Cendekiawan Santri - Mudzakaroh dan Musyawarah serta Bahtsul Masail Seputar Ilmu Syariat Islam

Cendekiawan Santri - Mudzakaroh dan Musyawarah serta Bahtsul Masail Seputar Ilmu Syariat Islam
M E N U
  • HOME
  • BIOGRAFI ULAMA'
  • BAHTSUl MASAIL
  • Info & Berita Islami
  • Kajian
  • _Tajwid
  • _Bahasa Arab
  • _Shorrof
  • _Nahwu
  • _Fiqh
  • _Tasawwuf
  • _Ibroh
  • _Lirik dan Syair
  • Amalan Harian
  • Cerpen & Novel
  • _Cerpen Cerdas
  • _Cerpen Islami
  • _Novel islami
  • _Mimpi di atas Awan
  • _Tanda Titik
  • _Azwidatul Azkiya'
  • Bisnis Online

JADWAL UPDATE ARTIKEL

  • SENIN: Biografi Ulama' (Informasi & Cerita)
  • SELASA: Fiqh & Hadits
  • RABU: Bahasa Arab, Nahwu & Shorrof
  • KAMIS: Al Qur'an (Tajwid)
  • SABTU: Ibroh & Lirik Sya'ir
  • AHAD: Amalan Harian

Home » Tasawwuf

cerpen islami Ibroh Info & Berita Islam Tasawwuf

Siksa Kubur akibat tak berzakat

 


Hai sobat cendekiawan... Senang berjumpa kembali. Yang perjumpaan ini pasti ada akhirnya. Kematian namanya. Yah kita tahu semua orang akan mengalaminya. Setiap kehidupan pasti akan mengalami dan merasakan kematian kecuali sang pencipta kehidupan, yakni Allah Swt. Yang Maha Kekal. Setelah mati, manusia akan dihadapkan dengan alam kubur sebelum menuju alam akhirat. Di alam kubur kita akan merasakan kenikmatan untuk orang yang sholeh atau sebaliknya azab kubur sesuai amal kita masing-masing .Siksa kubur itu benar adanya sesuai sabda rasulullah Saw. yang kita sebagai umatnya harus meyakininya. 

Pada zaman tabi'in diceritakan, sekelompok tabi'in mendatangi Abu Sinan. Belum sempat mengobrol, Abu Sinan mengajak mereka untuk bertakziah pada tetangganya yang saudaranya meninggal. 

"Ayo kita pergi ke rumah tetanggaku yang saudaranya telah meninggal" kata Abu Sinan. 

Setelah sampainya di rumah shohibul musibah, mereka mendapati seseorang laki-laki sedang menangisi saudaranya yang telah meninggal. Kemudian para tabi'in mencoba menghibur dan menenangkannya dan berkata:

"Tidaklah engkau tahu kematian itu suatu hal yang pasti yang tidak bisa diragukan dan tidak bisa dihindarkan ?" Kata salah satu dari mereka (tabi'in) 

"Iya itu benar, aku menangisinya karena ia sedang menghadapi siksa kubur!" ia menjawab sambil menahan isak tangisnya. 

Para tabi'in saling memandang, kemudian berkata :"Apakah kamu telah diperlihatkan hal ghoib oleh Allah ?!!"

Lelaki itu menjawab :"Tidak, tetapi setelah selesai pemakamannya kemudian orang-orang mulai meninggalkannya, aku duduk disana sendirian sambil meratakan tanah kuburannya dan mendoakannya. Tiba-tiba aku mendengar suara dari dalam kuburannya : Aaaahhhh......  Mereka telah meninggalkanku sendirian disini sedangkan aku disiksa, padahal aku benar-benar telah berpuasa dan menunaikan sholat...... "lelaki itu semakin hebat nangisnya. Sesaat kemudian, ia menahan isak tangisnya dan melanjutkan ceritanya " Mendengar suaranya aku menjadi prihatin kepadanya, aku menangis dan aku gali lagi kuburannya. Kemudian aku melihat di dalam kuburnya api yang menjilat-jilat dan kulihat sebuah kalung dari api yang melingkar di lehernya. Rasa kasihanku yang ingin mengurangi derita sakitnya membuatku mengulurkan tanganku untuk melepas kalung yang ada di lehernya, akan tetapi belum sampai menyentuhnya tangan dan jari-jariku terbakar karenanya..... !!!

Lalu ia menunjukkan tangannya yang menghitam karena terbakar dan ia berkata lagi : "Lalu aku menutup lagi kuburannya dan aku terus sedih dan menangisi keadaan dirinya."

Para tabi'in berkata : "Sebenarnya ketika di dunia apa yang dilakukan olehnya sampai mendapat siksa kubur seperti itu ?"

"Karena ia tidak mengeluarkan zakat hartanya" Jawabnya. 

Muhammad bin Yusuf Al-Qiryabi (salah seorang tabi'in yang bertakziah) berkata : "Kejadian ini membuktikan firman Allah Swt.  :

 وَلَا يَحۡسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبۡخَلُونَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦ هُوَ خَيۡرٗا لَّهُمۖ بَلۡ هُوَ شَرّٞ لَّهُمۡۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُواْ بِهِۦ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۗ وَلِلَّهِ  مِيرَٰثُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ
[Surat Ali 'Imran: 180]

Artinya :
Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya, mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

"Sedangkan saudaramu itu lagi disegerakan siksanya di alam kubur sampai hari kiamat tiba"Abu Muhammad bin Yusuf Al-Qiryabi meneruskan penjelasannya. 


Dari kisah di atas kita bisa tahu bahwa azab kubur itu pasti benar adanya dan orang yang ber-uang atau yang memiliki harta tidak sedikit segeralah untuk mengeluarkan zakat hartanya sebelum azab kubur menantimu. Gimana sobat berani nggak....?? 😏😏


Wallahu a'lam. 

read more
Hadits Tasawwuf

Hukum mengucapkan selamat natal kepada non muslim

Hukum mengucapkan selamat natal kepada non muslim


     Assalamu'alaikum wr. wb. para cendekia sekalian, pada kali ini kami akan membagikan pengalaman pribadi mimin nih, siapa tau aja manfaat buat kalian semua terutama bagi mimin sendiri, mimin akan bercerita tentang masalah toleransi beragama, pernah dengarkan percakapan orang muslim dengan orang non muslim versi Buya Hamka, ya agak persislah dengan cerita tersebut. Ok langsung sajalah ya.....

Cendekiawan Santri - Hukum mengucapkan selamat natal kepada non muslim


Suatu malam kami para Santri Ad-Dzikro berkumpul seperti biasa dikamar Thullab (santri) lalu ada seorang santri sebut saja namanya si A yang meminjam hp saya dan mendengarkan ceramah Habib Taufiq bin As-segaf bertemakan Haram mengucapkan Selamat natal, kebetulan ada temennya sebut saja si B, Mungkin karena mempunyai toleransi yang tinggi ( atau pemahaman yang kurang mujngkin) si B 

Nah,begitu juga dengan seorang yang muslim mengucapkan selamat natal kepada seorang nashrani. Seakan-akan orang yang mengucapkannya, menyematkan kalimat setuju akan kekufuran mereka. Karena mereka menganggap bahwa hari natal adalah hari kelahiran tuhan mereka, yaitu Nabi ‘Isa ‘alaihish shalatu wa sallam. Dan mereka menganggap bahwa Nabi ‘Isa adalah tuhan mereka. Bukankah hal ini adalah kekufuran yang sangat jelas dan nyata?

