيْدٌ,Nama Hewan :(sapi) بَقَرٌ,Nama Tumbuhan/buah :(kurma)تَمَرٌ,Nama Kota :(Kota Madinah)مَدِيْنَةٌ,Kata kerja yang dijadikan kata benda : (pukulan) ضَرْبٌ,dan Kata-kata benda yang lainnya. 

2. Fi'il 

Fi'il adalah Kata kerja atau kata yang memiliki ikatan dengan waktu baik waktu lampau, sedang, atau akan datang. Contoh : 

  • Lampau(sudah terjadi)  :ضَرَبَ(telah memukul)
  • Sedang atau akan terjadi :يَضْرِبُ(sedang/akan memukul) 
3. Huruf

Huruf adalah Kata sambung. Jadi, kata huruf itu tidak bisa berdiri sendiri dan butuh adanya Kata lain untuk bisa dipahami. Contoh :مِنْ(dari). Kata "dari" itu butuh dengan kata lain tidak bisa berdiri sendiri karena akan menimbulkan banyak pertanyaan, misal "dari mana","siapa yang dari mana",dll. Itulah huruf karena ia hanyalah kata sambung. 

Demikianlah penjelasan secara simple nya tentang jenis-jenis kata dalam bahasa arab. Wallahu a'lam. 

read more
Nahwu Shorrof

Rumus sakti fi'il tsulasi mujarrad


Hai sobat cendekiawan... Kali ini kami bagikan rumus sakti tashrif Isthilahi fi'il tsulasi mujarrad untuk mempermudah menghafal nya. Jadi kami jadikan harakat 'ain fi'il menjadi kunci utama. Dan akhirnya membentuk singkatan "aku yakin hanya dia untukku kini".
  • Aku :َDiambil a_u----------فَعَلَ-يَفْعُلُ
  • Yakin :Diambil a_i----------فَعَلَ-يَفْعِل
  • Hanya :Diambil a_a--------فَعَلَ-يَفْعَلُ
  • Dia :Diambil i_a-----------فَعِلَ-يَفْعَلُ
  • Untukku :Diambil u_u-------فَعُلَ-يَفْعُلُ
  • Kini :Diambil i_i-------------فَعِلَ-يَفْعِلُ
Jadi yang kami ambil hanya dari fi'il madhi dan mudhori' nya. Dan untuk selainnya teman-teman bisa mengiaskan sendiri. Mungkin ini bisa bermanfaat untuk teman-teman cendekiawan santri.sekian Dan Terimakasih ☺.
Wallahu a'lam. 


read more
Bahasa Arab Jamiuddurus Juz 1 - Bab 1 Nahwu

Pendahuluan - Pembukaan Jamiuddurus Percetakan yang Pertama (Mukaddimah)




Bismillahirrohmanirrahim

Terjemah Pembukaan Kitab Jamiuddurus Percetakan yang Pertama

 

Segala puji kepada dzat yang mengendalikan segala perkara dengan (tangan-Nya) Kekuasaan-Nya, yang menjadikan segala urusan sebagai perumpamaan yang dikehendaki-Nya. Dia adalah dzat yang mengerjakan sesuatu dengan kehendaknya sendiri, tatkala Allah menghendaki sesuatu maka Dia akan mengatakan terhadap sesuatu itu : Jadi, Maka Jadilah. Maha suci Allah yang kalam-Nya tidak terkontaminasi dengan lafadz dan huruf. Yang maha suci asma - asma-Nya. Yang maha agung sifat - sifat-Nya. Dan selalu menjadi sumber hikmah apapun yang dikerjakan-Nya.

 

Sholawat dan salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada Baginda Nabi yang bangsa arab dan ummiy, yang sangat fasih dalam mengucapkan huruf dhod, yaitu Nabi Muhammad hamba Allah SWT dan utusan-Nya, semoga juga terlimpah curahkan kepada keluarganya, dan saudara-saudaranya dari nabi dan rasul Allah SWT yang diliputi dengan petunjuk dan membawa kebahagiaan, orang yang memberikan contoh dengan perumpaman / contoh dari mereka dan memberikan tauladan dengan petunjuk-petunjuk mereka.

