Cendekiawan Santri - Mudzakaroh dan Musyawarah serta Bahtsul Masail Seputar Ilmu Syariat Islam

Cendekiawan Santri - Mudzakaroh dan Musyawarah serta Bahtsul Masail Seputar Ilmu Syariat Islam
M E N U
  • HOME
  • BIOGRAFI ULAMA'
  • BAHTSUl MASAIL
  • Info & Berita Islami
  • Kajian
  • _Tajwid
  • _Bahasa Arab
  • _Shorrof
  • _Nahwu
  • _Fiqh
  • _Tasawwuf
  • _Ibroh
  • _Lirik dan Syair
  • Amalan Harian
  • Cerpen & Novel
  • _Cerpen Cerdas
  • _Cerpen Islami
  • _Novel islami
  • _Mimpi di atas Awan
  • _Tanda Titik
  • _Azwidatul Azkiya'
  • Bisnis Online

JADWAL UPDATE ARTIKEL

  • SENIN: Biografi Ulama' (Informasi & Cerita)
  • SELASA: Fiqh & Hadits
  • RABU: Bahasa Arab, Nahwu & Shorrof
  • KAMIS: Al Qur'an (Tajwid)
  • SABTU: Ibroh & Lirik Sya'ir
  • AHAD: Amalan Harian

Home » Amalan Harian

Amalan Harian

Amalan di Bulan Jumadil Ula



Amalan dan keutamaan bulan Jumadil Ula perlu diketahui untuk menambah ketakwaan kita terhadap Allah SWT.

Dilansir dari situs resmi Nahdlatul Ulama – www.nu.or.id, Jumadil Ula adalah bulan pertama dan menjadi awal dari musim sejuk.

Bulan ini juga menjadi tanda datangnya musim dingin di sejumlah daerah.

Jumadil Ula atau yang dikenal dengan memiliki arti bulan pertama dalam musim sejuk dan awal mula dari musim dingin.

Jadi, apa saja sih? Amalan dan keutamaan bulan Jumadil Ula? Ini dia!


Amalan Bulan Jumadil Ula

Berikut beberapa amalan yang bisa Moms lakukan di bulan Jumadil Awal.

1. Membaca Doa

Salah satu amalan bulan Jumadil Ula yang bisa dilakukan adalah membaca doa.

Membaca doa meminta rahmat adalah kegiatan untuk meningkatkan nilai-nilai spiritual.

Para sahabat cendekia, juga bisa memperbanyak amalan seperti mengucapkan istigfar.


2. Puasa 3 Hari

Puasa 3 hari dianjurkan untuk menjadi amalan bulan Jumadil Ula.

Hal ini pun tertulis dalam hadits Nabi yang berbunyi:

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah)." (HR Tirmidzi).


3. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidhi merupakan puasa 3 hari yang dianjurkan dalam hadis.

Dalil yang menjadi acuan dari puasa ayyamul bidhi ialah hadits Rasulullah SAW, yakni:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم - يَأْمُرُنَا أَنْ نَصُومَ الْبِيضَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ . وَقَالَ ( هُنَّ كَهَيْئَةِ الدَّهْرِ )

Artinya: "Rasulullah SAW biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah)." Dan beliau bersabda, "Puasa Ayyamul Bidh itu seperti puasa setahun." (HR Abu Daud).


Melakukan puasa Ayyamul Bidh pun memiliki keutamaannya sendiri, yakni:

  • Berpahala 10 kali lipat
  • Seperti puasa 1 tahun penuh
  • Wasiat dari Nabi Muhammad SAW
  • Keberkahan
  • Membuka pintu surga Ar Rayyan


4. Bulan Memohon Ampunan

Bulan Jumadil Ula juga merupakan bulan yang baik untuk memohon ampunan dan taubat pada Allah SWT.


5. Bulan Bersedekah

Bersedekah adalah salah satu amalan bulan Jumadil Ula yang tidak boleh dilupakan.

Dengan bersedekah, kita bisa membantu sahabat dan saudara cendekia yang kurang beruntung.

Dalam Islam, melakukan sedekah adalah keistimewaan dan akan diganjar dengan pahala yang besar bagi siapapun yang melakukannya.