Padahal Allah Ta’ala telah berfirman,

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

“Bagimu agamamu, bagiku agamaku.” (QS. Al-Kafirun: 6).


Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ

“Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashara dalam salam (ucapan selamat).” (HR. Muslim no. 2167).

Umar bin Al Khottob radhiyallahu ‘anhu pernah berkata,

اجتنبوا أعداء الله في عيدهم

“Jauhilah orang-orang kafir saat hari raya mereka” (Diriwayatkan oleh Al Baihaqi di bawah judul bab ‘terlarangnya menemui orang kafir dzimmi di gereja mereka dan larangan menyerupai mereka pada hari Nairuz dan perayaan mereka’ dengan sanadnya dari Bukhari, penulis kitab Sahih Bukhari sampai kepada Umar). Nairuz adalah hari raya orang-orang qibthi yang tinggal di Mesir. Nairuz adalah tahun baru dalam penanggalan orang-orang qibthi. Hari ini disebut juga Syamm an Nasim. Jika kita diperintahkan untuk menjauhi hari raya orang kafir dan dilarang mengadakan perayaan hari raya mereka lalu bagaimana mungkin diperbolehkan untuk mengucapkan selamat hari raya kepada mereka.
islam mulia dan mengajarkan akhlaq terpuji
Allah Ta’ala berfirman,

لا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al Mumtahanah: 8)

Tidak samar lagi, bahwa sebagian kaum muslimin turut berpartisipasi dalam perayaan natal. Lihat saja ketika di pasar-pasar, di jalan-jalan, dan pusat perbelanjaan. Sebagian dari kaum muslimin ada yang berpakaian dengan pakaian khas perayaan natal. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang kaum  muslimin untuk menyerupai kaum kafir.

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Allah Ta’ala telah berfirman,

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Maidah: 2).

read more
cerpen islami Info & Berita Islam Tasawwuf

Kisah Ibrahim bin Adham dan Orang Buta Ahli Bersyukur

Kisah Ibrahim bin Adham dan Orang Buta Ahli Bersyukur - Group Whatsapp Cendekiwan Santri

By Ahmad Muttaqin - +62 853-6705-xxxx (Group Whatsapp Cendekiwan Santri)

Penulis Muchlisin BK - 10 Januari 2019

Ibrahim bin Adham adalah salah seorang tabi’ut tabi’in terkemuka. Ia dikenal sebagai ulama yang zuhud dan ahli tasawuf. Banyak pelajaran hidup dan kisah spiritualnya yang mengingatkan kita untuk mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Suatu hari, ketika Ibrahim bin Adham rahimahullah sedang berjalan, ia menyaksikan pemandangan aneh. Seorang laki-laki yang tidak memiliki tangan dan kaki berada di pinggir jalan. Sesekali, orang-orang yang lewat di sana menyuapkan makanan kepada laki-laki tersebut.

“Alhamdulillah ‘ala ni’amihil ‘adhiimah wa ‘athaayaahul jasiimah. Segala puji bagi Allah atas nikmat-nikmatNya yang agung dan karuniaNya yang besar,” demikian kalimat itu terdengar oleh Ibrahim bin Adham.

Ibrahim bin Adham tertarik, lantas menghampiri laki-laki tersebut. Ia perhatikan laki-laki itu, ternyata ia juga buta dan terkena kusta.

“Wahai Saudaraku, apa yang terjadi dengan matamu?” tanya Ibrahim bin Adham.

“Aku buta. Tak bisa melihat”

“Apa yang terjadi dengan tangan dan kakimu?”

“Tangan dan kakiku terpotong. Aku lumpuh”

“Lalu kenapa dengan kulitmu?”

“Aku terkena penyakit kusta”

“Bagaimana kamu makan?”

“Seperti yang engkau lihat, Allah menggerakkan tangan-tangan manusia yang lewat untuk menyuapiku”

“Rumahmu di mana?”

“Aku nggak punya rumah. Hidupku di pinggir jalan seperti ini”

“Lalu tadi engkau mengatakan apa?”

“Aku mengatakan, Alhamdulillah ‘ala ni’amihil ‘adhiimah wa ‘athaayaahul jasiimah. Segala puji bagi Allah atas nikmat-nikmatNya yang agung dan karuniaNya yang besar.”

Sampai di sini Ibrahim bin Adham terheran. Laki-laki tersebut mendapatkan ujian yang begitu banyak. Tidak bisa jalan, tidak bisa beraktifitas normal, bahkan tidak bisa melihat. Tapi ia justru banyak bersyukur. Nikmat apa yang ia syukuri?

“Lalu di mana nikmat-nikmat yang agung dan karunia yang besar itu wahai Saudaraku, jika engkau buta, tak punya tangan dan kaki, kena kusta, tak punya rumah dan tidak bisa bekerja?”

“Wahai Saudaraku,Bukankah Allah masih memberikan aku lisan untuk berdzikir dan hati untuk bersyukur? Lalu nikmat yang mana lagi yang lebih agung daripada ini?”

Jawaban itu membuat Ibrahim bin Adham takjub. Ternyata masih ada orang yang level syukurnya seperti ini.
read more
akhlaq cerpen islami Hadits Info & Berita Islam Tasawwuf

3 Perkara di dunia yang disukai oleh Allah, Rosulullah dan Para Sahabat-Nya

3 Perkara di dunia yang disukai oleh Allah, Rosulullah dan Para Sahabat-Nya - (Group Whatsapp Cendekiawan Santri)

by: Ahmad Muttaqin - +62 853-6705-xxxx (Group Whatsapp Cendekiawan Santri)

Pada suatu hari Rasulullah SAW duduk bersama sahabatnya & bertanya kepada mereka.

Bermula ditanyakan kepada Sayyidina Abu Bakar ra, “Apa yang kamu suka dari dunia ini?”

Dan berkatalah Saidina Abu Bakar ra
“Aku suka dari dunia ini tiga perkara:

  1. Duduk duduk bersama Rasulullah SAW.
  2. Melihat wajah mu ya Rasulullah SAW
  3. Aku korbankan hartaku untukmu ya Rasulullah SAW ”


Lalu Rasulullah bertanya dengan Sayyidina Umar ra. “Bagaimana pula denganmu ya Umar?”

Jawab Sayyidina Umar ra.
“Ada 3 perkara juga yang aku suka:

  1. Membuat kebaikan walaupun dalam keadaan manusia tidak mengetahuinya.
  2. Mencegah kemungkaran walaupun dalam keadaan terang-terangan.
  3. Berkata yang benar walaupun pahit”


“Dan bagaimana pula denganmu wahai Uthman?”