 

Dengan ini kami melihat adanya keinginan untuk mendapatkan intan berlian terhadap dicetaknya suatu kitab dalam menerangkan ilmu bahasa arab, yang memudahkan dalam pengambilan kaidah (sumber atau ‘ibarat), yang memperjelas / menerangkan dalam segi maknanya, yang mengutip kaidah-kaidah dari pemahaman ulama’, dan mengumpulkan pendapat-pendap dari ulama’, maka kami sengaja membuat karangan kitab ad-durus al-arabiyah, maka kami memulainya dengan 4 tulisan sebagai pengetahuan awal, dan 3 tulisan untuk pembelajaran tingkat kedua. Maka mengharap dengan harapan yang besar dan kitab ini dapat diterima dikalangan ustadz (guru pengajar) dengan baik. Dan membuat penerbitan kitab ini lebih banyak.

 

Maka dari itu kami kumpulkan kitab-kitab diatas (Durusul Arabiyah) menjadi (Jami’uddurus Al-Arabiyyah) kumpulan kitab pelajaran bahasa arab. Yang kami kumpulkan menjadi 3 juz yang terdiri dari kaidah ilmu sharraf dan kaidah ilmu nahwu yang tidak disusun dengan tulisan yang terlalu berlebihan dan meluas sehingga membuat bingung, dan orang-orang yang menginginkan sebagian besar kaidah ilmu bahasa arab, karena sesungguhnya kitab ini meliputi apa yang diharapkan dari kedua ilmu tersebut baik dari segi kaidah dan penjelasan, sehingga terciptalah kitab yang lengkap dan baik, yang didalamnya ada tuntunan untuk menulis dan kumpulan dari pendapat ulama’ dan dicari / dikumpulkan dari beberapa sumber-sumber yang akurat dan dibuat rujukan tertinggi dalam ilmu ini.

 

Telah kami jelaskan apa yang kami rangkum dan kumpulkan dalam mengarang kitab ini dan menyusun kitab ini. Maka kami rapikan dan perbaiki dan semoga Allah SWT meridhai dan memberikan balasan terhadap usaha kami dalam mengumpulkan ilmu gramatika bahasa arab yang luhur ini.

read more
Bahasa Arab Info & Berita Islam Nahwu

Asal Kata Barokah

Asal Kata Barokah

by : Fiqih Andzarrul Muslim - +62 838-9264-xxxx (Group Whatsapp Cendekiwan Santri)

Barokah dalam bahasa Arab juga ada kata barokah. Tulisannya seperti ini:

بركة

Yaitu dengan difathah huruf-huruf: (ba'), (ro') dan (kaf). Dibaca: 'Barokatun'.
Dan kata ini adalah pecahan dari kata kerja (بارك).

Di dalam Al-Qur'an, ada beberapa ayat yang menggunakan pecahan kata kerja ini. Misalnya firman Allah:
وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكًا فَأَنْبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ

"Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen." (Qof: 9)

Atau firman Allah:

وَهَٰذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

"Dan ini adalah Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan dengan penuh berkah. Ikutilah, dan bertakwalah agar kamu mendapat rahmat." (Al-An'am, Ayat 155)

Dari beberapa penjelasan ulama ahli tafsir di dalam kitab-kitab tafsir, ada beberapa makna dari kata ini, yaitu:
1. (كثير النفع)
'Sangat banyak manfaatnya'

2. (كثرة الخير و ثبوته)
'Kebaikan yang banyak dan tidak putus-putus'

3. (نفاع)
'Sangat sering memberi manfaat'

Ada juga yang mengatakan maknanya adalah kebaikannya bukan hanya di dunia tapi juga di akherat.

Dari makna-makna ini maka sesuatu dikatakan 'barokah' jika sesuatu tersebut sangat banyak manfaatnya atau banyak yang mendapatkan kebaikannya.