6. Membaca Doa Ziarah Sayyidah Fatimah

Bulan Jumadil Ula disunahkan untuk membaca doa ziarah untuk Sayyidah Fatimah, putri Nabi Muhammad SAW.


7. Salat Sunah

Bukan hanya meningkatkan kedisiplinan untuk shalat wajib 5 waktu, bulan Jumadil Ula juga baik untuk membuat diri kita lebih rajin menunaikan salat sunah.

Bacalah surat Al Fatihah dan Al Ikhlas di rakaat pertama. Setelah itu, bacalah surat Al Fatihah dan Al Kafirun untuk rakaat kedua.

Sesudah salam, dianjurkan untuk membacakan doa ziarah untuk putri Nabi Muhammad SAW.


Keutamaan Bulan Jumadil Ula

Ada beberapa keistimewaan bulan Jumadil Ula.

Di bulan yang menandakan hadirnya musim dingin ini, ada beberapa hal penting dalam agama Islam yang terjadi. Ini dia beberapa hal yang terjadi di bulan Jumadil Ula:


A. Nabi Muhammad SAW Menikahi Khadijah

Keutamaan bulan Jumadil Ula yang pertama, di bulan ini Nabi Muhammad SAW menikahi Khadijah binti Khuwailid.

Khadijah merupakan wanita yang paling Rasulullah cintai dan satu-satunya orang yang diberi salam oleh Allah SWT melalui Jibril ketika bertemu Muhammad.


B. Pertempuran Moota

Keutamaan bulan Jumadil Ula selanjutnya, di bulan ini terdapat pertempuran Moota.

Namun, nabi Muhammad SAW tidak ikut berpatisipasi dalam pertempuran ini.

Rasulullah menunjuk Khalid bin Walid untuk menjadi jenderal keempat dari pertempuran Moota hingga akhirnya Khalid bin Walid dikenal sebagai "salah satu pedang Allah".

Pertempuran Moota terjadi di sebuah kota di Suriah yang bernama Moota.


C. Wafatnya Sahabat Nabi

Keutamaan bulan Jumadil Ula yang lainnya adalah bulan ini terdapat beberapa peristiwa wafatnya sahabat nabi yaitu:

Zaid bin Haritsah, sahabat Nabi Muhammad dan pemeluk Islam paling awal dari kalangan bekas budak Rasulullah.

Ja'far bin Abi Thalib, putra dari Abu Thalib, sepupu Nabi Muhammad dan kakak dari Khalifah ke-4, Ali bin Abi Thalib.

Abdullah Ibn Rawaahah, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW.


D. Perang Al-Ashirah

Peristiwa terakhir yang terdai di bulan Jumadil Ula adalah perang Al-Ashirah.

Perang ini terjadi pada tahun kedua hijriah, dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW.

Nah, itu dia Sahabat Cendekia amalan dan keistimewaan bulan Jumadil Ula.

read more
Amalan Harian Fikih Islam Fiqh Info & Berita Islam

Bagaimana tata cara shalat gerhana bulan

Pada Rabu 26 Mei 2021 bakal ada gerhana bulan total yang dapat disaksikan masyarakat Indonesia. Fenomena alam ini bisa disaksikan mulai pukul 18.08 WIB hingga 18.26 WIB. Gerhana Bulan sendiri sudah dimulai dari pukul 16.43 WIB dan akan berakhir pada pukul 19.51 WIB. Total durasi gerhana berlangsung selama 3 jam 8 menit.


Gerhana bulan dalam bahasa Arab disebut “khusuf”. Saat terjadi fenomena gerhana bulan kita dianjurkan untuk mengerjakan shalat sunah dua rakaat atau shalat sunah khusuf. Shalat sunah ini terbilang sunah muakkad.


Artinya, “Jenis kedua adalah shalat sunah karena suatu sebab terdahulu, yaitu shalat sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah yaitu shalat dua gerhana, shalat gerhana matahari dan shalat gerhana bulan. Ini adalah shalat sunah yang sangat dianjurkan,” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zein, Bandung, Al-Maarif, tanpa keterangan tahun, halaman 109). 