Berkata Sayyidina Uthman ra.
“Ada 3 perkara yang aku suka:

  1. Memberi makan
  2. Memberi salam
  3. Bershalat malam di waktu manusia tidur”


“Bagaimana pula dengan kamu wahai Ali ra ?”

“Aku juga cintakan 3 perkara:

  1. Memuliakan tetamu
  2. Berpuasa di musim panas
  3. Dan memukul musuh dengan pedang”


Kemudian bertanya rasulullah saw pada Abu Dzar. ra, “Apa yang kamu suka di dunia ini?”

Berkata Sayyidina Abu Dzar ra 
“Aku suka 3 perkara di dunia ini:

  1. Lapar
  2. Sakit
  3. Mati”


Kemudian Rasulullah SAW bertanya, “Kenapa wahai Abu Dzar?”

Berkata Abu Dzar ra,
“Aku sukakan lapar karena untuk membersihkan hati. Aku sukakan sakit karena untuk mengurangkan dosaku. Aku sukakan maut karena untuk bertemu Tuhanku” Allah SWT.

Kemudian bersabdalah Rasulullah SAW
“Aku cintakan dari dunia ini 3 perkara:

  1. Wangian
  2. Wanita yang shalehah
  3. Shalat menjadi penyejuk mata ku”


Kemudian di waktu itu turunlah Malikat Jibril as memberi salam pada Rasulullah SAW & para sahabat.

Kemudian Malaikat Jibril mengatakan
"Aku sukakan di dunia kamu ini 3 perkara :

  1. Menyampaikan risalah
  2. Menunaikan amanah
  3. Cinta terhadap orang miskin”


Kemudian Malaikat Jibril naik ke langit & turun sekali lagi ke bumi & berkata “Sesungguhnya Allah SWT mengucapkan salam kepada kamu semua & Allah SWT berkata sesungguhnya Allah SWT suka pada dunia kamu ini 3 perkara:

  1. Lidah yang sentiasa berzikir
  2. Hati yang sentiasa khusyuk
  3. Jasad yang sabar menanggung ujian”


Semoga bermanfaat
read more
akhlaq Info & Berita Islam Tasawwuf

Akhlak Seseorang dalam Berdakwah

Cendekiawan Santri - Akhlak Seseorang dalam Berdakwah - (Group Whatsapp Cendekiawan Santri)

by: Ahmad Muttaqin - +62 853-6705-xxxx(Group Whatsapp Cendekiawan Santri)

Seseorang ketika berdakwah hendaknya memperhatikan akhlak yang mulia ini, janganlah ia sampai gegabah dan bertindak kasar dalam dakwahnya.


Allah Ta’ala telah menjelaskan tiga metode dasar dakwah yang salah satu diantaranya adalah dengan hikmah. Allah Ta’ala berfirman:

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

“serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. An Nahl : 125).
read more
cerpen islami Info & Berita Islam Tasawwuf

DITEBAS PEDANG ALLOH SWT

Cendekiawan santri - DITEBAS PEDANG ALLOH SWT (Cendekiawan Santri)

by: BERBAGI ILMU - +62 895-3801-68xxx (Gropu Whatsapp Cendekiawan Santri)

Manshur bin Ammar, seorang ulama sufi yang tinggal di daerah Marwa, termasuk wilayah Bashrah, suatu ketika melaksanakan ibadah haji. Dalam perjalanan itu ia singgah dan tinggal di Kufah beberapa waktu lamanya

Suatu malam ia keluar dari penginapannya dan berjalan menyusuri jalanan yang gelap. Tiba-tiba dari suatu rumah ia mendengar suara seseorang sedang munajat (berdoa),

“Ya Robbi, demi Keagungan dan Kebesaran-Mu, sungguh aku berbuat maksiat itu bukanlah kumaksudkan untuk menentang-Mu, dan bukan juga karena kebodohanku (akan hukum-hukum syariat-Mu), tetapi semua itu terjadi karena kesalahanku, karena kelengahanku, karena aku terlalu mengandalkan Kemurahan-Mu akan menolong keadaanku. Ya Robbi, betapa bodohnya aku telah berbuat maksiat ini, tetapi terimalah hujjahku (pengakuan dan alasanku), karena jika tidak, kesedihan yang panjang akan selalu menyiksaku!!”

Ibnu Ammar menunggu beberapa saat lamanya, tetapi tidak terdengar lagi lanjutan munajat itu. Seketika itu ia membaca cukup keras, sekiranya bisa didengar oleh orang yang munajat tersebut, salah satu ayat Al Qur’an,

Al Qur’an surat At Tahrim ayat 6


“Yaa ayyuhalladziina aamanuu, quu ‘anfusakum wa ahliikum naaron, wa quuduhannaasu wal hijaarotu, ‘alaihaa malaa-ikatun ghilaazhun syidaadun laa ya’shuunallooha maa amarahum wa yaf’aluuna maa yu’maruun…!!”

Ayat tersebut terdapat pada Al Qur’an surat At Tahrim ayat 6, yang artinya adalah : Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (Alloh kepada mereka)

Setelah membaca ayat tersebut, Ibnu Ammar mendengar suara jeritan keras serta seruan yang menggetarkan. Tetapi setelah itu ia tidak mendengar suara apapun, karena itu ia berlalu pergi dan kembali ke penginapannya

Keesokan harinya Manshur bin Ammar kembali melewati rumah itu, dan ia mendengar suara ratap tangis seorang wanita di dalamnya. Beberapa orang tampak datang melayat/bertakziah karena ada yang meninggal di dalam rumah tersebut. Ia mendengar beberapa percakapan, dan wanita yang sedang menangis itu berkata, “Sesungguhnya putraku ini sedang sholat tahajud (qiyamul lail) tadi malam, setelah selesai bermunajat kepada Alloh, tiba-tiba terdengar seseorang di luar rumah yang melantunkan ayat tentang ancaman neraka kepada anakku. Mendengar ayat tersebut anakku langsung kejang dan ia meninggal. Semoga Alloh tidak memberikan pahala kepada orang yang melantunkan ayat tersebut!!”

Ibnu Ammar sangat terkejut mendengar perkataan tersebut. Ia segera pulang dan menangis penuh penyesalan, tidak disangkanya kalau ayat yang dilantunkannya itu menyebabkan pemuda, yakni putra sang ibu itu meninggal. Mungkin kalau didiagnosa secara medis sekarang ini bisa dikatakan terkena serangan jantung. Rasa terkejut dan takut yang begitu mendadak sehingga jantung berhenti berdetak. Ia terus menerus bertaubat kepada Alloh atas ‘kelancangannya’ membacakan ayat sehingga menyebabkan kematian orang lain

Pada malam harinya, Ibnu Ammar bermimpi bertemu dengan seorang pemuda dalam keadaan yang sebaik-baiknya. Entah kenapa ia mengenali pemuda itu adalah yang meninggal karena lantunan Surat At Tahrim ayat 6 yang dibacanya. Padahal ia belum pernah bertemu atau mengenal dia sebelumnya, seolah ada bisikan ghoib yang memberitahukan hal itu kepadanya. Ia berkata kepada pemuda itu, “Bagaimana Alloh memperlakukan dirimu??”