  • Ilmu yang barokah artinya ilmu tersebut memberi banyak manfaat.
  • Harta yang barokah artinya harta tersebut banyak sekali manfaatnya.
  • Buku yang barokah artinya buku tersebut sangat bermanfaat dan memberi kebaikan yang luas dan tidak putus-putus.

'Koran' yang barokah artinya yang memberikan banyak kebaikan bagi yang membacanya.
Maka jika kenyataannya sebaliknya, yang terjadi bukan barokah tapi 'musykilah' ( مشكلة ), yang artinya 'masalah'.
read more
Bahasa Arab Nahwu

Alfiyah Ibnu Malik (Keutamaan dan Ringkas Nadhomnya)

Masih di dalam BAB MUQODDIMAH Alfiyah Ibnu Malik, 
Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Alfiyah Ibnu Malik dalam Segi Keutamaan dan Ringkas Nadzomnya sehingga mempermudah untuk memahami dan mempelajarinya.

Alfiyah Ibnu Malik (Keutamaan dan Ringkas Nadhomnya)

Para sahabat cendekia yang sangat kami cintai dan hormati, pada kesempatan kali ini kami ingin melanjutkan pembahasan Muqoddiman Alfiyah Ibnu Malik dari pembahasan yang sebelumnya : 

Kajian Alfiyah Ibnu Malik (MUQODDIMAH)

تقرب الاقصى بلفظ موجز * وتبسط البذل بوعد منجز

"Alfiyah ibnu malik mempermudah kita dalam mempelajari Ilmu Nahwu dan Shorrof dengan Pengertian yang mendalan dan pemahaman yang luas namun disajikan dengan cara yang sangat ringkas dan mudah difahami, dan dijanjikan barang siapa yang belajar dengan menggunakan Alfiyah ini dengan Tekun dan Berusaha keras maka akan mendapat kesempurnaan dalam hasilnya".

Alfiyah Ibnu Malik adalah penyempurna Gramatika Arab menjadi Top One dalam segala Bahasa di dunia ini. denagan alfiyah ini kita dapat belajar memahami kandungan Hadist dan Kalam Allah yang Maha Suci dengan menggunakan dasar keilmuan dan pengetahuan yg sangat luas serta pemahaman yg seiring dan sejalan dengan Para 'Ulama' As Sholihin dalam memahaminya.

وتقتضي رضا بغير سخط * فائقة الفية ابن معطي

"Dan mengharap Ridho dari Alfiyah ini tatkala ada kekurangan didalamnya, Alfiyah ini mengungguli Alfiyah Ibnu Mu'thi (dalam Bagus, Ringkas dan Mudahnya dalam memahami dan menghafalkannya)".

Keterangan:

Syeikh Ibnu Malik Dawuh seperti nadhom diatas tiada lain mengharapkan kemanfaatan terhadap kitab alfiyah yang dikarangnya karena ada kaidah : 

لو لم يصف الطبيب دواءه ماانتفع به

"jikalau Seorang Tabib memberikan Obat yang mana obatnya tidak mujarab, maka tabibnya tidak boleh disifati dengan ketidak mujaban obatnya itu"



Hikayah:

diriwayatkan : tatkala Imam Ibnu Malik menulis karangan Alfiyah ini dan sampai pada lafadz nadzom faiqotan Alfiyatabni Mu'thi  beliau merasa kesulitan dan hatinya gundah dulana serta iba untuk sehingga tidak dapat meneruskan Nadzom Alfiyahnya.



setelah itu beliau bermimpi bertemu dengan orang yang Tua dan bertanya kepadanya : "Apa benar anda yang membuat kitab alfiyah itu? yang ada lafadz nadzom faiqotan alfiyatabni mu'thi". ternyata yang berada dalam mimpi itu adalah Syaikh Ibnu Mu'thi yang mempunyai kitab Alfiyah Ibnu Mu'thi. dilanjutkan oleh Ibnu Mu'thi dalam mimpi itu dengan dawuh beliau : 