Secara umum pelaksanaan shalat gerhana matahari dan shalat gerhana bulan diawali dengan shalat sunah dua rakaat dan setelah itu disusul dengan dua khutbah seperti shalat Idul Fitri atau shalat Idul Adha di masjid jami. Hanya saja bedanya, setiap rakaat shalat gerhana bulan dilakukan dua kali rukuk. Sedangkan dua khutbah setelah shalat gerhana matahari atau bulan tidak dianjurkan takbir sebagaimana khutbah dua shalat Id. 

Jamaah shalat gerhana bulan adalah semua umat Islam secara umum sebagai jamaah shalat Id. Sedangkan imamnya dianjurkan adalah pemerintah atau naib dari pemerintah setempat.


Sebelum shalat ada baiknya imam atau jamaah melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut:

Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini imaman/makmuman lillahi ta'ala 

Artinya, “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.” 


Adapun secara teknis, shalat sunah gerhana bulan adalah sebagai berikut:

  1. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.
  2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
  3. Baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Al-Baqarah atau selama surat itu dibaca dengan jahar (lantang).
  4. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat Surat Al-Baqarah.
  5. Itidal, bukan baca doa i’tidal, tetapi baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Ali Imran atau selama surat itu.
  6. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat Surat Al-Baqarah.
  7. Itidal. Baca doa i’tidal.
  8. Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.
  9. Duduk di antara dua sujud.
  10. Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua.
  11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
  12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Hanya saja bedanya, pada rakaat kedua pada diri pertama dianjurkan membaca surat An-Nisa. Sedangkan pada diri kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.
  13. Salam.
  14. Imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah shalat gerhana dengan taushiyah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, tobat, sedekah, memerdekakan budak (pembelaan terhadap kelompok masyarakat marjinal), dan lain sebagainya.


Apakah boleh dibuat dalam versi ringkas? Dalam artian seseorang membaca Surat Al-Fatihah saja sebanyak empat kali pada dua rakaat tersebut tanpa surat panjang seperti yang dianjurkan?

Atau bolehkah mengganti surat panjang itu dengan surat pendek setiap kali selesai membaca Surat Al-Fatihah? Boleh saja.

Ini lebih ringkas seperti keterangan Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin berikut ini.

Artinya, “Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan Surat Al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca Surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah. Tujuan mencari bacaan panjang adalah mempertahankan shalat dalam kondisi gerhana hingga durasi gerhana bulan selesai,” (Lihat Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I’anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).


Selagi gerhana bulan berlangsung, maka kesunahan shalat dua rakaat gerhana tetap berlaku. Sedangkan dua khutbah shalat gerhana bulan boleh tetap berlangsung atau boleh dimulai meski gerhana bulan sudah usai. Demikian tata cara shalat gerhana bulan berdasarkan keterangan para ulama. Wallahu a’lam. (Dipersembahkan oleh: Alhafiz K - NU.or.id)

read more
Amalan Harian Fikih Islam Fiqh Hadits Info & Berita Islam

Amalan Mustajab Seusai Jumatan


Syair ini pada tahun 1950an kerap dilantunkan orang-orang tua. Demikian diceritakan orang-orang tua di masa kini. Syair yang juga dipopulerken Gus Dur ini kerap dinisbahkan kepada seorang legenda yang sangat cendekia dan jenaka. Walhasil syair ini keluar dari seseorang yang dikenal dengan sebutan Abu Nawas atau Abu Nuwas.

Tidak salah kalau syair berikut ini memiliki tempat di hati kalangan orang-orang baik. Selain kandungannya yang berbobot, syair ini diharapkan memberikan manfaat bagi pembacanya sebagaimana anjuran salah seorang ulama besar yang menghimpun syariat dan hakikat Syekh Abdul Wahhab Sya’roni. 

Sayid Bakri bin M Sayid Syatho Dimyathi dalam karyanya I‘anatut Tholibin mengutip ucapan Syekh Abdul Wahhab Sya’roni.