Pemuda itu berkata, “Alloh menganggapku sebagai syuhada’ (mati syahid), sebagaimana para syuhada’ di Perang Badar!!”

Ibnu Ammar menatap pemuda itu penuh ketakjuban, sekaligus keheranan. Ia berkata, “Bagaimana bisa begitu??”

Pemuda itu berkata, “Para syuhada Perang Badar itu ditebas oleh pedang-pedang orang kafir hingga tewas, sedangkan aku tewas ditebas oleh pedang Alloh Yang Maha Pengampun!!”

Segera setelah itu Manshur bin Ammar terbangun, ia tidak lagi bersedih, justru bahagia karena telah menjadi jalan bagi pemuda itu memperoleh derajad syahid di sisi Alloh
read more
akhlaq Hadits Tasawwuf

Hak dan Kewajiban orang tua terhadap anak


Hak dan Kewajiban orang tua terhadap anak

Hak dan Kewajiban orang tua terhadap anak


     Assalamu'alaikum para cendekia sekalian, Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kita akan membahas Hak dan Kewajiban orang tua terhadap anak. Dan sebelum menuju pembahasan, seperti biasanya marilah kita terlebih dahulu bermunajat puji syukur kepada Sang Kholiq Allah SWT, semoga kita bisa mendapat ridhonya fiddun ya wal akhiroh, dan juga Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada sang Insanul Kamil Nabi Muhammad SAW, semoga kerinduan kita kepada beliau selalu bertambah AAMIIN.

     (Penj) Orang tua disebut juga sebagai guru dan sekolah petama bagi seorang anak karena dari orang tualah seorang anak akan banyak belajar, dari bertingkah, berkata, dsb; maka dari itu penting bagi orang tua bisa mendidik anaknya dengan baik semenjak dini.


Beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua ketika mendidik anak-anaknya :


- Menjadi orang tua yang baik

     Sudah seharusnya orang tua menjadi tauladan yang baik bagi anaknya, dan didiklah mereka sesuai pada zamannya bukan dizaman kita, karena mereka hidup dizaman mereka sendiri bukan diera kita. Nah makanya selaku orang tua kita harus terus bisa mengikuti perkembangan zaman, apalagi dizaman sekarang dimana ilmu teknologi sedang maju dan berkembang sangat pesat dan didalamnya terdapat banyak sekali pengaruh positif dan juga negatif, kita selaku orang tua harus bisa menghadapinya dengan bijak, karena kalau kita tidak menanggapinya dengan serius kitalah yang akan tertinggal dan tidak bisa mendidik anak-anak kita secara maksimal.

- Memberikan nama yang baik

     Tidak asal-asalan ketika memberi sebuah nama

- Mengajarkan akhlaq dan budi pekerti sejak dini

     Sangat penting bagi orangtua untuk mengajarkan tatakrama kepada anak sejak dini, dan juga selalu memantau perkembangan si anak, dan melihat disekitar lingkungan dan juga teman-temannya, ini untuk mengantisipasi anak agar tidak salah pergaulan.

- Mengkhitan anak laki-laki

     Tidak ada batasan usia pasti, tergantung siap mentalnya anak

“Dari Abu Hurairah mengenai sabda Nabi, yaitu beliau bersabda bahwa: Fitrah itu ada lima, atau lima dari fitrah yaitu pertama adalah khitan, kedua mencukur rambut kemaluan, ketiga memotong kuku, keempat mencabut bulu ketiak, dan kelima adalah memotong kumis.” (HR. Muslim)

- Bersikap adil

     Maksud bersikap adil ini apabila salah satunya ibelikan sesuatu maka satunya harus dikasih juga dalam artian pantas diumurnya.

     contoh : kita punya dua orang anak sisulung (SMP) dan sibungsu (SD) maka ketika kita ngasih uang 5k buat sisulung maka kita ngasih uang juga ke sibungsu tp bilangannya tak harus sama sesuai standart aja entah itu 2k atau lainnya.




Demikianlah yang bisa kami sampaikan dalam artikel kali ini, Apabila ada kesalahan ataupun lainnya yang kurang berkenan dihati kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, Semoga artikel ini bermanfaat AAMINN.
read more
akhlaq Tasawwuf

Adab (etika) Seorang Santri atau Murid

Adab (etika)  Seorang Santri atau Murid

Adab (etika) Seorang Santri atau Murid


Assalamu'alaikum para cendekia sekalian, Alhamdulillah pada artikel kali ini kita akan membahas Adab bagi seorang Santri. Dan sebelum menuju pembahasan, marilah kita terlebih dahulu bermunajat puji syukur kepada Sang Kholiq Allah SWT, semoga kita bisa mendapat ridhonya fiddun ya wal akhiroh, Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada sang Insanul Kamil Nabi Muhammad SAW, semoga kerinduan kita kepada beliau selalu bertambah AAMIIN.

    (Penj) Seorang santri atau murid sewajarnya harus mempunyai adab dan tatakrama, baik bersama teman, diri sendiri maupun bersama ustadznya. Karena adab itulah seseorang akan dihormati, akan tetapi jika seseorang tidak beretika niscaya tidak lagi ada yang akan menghormatinya lagi. Ok langsung simak aja ya...!!!

Adab (etika) Santri terhadap dirinya sendiri


     Seorang santri mempunyai adab terhadap dirinya sendiri, maksudnya santri tersebut mempunyai beberapa langkah yang harus diperhatikan apa saja itu diantaranya :
  • Meninggalkan segala bentuk sifat ujub atau pamer ( melebih – lebihkan kenikmatan dengan melupakan Allah Dzat yang telah memberikannya serta merasa dirinya sendiri yang mampu sukses tanpa pertolongan Allah).
  • Tawadhu` (rendah hati) dan jujur yang pada ujungnya akan mendapat rasa kasih sayang dan kepercayaan dari orang lain. eits tapi tidak baik juga menggantungkan harapan kepada manusia karena pastinya ujian atau rintangan sudah menanti didepan kita.
  • Wiqor atau lebih populer dngan kata Haibah (berwibawa) dalam setiap langkahnya.
  • Menjaga pandangan dari segala hal yang tidak patut untuk dilihat.
  • Berusaha menjadi orang yang bisa dipercaya, apalagi dengan ilmu yang telah didapatkannya.
  • Tidak asal menjawab pertanyaan yang memang tidak bisa dijawab.


    Adab (etika) Santri terhadap guru

         Selanjutnya adalah adab seorang santri terhadap guru, bagi Sayyidina Ali Beliau adalah hamba sahaya bagi orang yang mengajarinya meski itu cuma satu huruf

    قَلَ علي كرم الله وجهه : أَناَ عَبْدُ مَنْ عَلَّمَنْيْ حَرْفًا وَاحِدًا, إِنْ شَاءَ بَاعَ وَإِنْ شَاءَ أَعْتَقَ , وَ إنْ شَاءَ اشْتَرَقَّ :

    Sayyidina Ali karoma wajhah berkata : "saya menjadi hamba sahaya orang yang telah mengajariku satu huruf. Terserah padanya, saya mau dijual, dimerdekakan ataupun tetap menjadi hamba sahayanya."

    beberapa hal yang perlu diperhatikan (adab) terhadap guru kita diantaranya :
    • Yakin bahwa guru kita mempunyai kedudukan seperti orang tua kita, bahkan bisa lebih tinggi, karena orang tua kita memelihara jasad kita, tapi guru berusaha memelihara jiwa kita dari segala keburukan batin.
    • Duduk dengan hikmah, sopan, dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru.
    • Tidak membicarakan kelebihan guru lain dihadapannya, tidak juga merendahkan kedudukan guru.
    • Tidak menanyakan hal yang diluar kemampuan guru (dengan maksud melecehkan).
    Dawuh Abuya Nurhasanuddin bin Abd. latif : saya selalu berdo'a "Ya Allah jangan sampai aku tahu aib buruk dari guruku."