والحي قد يغلب الف ميت

"sudah pasti, bahwasanya satu orang yang hidup itu bisa mengalahkan 1000 orang yang sudah mati" 
maka dengan sebab ini pada Bait Nadzhom setelahnya diteruskan dengan :

وهو بسبق حائز تفضيلا * مستوجب ثنائي الجميلا

"sesungguhnya ibnu mu'thi pada dahulunya mempunyai keutamaan, maka ibnu mu'thi mempunyai hak untuk saya sanjung dengan yang baik2"

maka setelah dituliskan bait syair ini Ibnu malik dapat dengan lancar meneruskan menulis nadhzom Alfiyahnya. tanpa ada Keraguan dan Iba dalam Fikiran dan hatinya

والله يقضي بهبات الوافرة * لى وله فى درجاة الاخرة

"Semoga allah tetap melimpahkan kesempurnaan kepada ku dan kepada Ibnu Mu'thi dengan Drajat yang mulia di Akhirat"

Syeikh Ibnu malik memohon kepada Allah agar tetap melimpah ruahkan Rahmat dan kesempurnaan bagi didirnya sendiri dan kepada Syeikh Ibnu Mu'thi,

kenapa Ibnu Malik mendahulukan dirinya dalam doanya? karena mengikuti sunnah Rosulullah Shollahu 'Alaihi Wasallam, dalam hadist :

كان إذا دعا بدأ بنفسه

"Tatkala sesorang berdo'a maka mulailah dengan mendo'akan dirinya sendiri"

Wallahu 'Alamu bis Showab
Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan keterangan yg dihaturkan kepada para sahabat Cendekia.
read more
Bahasa Arab Info & Berita Islam Nahwu

Alfiyah Ibnu Malik (MUQODDIMAH)

KAJIAN ALFIYAH IBNU MALIK

dari syeikh Muhmmad Djamaluddin bin Abdullah bin Malik

Alfiyah Ibnu Malik (MUQODDIMAH)


ِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

قَالَ مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ مَالِكِ * اَحْمَدُ رَبِّي اللهِ خَيْرَ مَالِكِ
مُصَلِّيًا عَلَى النَّبِيِّ الْمُصْطَفى * وَآلِهِ الْمُسْتَكْمِلِيْنَ الشَّرَفَا

Ibnu Malik. Nama lengkap beliau adalah Syeikh Al-'Allamah Muhammad Djamaluddin Bin Abdullah Bin Malik At-Thay, Lahir di Jayyan, daerah ini sebuah desa kecil yang berada di Andalusia (Spanyol).

Syeikh Ibnu malik dawuh aku menghaturkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang maha menguasai alam semesta. Sholawat dan salam dipersembahkan kepada Nabi yang Terpilih yakni Rosulullah Muhammad SAW. dan kepada Keluarga Nabi yang disempurnakan kemulyaan oleh Allah SWT kepada-Nya. yaitu Keimanan kepada Allah SWT.

Kata "Al-Mustakmilina" yang terkadang dalam maksudnya adalah supaya barang siapa yang mengaji Kitab Alfiyah Ibnu Malik mendapat kesempurnaan iman dengan memperbanyak Ibadah dan Latihan Beramal shalih untuk meningkatkan Budi Pekerti yang baik dan luhur.

Setiap Sahabat Cendekia harus mengerti bahwa mengaji Ilmu Nahwu seperti Alfiyah ini adalah sebagai jebatan / perantara agar dapat memahami makna dan Maksud dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW dengan baik dan seksama. dan dengan harapan dapat dipraktikkan sedikit demi sedikit karena tujuan utama dari belajar ilmu Nahwu dari Kitab Alfiyah ibnu malik adalah guna untuk mengamalkan Kandungan Al-Qur'an dan Hadistun Nabi Shollahu 'Alaihi Wasallam.