 عن سيدي عبد الوهاب الشعراني ـ نفعنا الله به ـ أن من واظب على قراءة هذين البيتين في كل يوم جمعة، توفاه الله على الإسلام من غير شك، وهما:

إِلَهِيْ لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلًا   وَلَا أَقْوَى عَلَى نَارِ الجَحِيْمِ 

فَهَبْ لِيْ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِيْ   فَإِنَكَ غَافِرُ الذَنْبِ العَظِيْمِ

Dari Syekh Abdul Wahhab Sya’roni--semoga Allah memberikan maslahat kepada kita berkat Syekh Wahhab--bahwa siapa saja yang melazimkan dua bait ini setiap hari Jumat, maka Allah akan ambil ruhnya dalam keadaan Islam tanpa ragu sedikit pun. 

Kedua bait syair itu berbunyi: Ilahi lastu lil Firdausi ahla # Wa la aqwa ala naril jahimi / Fa hab li taubatan waghfir dzunubi # Fainnaka ghafirudz dzanbil ‘azhimi. (Tuhanku, aku bukanlah penghuni yang pantas surga-Mu. Aku pun tidak sanggup masuk neraka. Karena itu, bukalah pintu tobat-Mu. Ampunilah segenap dosaku. Karena sungguh Engkau ialah Zat yang maha pengampun)  

Perihal berapa kali dan jam berapa, memang tidak disebutkan oleh Syekh Wahhab. Namun, Sayid Bakri mengutip pendapat sebagian ulama yang mengamalkan syair tersebut.

ونقل عن بعضهم أنها تقرأ خمس مرات بعد الجمعة

Dikutip dari sejumlah ulama bahwa dua bait syair itu dibaca sebanyak 5 kali setelah mengerjakan shalat Jumat. 

Kalau hanya membaca lima kali setiap pekan, amalan ini dengan faidahnya yang luar biasa tampaknya ringan. Artinya, sayang kalau dilewatkan begitu saja. Syair ini bisa dibaca sebelum meninggalkan sajadah Jumatan. Setelah Ashar pun tidak menjadi masalah. Wallahu A‘lam. (Alhafiz K)
read more
Amalan Harian Ibroh Info & Berita Islam

7 Prinsip Hidup dalam Kebaikan


Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Semoga sahabat cendekia semua khususnya dan saudara sekalian dalam lindungan dan rahmat Allah SWT. 

Tak terasa sudah lama tidak mengambil pelajaran dari ayat-ayat suci Al-qur'an membuat kita lelah dalam menjalani hidup ini,  kadang ada dalam kebahagiaan tak luput pula kesedihan,  kadang ada dalam kejayaan tak luput pula kenistaan,  kadang ada dalam ketajiran tak luput pula kefaqiran. 

Hidup ini didampingi selalu dengan ruang dan waktu yang selalu dalam pengawasan dan keputusan Allah SWT.

Pertama
Disaat kita mulai melangkah matangkan dahulu niat dan tujuan kita, dengan menggantugkan seluruh harapan dan keputusan terbaik dari sisi Ilahi Rabbuna yakni Allah SWT.  Dengan ucapan:

"بسم الله الرحمن الرحيم"
Dengan menyebut namaMu Ya Allah SWT aku memohon atas kasihMu dalam menjalani hidup di dunia dan akhirat,  dan sebab rahmat dan sayangMu kami memohon ampunan dan ridhoMu di akhirat kelak. 

Kedua 
Setelah kita mematangkan niat untuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik maka berjalanlah lurus tanpa harus mundur sedikitpun, lewati semua ujian dan rintangan dengan sabar dan tabah.

Sesuatu yang telah dikerjakan semata-mata karena ridha dan keputusan Allah SWT, sehingga kita yakin bahwa itulah yang terbaik untuk jalan hidup kita, karena itulah kita bersyukur dan menerima dengan ucapan:

"الحمد لله رب العالمين"
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menguasai konsep dan tatanan alam raya ini. 

Ketiga 
Kita yakin tak ada yang kebetulan
Kita yakin tak ada yang mustahil
Kita yakin tak ada yang sia-sia
Kita yakin semua apa yang kita rasa dan jalani seizin Allah SWT, berapa kali kita lalai dalam menjalankan titahNya,  berapa kali kita lari dari ujianNya, berapa kali kita menyerah dari tantanganNya. 