    Adab (etika) Santri terhadap teman diantaranya :

    Baca juga : Adab mencari ilmu dan memuliakan guru
    Kepada temanpun Santri juga punya adab diantaranya :
    • Menghormati teman.
    • Tidak merendahkan teman yang lain.
    • Tidak membanggakan diri dihadapan teman – teman yang lain (secara berlebihan).
    • Tidak merendahkan teman saat mereka tidak mampu menjawab.
    • Tidak menunjukkan sikap sinis saat teman mendapat teguran dari guru, karena hal itu dapat menyebabkan permusuhan dan dendam antar teman.

      Demikianlah yang bisa kami sampaikan dalam artikel kali ini, Apabila ada kesalahan ataupun lainnya yang kurang berkenan dihati kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, Semoga artikel ini bermanfaat AAMINN.
      read more
      akhlaq Tasawwuf

      Adab (etika) Guru atau Pengajar

      Adab (etika) Guru atau Pengajar

      Adab (etika) Guru atau Pengajar


           Loh seorang guru apakah juga punya Adab??? Jawabannya ya, karena bukan hanya seorang santri atau murid saja yang harus punya etika seorang gurupun juga punya. Ok silahkan lihat selengkapnya dibawah ini...!!



           Guru ( baik itu Murobbi, Ustadz maupun Pengajar) merupakan cermin bagi seorang murid,
      bagaimana keilmuannya, pengetahuannya, serta budi pekertinya akan ditiru.
      Seperti kata pepatah "GURU : DITUNGGU DAN DITIRU".oleh karena itu jika seorang guru bertanggung jawab, disiplin tinggi, professional, tentu akan memberikan nilai tersendiri bagi para murid atau santri.

           Disisi lain tidak semua orang bisa menjadi seorang guru, apalagi guru yang mengajarkan ilmu tentang budi pekerti (guru Akhlaqul karimah), seorang guru haruslah mempunyai karakter dan sifat – sifat yang terpuji, banyak di antaranya orang yang mempunyai kepandaian yang luar biasa, namun dianggap kurang berhasil dalam mendidik seorang murid dalam hal budi pekerti, penyebabnya adalah haibah (wibawa) yang memang belum dimiliki olehnya.

           Banyak di antara para sarjana di negara kita yang mempunyai kemajuan intelektual yang luar biasa, tetapi sekali lagi dianggap gagal dalam menjawab tantangan mengajar etika. Karena pada hakikatnya jiwa seorang murid terpaut sangat dekat dengan seorang guru, terlebih guru favorit bagi sang murid, seakan menjelma menjadi seorang motivator dan percontohan bagi pribadi sang murid, jika seorang guru tidak merasa jiwanya terpaut dengan murid – muridnya maka itu menjadi tugas tersendiri bagi sang guru untuk bisa terpaut dengan jiwa-jiwa sang murid.

      Adab (etika) Guru atau Pengajar


           Dawuh guru saya Abuya Nurhasanuddin bin Abd latif (Pengasuh PP Darussa'adah-Malang): "Janganlah Kita semua merasa dibutuhkan oleh mereka (santri, masyarakat, terlebih orang awam) tetapi Kitalah yang sebenarnya membutuhkan mereka". Apalagi ketika kita berda'wah, dengan menggunakan  prinsip ini maka Insyaallah dengan kita berusaha menghargai orang lain maka kita akan dihargai. So Janganlah seorang guru sombong ataupun semena-mena pada murid-muridnya.

           Seorang guru diharuskan menjunjung nilai ketaqwaan, kerendahan hati, lemah lembut kepada murid, tegas, dan berwibawa. Seorang murid bagaikan kertas putih yang siap menerima warna apapun yang akan dicatat ke dalam hati dan pikirannya. Sementara kita juga tahu bahwa setiap anak yang lahir ke dunia membawa karakter yang sungguh kian komplek, dalam pembentukan akhlak tidak bisa hanya di bebankan kepada guru yang sangat terbatas bersama para murid. Peran orang tua juga sangat dibutuhkan di dalam mengawasi gerak keseharian setiap anak.

           Bukannya tidak mungkin seorang anak yang dibiasakan berkata tidak jujur akan berbohong, selain itu guru juga berusaha menciptakan iklim yang kondusif antara murid dan orang tua, pembelajaran yang inovatif dan kompetitif. Bagaimanapun juga tidak akan ada murid jika tidak ada guru, dan tidak
      ada anak berbakti jika masih ada orang tua yang tidak mengajarkan kejujuran, kesopanan, serta rasa tanggung jawab sedini mungkin.



      Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua AAMIIN, mungkin cukup sekian yang dapat kami sampaikan, Apabila ada kesalahan baik dalam segi penulisan ataupun yang lain kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
      read more
      akhlaq Tasawwuf

      Penjelasan tentang Taqwa-ringkas padat dan jelas

      Penjelasan tentang Taqwa-ringkas padat dan jelas

      Penjelasan tentang Taqwa-ringkas padat dan jelas


           Assalamu'alaikum wr. wb. Para Cendekia sekalian pada kesempatan kali ini kita akan membahas "tentang Taqwa" dengan ringkas padat dan jelas. Ok langsung saja simak selengkapnya....!!!

      Pengertian Taqwa



           Yang dinamakan Taqwa adalah menjalankan segala perintah Allah SWT, serta .menjauhi Segala larangan-Nya (taysirul khollaq-taqwa). Bagi Ibnu Abbas beliau mendefinisikannya : "takut berbuat syirik kepada Allah & selalu mengerjakan ketaatan kepada-Nya" (tafsir Ibnu Katsir).

           Jadi dengan kita menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya itu sudah dinamakan taqwa. Kenapa kita harus tahu dengan pengertian taqwa karena Allah SWT memerintahkan kita untuk bertaqwa kepada-Nya,
      Allah SWT berfirman:

      يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

      Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 102).