واستعين الله فى الفية * مقاصد النحو بها محوية

dan Saya Ibnu Malik memohon pertolongan kepada Allah SWT supaya dapat menyelesaikan nadhom Alfiyyah untuk ilmu nahwu yang berisi 1000 bait.

jika dihitung bait Alfiyah ibnu malik ini ada 1002 Bait yang satu bait ada setelah selesainya sya'ir Alfiyah ini, yaitu baitnya seperti dibawah ini:

لا اقعد الجبن عن الهيجاء * ولوتوالت زمر الاعداء

yang satunya lagi ada di BAB WAQOF yang menurut salah satu Nuskhoh / Keterangan, bait ini di gugurkan. maka Jumlah yg tertera dalam kitab Alfiyah Ibnu Malik adalah 1000 Bait Sya'ir.

Wallahu A'alam bis Showab
kajian Moqoddimah dilanjutkan ke Halaman berikutnya.
Terimakasih Akhi para sahabat cendekia sekalian.
read more
Bahasa Arab Nahwu

Lafadz HINDUN ( هِنْدٌ ) Termasuk pada Isim Munshorif apa Isim Ghoiru Munshorif ??

 nahwu

Pertanyaan:
Lafadz هندٌ itu termasuk isim  munshorif atau isim ghoiru munshorif , jika termasuk isim ghoiru munshorif mengapa ditanwini dan jika isim munshorif mengapa termasuk kedalam salah satu 9 illat isim ghoiru munshorif yakni muanats ma'nawi. Bagaimana penjelasannya? (SHR, SW, TR, NS, MF;  3 Aww)
Jawab:

شرح ابن عقيل - (ج 3 / ص 331)
وجهان في العادم تذكيرا سبق ... وعجمه كهند والمنع أحق
ومما يمنع صرفه أيضا العلمية والتأنيث فإن كان العلم مؤنثا بالهاء امتنع من الصرف مطلقا أي سواء كان علما لمذكر كطلحة أو لمؤنث كفاطمة زائدا على ثلاثة أحرف كما مثل أم لم يكن كذلك كثبة وقلة علمين.
وإن كان مؤنثا بالتعليق أي بكونه علم أنثى فإما أن يكون على ثلاثة أحرف أو على أزيد من ذلك.
فإن كان على أزيد من ذلك امتنع من الصرف كزينب وسعاد علمين فتقول هذه زينب ورأيت زينب ومررت بزينب.
وإن كان على ثلاثة أحرف فإن كان محرك الوسط منع أيضا كسقر وإن كان ساكن الوسط فإن كان أعجميا كجور اسم بلد أو منقولا من مذكر إلى مؤنث كزيد اسم امرأة منع أيضا فإن لم يكن كذلك بأن كان ساكن الوسط وليس أعجميا ولا منقولا من مذكر ففيه وجهان المنع والصرف والمنع أولى فتقول هذه هند ورأيت هند ومررت بهند.

النحو المصفى - (ج  / ص )
أ- مؤنث لفظا ومعنى: وهو ما كانت به علامة التأنيث "التاء" ومعناه دال على مؤنث، مثل "فاطمة، يسرية" وهذا النوع يمنع من الصرف قطعا من غير احتراز.
ب- مؤنث لفظا لا معنى: وهو ما كانت به علامة التأنيث "التاء" لفظًا، لكن معناه مذكر مثل "معاوية، حمزة" وهذا النوع يمنع أيضا من الصرف مثل سابقه.
ج- مؤنث معنى لا لفظا: وهو ما كان خاليا لفظا من التاء، لكنه في المعنى يدل على المؤنث مثل "بوران، إحسان".
وفي هذا النوع تفصيل لمنعه من الصرف، ذلك أنه إن كان زائدا على ثلاثة أحرف -مثل كل الأمثلة السابقة- منع من الصرف مطلقا دون محترزات فإذا كان ثلاثيا محرك الوسط مثل "سحَر، ملَك، سقَر" منع أيضا من الصرف، وإن كان ثلاثيا ساكن الوسط أعجميا -أصله غير عربي- منع من الصرف، مثل "حمْص، كَرْك، بلْخ".
وإن كان ثلاثيا ساكن الوسط غير ما سبق، مثل "هنْد، دعْد، مصْر" جاز فيه الوجهان الصرف وعدم الصرف، ومما ورد من ذلك ما يلي:
- قول القرآن: {ادْخُلُوا مِصْرَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ}1.
- قول القرآن: {اهْبِطُوا مِصْراً فَإِنَّ لَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ}2
ففي الآية الأولى وردت "مصر" ممنوعة من الصرف، وفي الثانية جاءت مصروفة.