Namun Allah SWT tetap memberi kita nafas untuk hidup, mata untuk memandang, telinga untuk mendengar, hidung untuk menghirup, mulut untuk berbicara, rasa dan makan, tangan untuk mengayuh aktifitas, dada untuk tegak dalam duduk dan berdiri, kaki untuk melangkah. Dengan itulah Dia sanggup menyandang dan sangat pantas atas sifat:

"الرحمن الرحيم"
Dzat yang maha memberi kasih dan sayang tiada tara. 

Keempat
Sebab tujuan dan keinginan kita mustahil untuk dicapai tanpa kasih sayangNya.

Karena Allah SWT yang menguasai masa dimana masa tiada yg berkuasa selain Dia,   maka pastilah telah direncanakan dan terjadi. 

"مالك يوم الدين"
Hanyalah Engkau ya Allah yang berkuasa dimasa dimana masa tiada yang lebih dibutuhkan selain ridho dan rahmatMu. 

Apa hubungannya masa itu dengan masa sekarang yang sedang kita jalani? Jika di masa yang belum terjadi Allah SWT sudah mengetahui dan hanya Dia yang berkuasa. Maka 100% pasti dimasa sekarang ini Allah sudah mengetahui apa yang akan terjadi kepada kita. Sebab itulah kita selalu memohon kepadaNya. 

Kelima
Kemana kita harus melangkah dan mencapai tujuan serta impian kita dengan selalu bernaung pada ibadah dan pertolonganNya, disaat kita fokus maka ingatlah semata-mata karena sedang mengharap ridhaNya,  disaat kita mulai letih dah putus asa ingatlah hanya kepadaNya kita memohon pertolongan. Itu tak lepas dari firmanNya bahwa kita sebagai hamba bukan siapa-siapa di dunia ini. 

"إياك نعبد وإياك نستعين"
Hanya kepadaMu kami tunduk dan patuh dan kepadaMu jua kami selalu memohon pertolongan. 

Keenam
Sebesar apapun kekuatan kita,  setinggi apapun jabatan kita,  sekaya apapun harta kita,  se'alim sepintar dan secerdas apapun kita, tanpa ada pertolongan Allah SWT semuanya akan nihil. 

Kita kuat karena tubuh masih belum diuji sakit, 
Kita tinggi jabatan karena masih belum diuji lengser dan pensiun, 
Kita kaya karena kebutuhan belum diuji lebih besar daripada pemasukan, 
Kita 'alim pintar dan cerdas karena otak dan akal belum diuji lupa,

Semua tak lepas dari pertolongan Allah SWT. Maka kita seyogyanya selalu memohon petunjuk dan bimbinganNya. 

"إهدنا الصراط المستقيم"
Berilah kami petunjuk dan bimbinglah kami kejalan yang engkau ridhoi.

Ketujuh
Seperti apakah tanda-tanda jalan yang diridhoi Allah SWT dan dari atau seperti siapa kita harus meneladani jalan itu?  

Yakni semata-mata hanya jalan yang telah Allah SWT berikan kepada orang-orang yang selalu diberikan keberkahan, kebahagiaan, ketenangan dan keyakinan dalam hatinya sehingga mereka selalu berbuat baik dan melihat sesuatu selalu dari sisi yang baik pula. 

Bukan orang-orang yang dimurkai dan diabaikan oleh Allah SWT,  orang yang selalu merasa baik,  orang yang selalu angkuh baik dalam perilaku fikiran dan pendapatnya,  orang yang berbuat keburukan dan selalu memandang sesuatu dengan buruk, adapun disebut dengan munafiq,  fasiq bahkan kafir. Semuanya bukanlah orang-orang yang harus kita contoh. 

"صراط الذين انعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين"
Yakni jalannya orang-orang yang telah engkau beri nikmat, bukan jalannya orang yang engkau murkai dan orang-orang yang sesat. 

Ambillah hikmah dan pelajaran dari orang orang yang dianggap tidak baik, sesungguhnya mengajak kebaikan itu lebih baik daripada harus mencela. 