      Sifat-sifat Taqwa


      Didalam tulisannya sendiri TAQWA mempunyai beberapa sifat. Penasaran.......??? Silahkan langsung simak aja



      تَقْوَى

      ت : توضؤ : Rendah Hati
      ق : قناعة : Pasrah
      و : وراع : Hati-hati
      ى ( ا ): امانة : Dapat dipercaya


      Ok mungkin hanya itu yang bisa kami sampaikan dalam artikel kali ini, tinggal kita untuk melaksanakannya dengan baik dan juga bisa istiqomah AAMIIN. Semoga artikel ini bermanfaat, Apabila ada kesalahan baik dari segi tulisan ataupun yang lain kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
      read more
      cerpen cerdas cerpen islami Ibroh Tasawwuf

      Cerpen Islami Dua Ulama Sufi - Guru dan murid tertawa karena beda pendapat

      Guru Dan Murid Tertawa Karena Beda Pendapat   

      Cerpen Islami Dua Ulama Sufi - Guru dan murid tertawa karena beda pendapat

           Suatu ketika Imam Malik, guru Imam Syafi'i dalam sebuah majelis menyampaikan : "sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan meberikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah mengurus lainnya".Sedangkan Imam Syafii, sang murid berpendapat lain: "seandainya seekor burung tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki".

      Guru dan murid bersikukuh pada pendapatnya masing masing. Imam Malik mengambil potongan hadist (Niscaya kalian akan diberikan Rizki sebagaimana burung)…
      sedangkan muridnya Asy Syafi’i mengambil sisi hadist (Kalau burung tidak keluar dari sangkarnya maka tidak akan mendapatkan rizki)…

      Hingga suatu  ketika disaat tengah meninggalkan pondok, Imam Syafi'i melihat serombongan orang tengah memanen anggur, Diapun  membantu mereka. Setelah pekerjaan selesai, Imam Syafii memperoleh imbalan beberapa ikat anggur sebagai balas jasa.

      Imam Syafi'i girang, bukan karena mendapatkan anggur, tetapi pemberian itu telah menguatkan pendapatnya. Jika burung tak terbang dari sangkar, bagaimana ia akan mendapat rezeki.  Seandainya dia tak membantu memanen, niscaya tidak akan mendapatkan anggur.



           Bergegas dia menjumpai Imam Malik sang guru. Sambil menaruh seluruh anggur yang didapatnya, dia bercerita.  Imam Syafii sedikit mengeraskan dibagian kalimat “seandainya saya tidak keluar pondok dan melakukan sesuatu (membantu memanen), tentu saja anggur itu tidak akan pernah sampai di tangan saya.”
      Mendengar itu Imam Malik tersenyum, seraya mengambil anggur dan mencicipinya. Imam Malik berucap pelan : “Sehari ini aku memang tidak keluar pondok. Hanya mengambil tugas sebagai guru, dan sedikit berpikir alangkah nikmatnya kalau dalam hari yang panas ini aku bisa menikmati anggur.  Tiba-tiba engkau datang sambil membawakan beberapa ikat anggur untukku. Bukankah ini juga bagian dari rezeki yang datang tanpa sebab. Cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan berikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah yang mengurus lainnya.”

      Guru dan murid tersebut kemudian tertawa

      Dua Imam madzhab  mengambil dua hukum yang berbeda dari hadits yang sama., ini merupakan keluasan rahmat Allah…
      Begitulah ilmu dan akhlaq para Imam Madzab, berbeda pendapat tetapi masing masing menghargai pendapat yg
      lain. Hikmah yang mulai jarang kita jumpai saat ini....




      Cerpen ini bukan bermaksud untuk meninggalkan usaha, OK biar gak salah paham / sampai punya pemahaman yang salah Kita lanjut ke cerpen berikutnya…


         Dalam sebuah perjalanan, Ibrahim bin Adham yg merupakan saudagar besar melihat seekor burung yang patah sayapnya, lalu ia dan kafilah yg bersamanya berhenti sejenak sambil memikirkan apa ada yg memberi makanan untuknya atau burung itu akan mati kelaparan, tdk lama kemudian tiba-tiba datang seekor burung lain menempelkan mulutnya lalu menyuapi burung yang sakit itu…

      Semenjak itu, Ibrahim bin Adham memutuskan untuk meninggalkan semua perniagaannya dan fokus untuk ibadah, hingga akhirnya Asy-Syibli mendengar berita ini dan mengataka : "mengapa engkau tinggalkan perdagangan ini?"

      Ibrahim menjawab dengan menceritakan kisah burung tadi.. 

      Asy-Syibli pun mengomentari dengan mengatakan : "Wahai Ibrahim, mengapa engkau memilihi posisi burung yg lemah? Mengapa engkau tdk memilih posisi burung yg memberi makanan?"

      Sepertinya Asy-Syibli ingin mengingatkan hadits :

      المؤمنُ القويُّ خيرٌ وأحبُّ إلى اللَّهِ منَ المؤمن ِالضَّعيفِ ....

      Artinya : “Orang beriman yang kuat lebih baik dan lebih Allah cintai dari orang-orang mukmin yg lemah" HR.Muslim

      Betapa hebat pemahaman ini dan kemampuan mencerna pendapat orang lain, tentunya selama (pendapat) tersebut dibenarkan secara syar’i.




      Kesimpulan

           Yang dapat kita ambil dari kedua cerpen diatas adalah jalan rizki itu ada dua rezeki yang datang tanpa sebab, dan ada juga rezeki yang datang harus melaui perantara.

      Semoga artikel ini bermanfaat, apabila ada kesalahan ataupun yang lain yang membuat pembaca kurang berkenan kami memohon maaf yang sebesar-besarnya AAMIIN. Kritik dan saran anda sangat berarti bagi kami 
      read more
      cerpen islami Tasawwuf

      Membawa handpone Kedalam Masjid / didepan Ka'bah | Cerpen Syeikh Nuruddin Al-Banjari dan Syeikh Abdurrahman As-Sudais


      Membawa Handphone Kedalam Masjid / di Depan Ka'bah.  Cerpen Syeikh Nuruddin Al-Banjari dan Syeikh Abdurrahman A-Ssudais

      Membawa Handphone Kedalam Masjid / di Depan Ka'bah.
      Cerpen Syeikh Nuruddin Al-Banjari dan Syeikh Abdurrahman A-Ssudais

      Simaklah dua cerpen berikut  ini :

      ==========
      1. (Syeikh Nuruddin Al-Banjari)


      Syeikh Nuruddin Al-Banjari dalam sebuah ceramahnya pernah memberi pertanyaan kepada para jamaahnya : "Kenapa tidak ada seorang pun pemain sepak bola yang membawa handphone mereka masuk lapangan ketika bertanding?"

      Jamaah terdiam, tidak ada satu pun yang menjawab.

      Syeikh pun berucap : "Sebab tidak ada kepentingan. Mereka hanya perlu fokus pada permainan mereka."

      Kemudian Syeikh melanjutkan ucapannya : "Jadi kenapa kita perlu membawa handphone ketika masuk ke rumah ALLAH atau Masjid? Apakah lapangan bola itu lebih mulia daripada masjid? Atau apakah bermain bola itu perlu lebih fokus atau khusyuk daripada shalat ? Mulai sekarang!, belajarlah!. Belajarlah untuk tidak menyibukkan diri dengan handphone, netbook, dan laptop dalam rumah ALLAH (Masjid) karena tidak ada urusan yang lebih penting daripada urusan kita dengan ALLAH".

      "Jaga adab kita dengan ALLAH."





