Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuhu
Terimaksih, Allah telah melimpahkan rahmat dan inayahnya kepada kami dan kepada pembaca serta group Cendekiawan Santri semua
pada pembahasan kali ini kami admin Cendekiawan Santri ingin membagikan Amalan Ibadah Apa saja yang harus kita lakukan di dalam Bulan Ramadhan dan Menyambut Bulan Ramadhan ini,
kajian ini diambil dari
Kitab Bulughul Marom yang dikarang Oleh
Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Atsqolani dalam kitabnya menerangkan Pada BAB
I'tikaf dan Menegakkan Bulan Romadhon, Halaman: 140, Hadits ke: 715 - 724
BAB I'TIKAF dan MENEGAKKAN ROMADHON
Hadits 715 :
"Dari Abi Hurairoh R.A. : sesungguhnya Rosulullah Shollallohu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Barangsiapa yang menegakkan (menyambut kedatangan) Bulan Suci Ramadhan dengan Iman dan Amal Ibadah (1), maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" HR : Muttafaqun 'Alaih
(1) yakni tidak mengharapkan sesuatu dalam menegakkan ibadah dibulan suci Ramadhan kecuali dengan niat : Taat kepada Allah SWT dan Mengharap Balasan dari Allah yg semata maka lakukanlah hal yg sedemikan itu dan Sholatlah dengan Sholat yang Khusus', jangan menyentuh / berbaur dengan wanita (yang bukan muhrim), Memperbanyak Membaca Al-Qur'an dan Tasbih serta Istighfar
Hadits 716 :
"Dari 'Aisyah R.A. berkata : sesungguhnya Nabi Muhammad Shollallhu 'Alaihi wa Sallam Tatkala sudah memasuki ke sepulub ( yakni Hari ke 10 Akhir dari Bulan Ramadhan) semakin kuat ikatan Pakaian-Nya dan Banhun Malam serta Membangnkan Keluarga-Nya" HR: Muttafaqun 'Alaihi
Hadits 717 :
" Dari 'Aisyah R.A. : sesungguhnya Nabi Muhammad Shollalhu 'Alaihi wa Sallam ber i'tikaf (menyendiri / mengurung diri) pada ke 10 Akhir dari Bulan Ramadhan, sampai Allah memawatkan baginda nabi, setelah itu diteruskan i'tikaf itu oleh Istri-istri Baginda Nabi" HR: Muttafaqun 'Alaihi
Hadits 718 :
"Dari 'Aisyah R.A. berkata : Nabi Muhammad Shollahu 'Alaihi Wasallam tatkala ingin melaksanakan i'tikaf maka Baginda menunaikan Sholat Fajar terlebih dahulu (Subuh) setelah itu beliau beri'tikaf" HR: Muttafaqun 'Alaihi
Hadits 719 :
"Dari 'Aisyah RA. berkata : jika Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam menampakkan Sirah-Nya (Kepala) kepadaku disaat Rosul berada di Masjid maka aku menghampiri-Nya, tatkala Beliau beri'tikaf tidak akan masuk ke Bait (Rumah) kecuali ada Hajat" HR: Muttafaqun 'Aliahi (Lafadz ini dari Imam Bukhori RA)
Hadits 720 :
"Dari 'Aisyah RA berkata : adapun sunnah atas orang yang beri'tikaf tidak menyinggahi orang sakit, tidak bersaksi atas orang mati, tidak menyentuh perempuan dan bersetubuh dengannya, tidak keluar karena keperluan kecuali sesuatu yg memang diharuskan untuk keluar, dan tidak beri'tikaf kecuali dalam keadaan berpuasa, * tidak beri'tikaf kecuali di Masjid yg Besar (1)" Diriwayatkan oleh Abu Dawud
(1) * tidak masalah bagi laki - laki, karena sesungguhnya Hadits yang lebih Kuat disebutkan sampai pada lafadz : "tidak beri'tikaf kecuali dalam keadaan puasa" titik, lafadz "tidak beri'tikaf lecuali di masjid yang besar" tidak disebutkan.
Hadits 721 :
"Dari Ibnu 'Abbas R.A : sesungguhnya Nabi Muhammad Shollallhu 'Alaihi Wasallam bersabda, tidak ada atas orang beri'tikaf suatu Puasa kecuali dijadikannya puasa itu atas kemaun dirinya sendiri" HR: Dawaquthni dan Al-Hakim,
Hadits 722 :
"Dari ibnu 'Umar RA : ada bebrapa laki-laki dari sahabat Nabi Muhammad SAW mengutarakan bermimpi Lailatu Qodar di hari ketujuh Akhir bulan Ramadhan, maka Raosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda dikabarkanku tentang mimpi kalian yg telah disepakati pada hari ke 7 akhir bulan Romadhon, barang siapa yang menyelaraskannya maka yang cocok / sesuai adalah pada 7 akhir dari Bulan Romadhon" HR: Muttafaqun 'Alaih
Hadits 723 :
"Dari Mu'awiyah bin Sufyan RA dari Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda Malam Lailatul Qodar ialah pada 27 Bulan Romadhon, HR Abu Dawud. (Hadits yang Kuat), ada 40 perbedaan yang menerangkan malam lailatul qodar, dijelaskan didalam kitab Fathul Bari (2)
(2) berkata Al Hafidz setelah menerangkannya bahwa yang Keterangan yang paling Kuat diantara semua keterangan adalah sesungguhnya Malam Lailatul Qodar ada di setiap hari ganjil dari 10 Akhir bulan Ramadhan. ini diambil dan difahami dari hadits yang ada di pembahasan ini seperti itulah dalam Al Bukhori, dan kita kembalikan bahwa yang Terkenal (yang Jumhur) ialah pada malam ke 27 Ramadhan.
Hadits 724 :
"dari 'Aisyah RA berkata : saya bertanya Ya Rosulullah, ِketahuilah jika aku tahu bahwa malam itu malam lailatul qodar, apa yang harus aku katakan? Rosul Bersabda : katakanlah ( Allahumma Innaka 'Afuwwun Tuhibbul 'afwa Fa'fu 'Anni) wahai tuhanku sesungguhnya engkau maha pemaaf, cinta terhadap pema'af maka Ampunilah / Maafkanlah hamba" HR: Lima Imam (Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah, kecuali Abu Dawud ) dan disohihkan oleh At Tirmidzi dan Al Hakim.
Sekian Kajian Kali ini, Semoga Allah memberikan Manfaat dan Barokah, serta mengampuni kesalahan kami baik dalam menulis atau menerjemahkan isi Hadits Rosulillah Shollallahu 'Alaihi Wasallam. Aminn
Terimakasih