Ya Allah semoga apa yang kami kerjakan dan kami tuangkan ini selalu atas ridho dan hidayahMu sehingga bermanfaat bagi Ummat dan Halayak Ramai. Amiin ya Robbal 'alamiin. 

Wallahua'lam bis Shawab

Baik sobat cendekia semuanya semoga berjumpa kembali lagi di blog kesayangan kita bersama, jangan lupa tebar kebaikan dengan subscribe like share dan komen, 

Bareng kami di group Whatsapp Cendekiawan santri. Terimakasih

Wassaalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
read more
Amalan Harian Info & Berita Islam

Muhasabah dengan adanya Virus Corona (COVID-19)

Bismillah

Semoga Kita mendapat Ridho Allah SWT, mari saling bermuhasabah diri.


KETIKA ALLAH SWT  TAK MAU MENERIMA KITA DI RUMAHNYA.
TANYA KENAPA.

Allah SWT menurunkan mahluk-Nya yang tak dapat dilihat mata karena terlalu kecil;
bernama CORONA di awal November, di sebuah negeri yang tak mengenalNya : Wuhan.

Kini si mahluk kecil itu memporak porandakan segala sendi kehidupan 2/3 dunia.
Ekonomi global mengalami anomali yang sulit dinalar.

Ketakutan dimana mana.
Kematian cukup banyak hanya dalam waktu singkat saja.

Saat umroh dilarang oleh otoritas Saudia,
.. kita masih tidak terlalu risau karena hanya orang mampu dan terpanggil yang bisa melakukannya.

Kita masih bisa berapologi :
" ...Ah umroh kan gak wajib. Lagian rumah Allah kan bukan cuma di Mekkah Madinah.. masih ada Masjid².. Gak masalah Umroh ditutup..."

Pada detik itu,
Hanya berfikir : Allah menutup pintu rumah besarNya hanya untuk kaum - kaum jauh.
Allah hanya memberikan kesempatan pada penduduk sekitar dan para pelayan sejati yang diperbolehkan bertawaf di baitul atiqNya...

Namun tadi malam,
.. Majelis Ulama Indonesia MUI mengeluarkan fatwa pelarangan Sholat Jumat, Taraweh Ramadhan dan pelaksanaan Sholat Iedul fitri untuk daerah terdampak corona yg ditetapkan pemerintah.
Dan bisa jadi meluas dari yang sekarang.
Bahkan Mudikpun akan dilarang..

Bertanya dalam renung.
Apakah Engkau marah Rabb-ku ?
Ketika sebelum ini :
Masjid² Megah namun Sepi..
Musholla² Bertebaran namun Berdebu...
Taraweh Ramai namun hanya di Awal Ramadhan..
Lebaran katanya Mudik, namun tetap hanya notifikasi WA-lah yang saling Bermaafan...

Ya Rabb..

Saat tak dibebaskan lagi bagi kami bersujud di rumahMu yang suci,
Saat terbatasi bagi kami berjamaah dengan para jamaah saudara seiman kami,
Baru kami Paham :
Arti Kehilangan..

Betapa mulai sunyi pengeras suara masjid disekitaran kami dari celoteh kanak² dan pujian²..

Betapa sepi jalanan depan rumah kami dari ramainya TPA dan ibu² yang hendak pengajian...

Betapa terasa saat semua hal yang selama ini kami abaikan itu, telah selanjutnya jadi pelarangan..

Nikmat yang Dicabut itu,
Barulah menggerogoti Relung Kedamaian..

Ya Allah,
Pesan Cinta apa yang ingin Kau sampaikan?

Atau memang sudah tak sudi lagi,
Engkau melihat wajah kami, mendengar keluh kesah kami, menatap tangis kami dan meraba senyum bahagia kami di Rumah²Mu ?

Ya Rabb sekarang kami bisa merasakan bagaimana perasaan saudara kami di Uiyghur, Myanmar, Suriah dan Palestina yang harus berjuang untuk bisa berada di masjid²Mu.

Sementara kami,
Malah sering dan seringkali malas menuju masjid yg hanya beberapa langkah dengan aman dan nyaman..