Keterangan:
Begitu juga mencegah dari tanwin yaitu alamiyah yang bersamaan muannats, dengan perincian sebagai berikut:
1.        Muannats dengan ta/ha (muannats haqiqi)
Maka hukumnya ghoiru munshorif secarja muthlaq, baik muannats secara makna atau tidak, baik lebih dari tiga huruf atau tidak, baik huruf tengahnya mati atau tidak.
Seperti : فاطمة, طلحة, atau ثبة .
2.        Muannats tidak dengan ta’ (muannats maknawi)
Muannats maknawi bisa tercegah dari tanwin dengan rincian sebagai berikut:
a.    Hurufnya melebihi 3 huruf
Karena huruf yang keempat menempati tempatnya ta’. Seperti : زينب وسعاد
b.    3 huruf tetapi huruf tengahnya berharokat
Karena harokat menempati tempatnya huruf yang keempat, seperti : سقر
c.    3 huruf yang tengahnya mati, tetapi menurut lughot ajam karena ajamiyah (bukan lughot arab) bersamaan alamiyah dan ta’nits itu mewajibkan tercegah dari tanwin, walaupun sebenarnya ajamiyah saja tidak mencegah dari tanwin. Seperti : جور
d.    Lafadz mudzakar yang dipindah untuk nama muanats
Karena dengan pindah pada muanats maka lafadznya menjadi berat, yang diimbangi dengan tidak menerima tanwin. Seperti: زيد

وجهان في العادم تذكيرا سبق ... وعجمه كهند والمنع أحق


Diperbolehkan Dua Wajah
Isim alam muannats maknaawi yang terdiri dari tiga huruf yang tengah mati yang bukan perpindahan dari alam mudzakar dan ajamiyah diperbolehkan dua wajah, yaitu:
1.    Ghoiru munshorif
Karena melihat pada wujudnya dua illat, yaitu muannats dan alamiyah, tanpa memandang pada ringannya lafadz, qoul ini merupakan qoulnya mayoritas ulama (Jumhur). 
2.    Munshorif
Karena memandang pada ringannya lafadz, tanpa memandang pada wujudnya dua illat.

Contoh:
- قول القرآن: {ادْخُلُوا مِصْرَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ}
- قول القرآن: {اهْبِطُوا مِصْراً فَإِنَّ لَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ}

والله أعلم بالصواب
read more

Terpopuler

Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang

Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang Abuya Nurhasanuddin lahi...
read

Lafadz HINDUN ( هِنْدٌ ) Termasuk pada Isim Munshorif apa Isim Ghoiru Munshorif ??

Pertanyaan: Lafadz  هندٌ  itu termasuk isim  munshorif atau isim  ghoiru  munshorif , jika termasuk isim ghoiru munshorif mengapa dit...
read

Download ebook Kunuzussa'adah pdf | Ma'had Darussa'adah Al-Islamy

     Assalamu'alaikum Wr.  Wb.      Para cendekia sekalian pada kali ini kami akan berbagi file dokumen Kunuzussa'adah   (pdf)...
read

Alfiyah Ibnu Malik (Keutamaan dan Ringkas Nadhomnya)

Masih di dalam BAB MUQODDIMAH Alfiyah Ibnu Malik,  Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Alfiyah ...
read

Penjelasan ringkas syair - عَرَفْتُ الشَّرَّ لَا لِلشَّرِّ | Cendekiawan Santri

sebagian ahli syair menyatakan : عَرَفْتُ الشَّرَّ لاَ لِلشَّرِّ وَلَكِنْ لِتَوْقِيْهِ وَمَنْ لَمْ يَعْرِفِ الْخَيْرَ مِنَ الشَّرِّ ...
read

Find Us Facebook

Design by Desain Profesional