      Membawa Handphone Kedalam Masjid / di Depan Ka'bah.  Cerpen Syeikh Nuruddin Al-Banjari dan Syeikh Abdurrahman A-Ssudais
      2. (Syeikh Abdurrahman As-Sudais)

           Syeikh Abdurrahman Assudais, Imam Masjidil Haram, di suatu masa ketika mengimamkan shalat di depan Ka`bah, beliau mendengar suara alunan musik dari salah satu handphone milik seorang jemaah yang turut sholat dibelakangnya.

      Setelah selesai shalat beliau bangkit sambil menangis, ia berkata kepada jamaah shalat,
      "Saya belum pernah mendengar musik di rumah saya, tetapi hari ini saya mendengar musik di rumah ALLAH".


      ==========

           Diera modern ini siapa sih yang tidak mengenal gadget. bahkan tidak sedikit dari kita yang sampai atau bahkan tidak bisa lepas dari gadget walau cuma sebentar. Sehingga bisa menimbulkan PHUBBING (anti sosial yaitu sibuk dengan gadget masing-masing dan tidak menghiraukan orang yang berada disekitar kita)

           Stop PHUBBING, karena itu bisa membuat kita tidak menghormati orang yang berada disekitar kita atau kasarannya tidak punya sopan santun, kalau kita tidak bisa langsung berhenti dari PHUBBING setidaknya kurangi sedikit demi sedikit terutama di Masjid atau Ibadah lainnya.
      Mari kita mengambil hikmah dari kedua cerpen diatas derngan menghormati mereka yang ada disekitar kita utamanya pada saat kita didalam masjid atau tempat Ibadah lainnya karena memulyakan tempat Ibadah tersebut


      Silahkan  Diposting atau dishare kembali, Apabila ada kesalahan dalam penulisan atau yang lain kami memohon maaf yang sebesar-besarnya semoga artikel ini bermanfaat AAMIIN
      read more
      cerpen islami Ibroh Tasawwuf

      Kisah inspiratif | Masuk toilet bayar dua ribu

      MASUK TOILET BAYAR DUA RIBU
      Harap Direnungkan 

      Cendekiawan Santri


      Kisah ini hanya untuk mengingatkan kita, agar kita bisa merenungkan cukupkah amal kita untuk bekal akhirat? 


      ==========


      PENJAGA : Maaf Pak...!! Untuk Masuk Toilet,Bapak Harus Bayar Rp:2000.

      ORANG TUA : ( Meneteskan Air Mata)

      PENJAGA : Eh... Kenapa Bapak Menangis, Kalau Bapak Gak Punya Uang Bilang Aja,Nanti Saya Gratisin. Silahkan Bapak Masuk Saja.

      ORANG TUA : Nak... Aku Menangis Bukan Karna Tidak Punya Uang. Malah  Aku Punya Banyak Uang. Jangankan Hanya Untuk Membayar Harga Masuk Toilet. Membeli Toilet Ini Pun Aku Mampu Jika Aku Mau.

      PENJAGA : Lantas, Kalau Begitu,Kenapa Bapak Menangis...?

      ORANG TUA : Aku Menangis Karna Tempat Senajis Dan Sekotor Ini Pun Punya Harga Yg Harus Dibayar Bila Ingin Masuk. Apa Lagi Surga Yg Begitu Harum Dan Indah. Berapa Harga Yg Harus Ku Bayar,Cukupkah Amalku.... Ibadahku... Pelayanan ku....  Untuk Membayar Masuk Surga.

      PENJAGA : ( Hanya Terdiam Dan Ikut Menangis )

      ==========



           Memang benar manusia tidak luput dari salah dan lupa, sesua Sabda Rasul dibawah ini 

      Dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu berkata : Rasululloh SAW bersabda :

      "Seluruh Bani Adam (manusia) banyak melakukan kesalahan (dosa) dan sebaik-baik Manusia yang banyak kesalahannya (dosanya) adalah yang bertaubat" (hasan, lihat shahih at-targhib wa tarhib 3139)

      dan sebaik-baik mereka yang berbuat salah adalah mereka yang mau bertaubat.

      Allah berfirman, artinya, “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. an-Nur: 31)

      Ali bin Abi Thalib berkata, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang diuji (dengan dosa) lagi bertaubat.” Ditanyakan, ‘Jika ia mengulangi lagi?’ Ia menjawab, ‘Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.’ Ditanyakan, ‘Jika ia kembali berbuat dosa?’ Ia menjawab, ‘Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.’ Ditanyakan, ‘Sampai kapan?’ Dia menjawab, ‘Sampai setan berputus asa.”’

      Rasulullah bersabda, “Allah berfirman, ‘Barangsiapa yang melakukan kebajikan, maka ia mendapatkan pahala sepuluh kebajikan dan Aku tambah dan barangsiapa yang melakukan keburukan, maka balasannya satu keburukan yang sama, atau diampuni dosanya. Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta dan barangsiapa yang mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa; barangsiapa yang datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari. Barangsiapa yang menemui-Ku dengan dosa sepenuh bumi tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, maka Aku menemuinya dengan maghfirah yang sama.’” (HR. Muslim dan Ahmad)

      Rasululloh bersabda :
      “Semua umatku dimaafkan kecuali mujahirun (orang yang terang-terangan dalam bermaksiat). Termasuk mujaharah ialah seseorang yang melakukan suatu amal (keburukan) pada malam hari kemudian pada pagi harinya ia membeberkannya, padahal Allah telah menutupinya, ia berkata, ‘Wahai fulan, tadi malam aku telah melakukan demikian dan demikian.’ Pada malam hari Tuhannya telah menutupi kesalahannya tetapi pada pagi harinya ia membuka tabir Allah yang menutupinya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
      read more
      Ibroh Tasawwuf

      Kriteria wanita cantik menurut Al-Qur'an Dan As-Sunnah

      KRITERIA WANITA CANTIK MENURUT AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH

      Kriteria wanita cantik menurut Al-Qur'an Dan As-Sunnah

      Cantik dimata manusia hanya bawa bencana, capeknya iya, dibuat terlena juga, menjadi bangga sementara dan berpotensi mengundang murka-Nya. Namun cantik dalam penilaian Allah pasti membuat bahagia, jauh dari sengsara dan kelak tinggal abadi di surga. seperti apa sih agar dinilai cantik oleh-Nya???