Ya Rabb kini kami sadar arti silahturahmi yang dulu kami anggap hanya basa basi.
Sekarang kami tak bisa dalam kerumunan dan forum dakwah yang mendatangkan banyak orang lagi..

Corona..
Mahluk Kecil Tak Nampak oleh Mata..
Namun mampu merusak Tatanan Ketenangan dunia..

Ya Rabb jangan kau buat ramadhan kami nanti akan terasa sepi hambar.
Membayangkan tak ada sholat taraweh berjamaah, tadarrus ramai-ramai, dan membangunkan sahur sambil berkeliling kampung.
Apalagi membayangkan : Tak ada lagi mudik berdesakan...

Jangan ya Rabb...
jangan ya Rabb...
Jangan Kau cabut Nikmat yang berpuluh tahun kami nikmati namun telah kami abaikan..

Apa Engkau Menyentil kami?
Ketika ada kesempatan,
Kami malah cukup mengumbar WA KoPas-an untuk bermaafan?

Apa Engkau MengKapoki kami?
Ketika takziah yang 1 kota saja,
Kami hanya titip kalimat Innalillah melalui Grup Rekan dan Teman?

Jangan Kau cabut Nikmat ini ya Rabb..
Karena kini,
kami akhirnya benar² hanya bisa bertemu dalam tegur WA atau Kalimat Telpon dan Pesan..

Engkau menuruti kami Ya Rabb..
Menuruti pengabaian kami..
Yang kami ciptakan sendiri..

Maafkan kami Rabbi..
Maafkan kami..

Masihkah ada kesempatan lagi?
Bukankah Maha PengasihMu,
Melebihi MurkaMu pada kami ?

Ya Rabb..
Hidupnya Mahluk Corona adalah semata mata atas KehendakMu.
Engkau yang Menghidupkan segalanya..
Engkaupun yang Mematikan segalanya..

Mohon Ya Rabb
Panggil kembali mahluk corona ke tubuh tubuh hewan seperti sebelumnya.
Cukupkan tugas mereka untuk mengingatkan kami semua.

Ya Allah,
Berilah obat untuk wabah ini.
Dan Berilah tobat bagi kami..

Pertemukan kami dengan ramadhan penuh berkah,
Tanpa Corona antara Kita.

Aamiin ya rabbal alamin.

#muhasabahdiri

Sumber: fb Ust. Ahmad Sahal
read more
Amalan Harian Fikih Islam Fiqh

Dahsyatnya Do'a duduk diantara Dua Sujud

DAHSYATNYA DO'A DUDUK DIANTARA DUA SUJUD

Dahsyatnya Do'a duduk diantara Dua Sujud
     Assalamu'alaikum para cendekia sekalian, pada artikel kali ini kita akan mengulas sedikit tentang dahsyatnya sebuah baca'an doa yang dibaca waktu duduk diantara dua sujud.

Dengan mengetahui arti makna serta bisa menghayatinya  Insyaallah kita bisa lebih khusyu' ketika melakukannya diwaktu sholat.

bacaan yang kami maksud ialah :

Robighfirlii, Warhamnii

Wajburnii, 
Warfa’nii

Warzuqnii, 
Wahdinii

Wa’aafinii, 
Wa’fuannii




     Ketika  orang ditanya : “Do’a apakah yang  paling  sering  dibaca oleh seorang muslim ?”
Banyak  yang  menjawabnya dengan salah. Begitu seringnya do’a itu dibaca,  hingga ketika sedang membaca do’a,  banyak yang tak merasa kalau sedang berdo’a.
Padahal  do’a itu sangatlah dahsyat, mencakup  kebutuhan  kita di dunia dan akhirat. Dan dibaca minimal 17 kali setiap hari.
Do’a itu, ialah do’a diantara dua sujud, marilah kita renungi maknanya :


Robbighfirlii

     Wahai Tuhan ampunilah dosaku.
Dosa adalah beban, yang menyebabkan kita berat melangkah menuju ke ridha اللّهُ. Dosa  adalah  kotoran hati yang membuat  hati  kelam,  sehingga  hati kita merasa  berat sekali untuk melakukan kebaikan.

