Home
» Tasawwuf
» Mengambil sunnah menjauhi bid'ah - keterangan Abi Ihya' Ulumuddin | Cendekiawan Santri
Mengambil sunnah menjauhi bid'ah - keterangan Abi Ihya' Ulumuddin | Cendekiawan Santri
بسم الله الرحمن الرحيم
"Sunan Turmudzi - MNH pujon"
Rabu 19 Dzul Qo'dah 1439 H / 1 Agustus 2108 M.
_*Rangkuman Ta'lim Abina KH. M. Ihya 'Ulumiddin*
*BAB MENGAMBIL SUNNAH DAN MENJAUHI BID'AH*
Abuya Sayyid Muhammad berkata :
Ketika seseorang mempunyai cakrawala keilmuan yang luas, maka tidak akan mudah menyalahkan orang lain.
Dengan keilmuan yang benar, maka pasti akan mengetahui mana yang benar-benar syariat dan mana yang bukan,
Sebab banyak orang yang ingin merusak islam dengan memperbanyak urusan-urusan bid'ah dalam syariat.
Diriwayatkan oleh Sahabat Irbad bin Saariyah,
Sesungguhnya Rosululloh bersabda :
suatu hari Rosululloh pernah menasehati kami setelah sholat subuh, dengan nasehat yang luar biasa sehingga menyebabkan air mata ini meleleh dan menyentuh hati ,
Maka salah seorang Sahabat berkata: seakan-akan ini adalah nasehat perpisahan,
Lalu Apakah yang hendak anda sampaikan wahai Rosululloh ?
Maka Rosululloh melanjutkan:
aku wasiatkan kepada kalian untuk senantiasa taat kepada Alloh SWT ,
Dan senantiasa patuh dan taat kepada pemimpinnya ( Kholifah) ,
walaupun yang memimpin adalah seorang budak,
maka barang siapa yang hidup dari kalian pasti melihat perselisihan yg sangat banyak,
Maka berhati-hatilah dari urusan-urusan yang baru ( hal-hal bid'ah secara syariat) ,
Sebab hal-hal bid'ah itu adalah kesesatan,
Maka barang siapa mendapati hal tersebut maka berpegang teguhlah dengan Sunnahku dan Sunnah para khulafaur Rosyidin yang diberi hidayah.
Maka gigitlah dengan gigi geraham kalian (memegang secara sungguh-sungguh) .
Memang benar kekholifahan itu memang harus ada, sebab kholifah adalah pengawal akan berjalannya syariat islam,
Akan tetapi dalam perjalanannya kekholifahan telah runtuh sejak tahun1924 M,
Maka dalam menjalankan agama ini, ada para ulama' yang juga sebagai pengawal agama ini,
Dalam menjalankan syariat ini, hendaklah berhati-hati dari urusan bid'ah dalam syariat,
adapun urusan dunia, pasti ada perkembangannya seiring dengan perkembangan zaman.
Untuk pengambilan dasar hukum semuannya mempunyai dalil masing-masing,
Sehingga tidak heran jika ada satu perkara yang mempunyai banyak hukum, disebabkan dalil yang berbeda-beda.
Menghidupkan dan mengajak mengerjakan amalan-amalan sunnah yang mulai banyak ditinggalkan, maka akan memperoleh pahala yang sangat banyak,
Begitu juga membuat urusan baru dan banyak diikuti maka akan banyak dosa yang akan ditanggung,
Dalam dunia pondok pesantren, banyak hal terkait pengamalan sunnah-sunnah Rosululloh SAW mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar, sebab disitulah di kenalkan bagaimana mencintai Rosululloh SAW ,
Dan dalam perjalanannya maka dibutuhkan bimbingan guru Murobbi,
Guru yang benar-benar memperhatikan santrinya mulai hal yang kecil sampai urusan-urusan penting.
=====
المربي : الذي يعلم صغار العلم قبل كباره
Murobbi : yang mengajarkan urusan-urusan kecil sebelum urusan yang besar.
Dan yang penting juga adalah menjaga agar hati tetap hidup.
والله يتولى الجميع برعايته
Talkhis by Ammi Baihaqi