Home
» Tasawwuf
» Mencintai dan benci karena Allah | Bagaimana penjelasannya | Silahkan Simak jawabannya
Mencintai dan benci karena Allah | Bagaimana penjelasannya | Silahkan Simak jawabannya
Pertanya'an :
* Whatsapp : Saudara Bobby
+62 815-55**-****
Mas mau nanya, maksud dari mencintai karena Allah itu bagaimana?
Jawaban :
Yang dimaksud mencintai karena Allah adalah Kita mencintai seseorang yang mencintai Allah dan rasulnya, dan bisa jadi karena kita mengaguminya entah itu dari segi Ketaqwa'annya, kebaikannya, Akhlaqnya, DLL yang membuat kita mensyukuri karunia Allah serta mengagumi makhluq cipta'an -Nya, atau mungkin berdampak positif pada kita seperti kita bisa menjadi lebih baik dan semacamnya.
Atau bisa juga kita mencintai seseorang tersebut karena Allah juga mencintainya, misal seseorang tersebut baik dalam akhlaq, karena Allah menyukai orang yang berAkhlaqul karimah.
==========
Ibnu ‘Abbas berkata,
من أحب في الله، وأبغض في الله، ووالى في الله، وعادى في الله، فإنما تنال ولاية الله بذلك،
ولن يجد عبد طعم الإيمان وإن كثرت صلاته وصومه حتى يكون كذلك. وقد صارت عامة
مؤاخاة الناس على أمر الدنيا، وذلك لا يجدي على أهله شيئا.
Siapa yang mencintai dan benci karena Allah, berteman dan memusuhi karena Allah, sesungguhnya pertolongan Allah itu diperoleh dengan demikian itu. Seorang hamba tidak akan bisa merasakan kenikmatan iman walaupun banyak melakukan shalat dan puasa sampai dirinya berbuat demikian itu. Sungguh, kebanyakan persahabatan seseorang itu hanya dilandaskan karena kepentingan dunia. Persahabat seperti itu tidaklah bermanfaat bagi mereka.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir disebutkan dalam Kitab Tauhid Syaikh Muhammad At Tamimi)
Dari Habib bin ‘Ubaid, dari Miqdam ibnu Ma’dy Kariba –dan Habib menjumpai Miqdam ibnu Ma’di Kariba-, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُعْلِمْهُ أَنَّهُ أَحَبَّهُ
Jika salah seorang di antara kalian mencintai saudaranya hendaklah dia memberitahu saudaranya itu bahwa dia mencintainya.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 421/542, shahih kata Syaikh Al Albani)
Ketika kita mencintai saudara kita karena Allah, maka ungkapkanlah cinta tersebut dengan mengatakan, “Inni uhibbuk” atau “Inni uhibbuk fillah”. Lalu ketika saudaranya mendengar, maka balaslah dengan mengucapkan “ahabbakallahu alladzi ahbabtani lahu” (Semoga Allah yang membuatmu mencintaiku turut mencintaimu). Dan ini menunjukkan hendaknya cinta dan benci pada orang lain dibangun karena Allah, bukan karena maksud dunia semata.
==========
Begitu juga dengan benci, kita tidak boleh membenci orangnya tapi kita boleh membenci sifat, dan juga budi pekertinya yang tidak baik.