      1. Senantiasa menjaga pandangannya dan selalu terlihat sopan dan terpuji serta menutup auratnya. (QS. An-nur: 24/31)
      2. Tidak bergaul bebas dengan laki-laki yang bukan mahramnya, kecantikan nya dipelihara dari pandangan laki-laki tanpa dipertontonkan. (HR. Bukhari)
      3. Pembawaan diri yang sopan, tegas dan bersahaja. (QS. Al-Qashas: 28/25)
      4.  Senantiasa berbicara dengan perkataan yang baik dan nada suara yang tidak dimanja-manja kan dan tidak dilembut-lembut kan. (QS. Al-ahzab: 33/32)
      5. Tidak berhias dan bertingkah laku seperti orang jahiliah dulu. Menjauhi gaya tabarruj, pengayaan diri yang dapat mengganggu/ menjadi fitnah bagi lelaki (tidak jadi pusat perhatian) hingga menarik kepada dirinya. (QS. Al-ahzab: 33/33)
      6. Berpakaian dengan identitas wanita mukminah. (QS. Al-ahzab: 33/59)
      7. Senantiasa bersih dan berbau segar, tidak memakai parfum (selain untuk mahramnya). (HR. Bukhari)
      8. Tidak mengubah ciptaan allah. Seperti melakukan pembedahan plastik, membuat tato, mencukur alis, meratakan gigi (yang dilakukan karena alasan untuk mempercantik diri, bukan dikarenakan untuk kesehatan). (QS. An-nisa, 4/19; Hadits Bukhari Muslim abu Dawud dan At-Tirmidzi)
      9. Tidak meniru penampilan kaum lelaki, baik dari cara berpakaian, berbicara serta pembawaan diri. (HR. ibnu Abbas)




           Nah kurang lebih seperti itulah kriteria-kriteria wanita cantik menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah.


      ~*<0==*==0>*~

      Balas dendam terbaik adalah mennjadikan diri lebih baik
      (sayyidina Ali BIn Abi Thalib)

      ~*<0==*==0>*~
      read more
      cerpen islami Ibroh Tasawwuf

      Belajar Khusyu' | Didik anak untuk terbiasa khusyu' dalam Ibadah

      Belajar Khusyu'

      Belajar Khusyu' | Didik anak untuk terbiasa khusyu' dalam Ibadah


      Ada seorang anak yang setiap hari rajin sholat ke masjid, lalu suatu hari ia berkata kepada ayahnya,
      "Yah mulai hari ini saya tidak mau ke masjid lagi"
      "Lho kenapa?" sahut sang ayah.
      "Karena di masjid saya menemukan orang² yang kelihatannya agamis tapi sebenarnya tidak, ada yang sibuk dengan gadgetnya, sementara yang lain membicarakan keburukan orang lain".
      Sang ayah pun berpikir sejenak dan berkata, "Baiklah kalau begitu, tapi ada satu syarat yang harus kamu lakukan setelah itu terserah kamu".
      "Apa itu?"
      "Ambillah air satu gelas penuh, lalu bawa keliling masjid, ingat jangan sampai ada air yang tumpah".
      Si anak pun membawa segelas air berkeliling masjid dengan hati², hingga tak ada setetes air pun yang jatuh.
      Sesampai di rumah sang ayah bertanya, "Bagaimana sudah kamu bawa air itu keliling masjid?",
      "Sudah".
      "Apakah ada yang tumpah?"
      "Tidak".
      "Apakah di masjid tadi ada orang yang sibuk dengan gadgetnya?".
      "Wah, saya tidak tahu karena pandangan saya hanya tertuju pada gelas ini", jawab si anak.
      "Apakah di masjid tadi ada orang² yang membicarakan kejelekan orang lain?", tanya sang ayah lagi.
      "Wah, saya tidak dengar karena saya hanya konsentrasi menjaga air dalam gelas".
      Sang ayah pun tersenyum lalu berkata, "Begitulah hidup anakku, jika kamu fokus pada tujuan hidupmu, kamu tidak akan punya waktu untuk menilai kejelekan orang lain. Jangan sampai kesibukanmu menilai kualitas orang lain membuatmu lupa akan kualitas dirimu".
      Marilah kita fokus pada diri sendiri dalam beribadah, bekerja dan untuk terus menerus berbenah menjadi positif.




      NASIHAT UNTUK KITA

      Sayyidina Ali bin Abi Thalib telah berkata:

      Simpan rahasiamu berdua saja:
      1. Dirimu
      2. Allah swt


      Jagalah di dunia ini dua keridhoan:
      1. Ibumu
      2. Bapamu


      Mohonlah bantuan ketika susah dengan dua hal:
      1. Sabar
      2. Solat


      Jangan risau dua hal ini
      1. Rezeki
      2. Ajal

      Karena keduanya berada di bawah kekuasaan Allah swt.


      Dua hal yg tak perlu diingati selamanya:
      1. Kebaikanmu terhadap orang lain.
      2. Kesalahan orang lain terhadapmu.


      Dua hal yang jangan dilupakan selamanya:
      1. Allah swt
      2. Alam Akhirat


      Selalu dekat dengan 4 orang ini:
      1. Ibumu.
      2. Ayahmu.
      3. Saudara lelakimu.
      4. Saudara perempuanmu.


      Empat orang ini janganlah kamu kasar kepada mereka:
      1. Yatim
      2. Miskin
      3. Fakir
      4. Orang Sakit


      Empat hal yang memperindah dirimu :
      1. Sabar
      2. Tabah
      3. Tinggi ilmu
      4. Dermawan


      Empat orang yang hendaknya kamu dekati:
      1. Orang yg Ikhlas
      2. Orang yg setia
      3. Orang yg dermawan
      4. Orang yg jujur


      Empat orang yg hendaknya jangan kamu jadikan teman:
      1. Tukang bohong
      2. Tukang curi/rasuah
      3. Tukang hasut
      4. Tukang adu domba


      Empat orang ini jangan sampai kamu tahan kedermawananmu terhadap mereka:
      1. Isterimu
      2. anak2 mu
      3. Keluargamu
      4. Sahabatmu


      Empat hal yang hendaknya kamu kurangi:
      1. Makan
      2. Tidur
      3. Malas
      4. Bicara berlebih2an/gosip


      Empat hal yang jangan kamu putus :
      1. Sholat.
      2. Qur'an.
      3. Zikir.
      4. Silaturrahimi.



      ==========

      Semoga Artikel ini bermanfaat bagi kita semua AAMIIN, Apabila ada kesalahan dalam penulisan ataupun yang lain kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.

      read more

      Terpopuler

      Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang

      Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang Abuya Nurhasanuddin lahi...
      read

      Lafadz HINDUN ( هِنْدٌ ) Termasuk pada Isim Munshorif apa Isim Ghoiru Munshorif ??

      Pertanyaan: Lafadz  هندٌ  itu termasuk isim  munshorif atau isim  ghoiru  munshorif , jika termasuk isim ghoiru munshorif mengapa dit...
      read

      Download ebook Kunuzussa'adah pdf | Ma'had Darussa'adah Al-Islamy

           Assalamu'alaikum Wr.  Wb.      Para cendekia sekalian pada kali ini kami akan berbagi file dokumen Kunuzussa'adah   (pdf)...
      read

      Alfiyah Ibnu Malik (Keutamaan dan Ringkas Nadhomnya)

      Masih di dalam BAB MUQODDIMAH Alfiyah Ibnu Malik,  Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Alfiyah ...
      read

      Penjelasan ringkas syair - عَرَفْتُ الشَّرَّ لَا لِلشَّرِّ | Cendekiawan Santri

      sebagian ahli syair menyatakan : عَرَفْتُ الشَّرَّ لاَ لِلشَّرِّ وَلَكِنْ لِتَوْقِيْهِ وَمَنْ لَمْ يَعْرِفِ الْخَيْرَ مِنَ الشَّرِّ ...
      read

      Find Us Facebook

      Design by Desain Profesional