Warhamnii

     Sayangilah diriku.
Kalau kita disayang اللّهُ hidup akan terasa nyaman, karena dengan kasih sayang-Nya akan dapat dicapai semua cita-cita. Dengan kasih sayang اللّهُ nafsu kita akan terbimbing.

Wajburnii

Tutup lah  segala  kekuranganku.
banyak sekali kekurangan kita, kurang syukur,  kurang  sabar,  kurang  bisa menerima kenyataan, mudah marah, pendendam  dan  lainnya. Kalau kekurangan kita ditutup/diperbaiki اللّهُ, maka  kita  akan  menjadi  manusia sebenarnya.

Warfa’nii

Tinggikanlah derajatku.
kalau اللّهُ su-dah  meninggikan derajat kita, maka pasti  tidak  ada  manusia  yang bisa menghinakan kita.

Warzuqnii

Berikanlah  aku  rizki.
sebagai hamba اللّهُ kita  membutuhkan rizki, اللّهُ mampu mendatangkan rizki dari arah yang tak terduga dan tanpa perhitungan.

Wahdini

Berikanlah  aku petunjuk/bimbinglah aku  ke jalan kebahagiaan.
Kita tidak hanya  minta petunjuk/hidayah yang berkaitan dengan agama. Tetapi kita juga  minta  petunjuk  agar terhindar dari  mengambil  keputusan  yang di anggap salah.

Wa’aafinii

Berikan lah  aku  kesehatan,  apabila kita sehat, kita bisa menambah keba-ikan  dan  manfaat serta tak menjadi beban orang lain.

Wa’fuannii

Aku mohon agar kesalahanku dihapus dari catatan.

      Dari do'a tersebut diawali do’a dengan mohon  ampun dan kita akhiri dengan permohonan ampunan untuk menghapus  dosa,  sehingga  kita benar-benar bersih.


Allah SWT memerintahkan kita untuk membaca  do’a  itu,  Rasulullah  SAW mencontohkan  kepada kita, menurut logika do’a tersebut pasti terkabul dan diijabah oleh Allah SWT. AAMIIN
Terkadang  yang menjadi persoalan, dimana  hati dan pikiran kita, ketika kita membaca do’a itu dan kita tidak hafal arti serta maknanya ?
Padahal  do'a tersebut dahsyat, dan masih banyak orang sering tergesa gesa  yang  se-harusnya  tuma'nina dengan  meresapi  dan benar-benar meminta kepada Allah SWT.
Apabila  dipandang  bermanfaat dan anda  berkenan,  silah kan  di  share kepada Saudara, sahabat dan handai taulan untuk  semangkin menambah wawasan dan pengetahuan.

SEMOGA BERMANFAAT
read more
Amalan Harian Ibroh Info & Berita Islam

Ramuan Ampuh Meningkatkan Sahwat Pria agar Tahan Lama

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarokatuh

 ramuan ampuh meningkatkan sahwat pria agar tahan lama

Ramuan Ampuh Meningkatkan Sahwat Pria agar Tahan Lama

Para sahabat Cendekia sekalian yang dirahmati oleh Allah SWT semoga selalu dalam Lindungn dan Ridho-Nya.

Pada kesempatan Kali ini, saya ingin berbagi sedikit tentang faidah dari beberapa Hayawan dan Buah - buahan yang dapat membantu sahabat Cendekia dalam melaksanakan ibadah intern (bersenggama) atau bersetubuh suami istri.

dikutip dari dawuh [ Kyai Malik Sanusi - Jember ] :

dawuh beliau salah satu dari beberapa ramuan untuk meningkatkan gairah syahwat seorang pria dalam berhubungan badan dengan istri adalah Pisang Musang dibelah dan di kasih dengan Madu. insyaAllah dapat menambahkan stamina peria dalam bercinta, Namun beliau dawuh "Itu duluuu...." 

ada yg lebih ampuh dari itu ialah Telur Ayam Kate 21 butir. semakin banyak semakin kuat.. salah satu faidah dan hasiat dari telur ayam kate ialah meningkatlan syahwat sorang pria atau wanita, walaupun kacil tapi Tokcer abisss...

keterangan lengkap tentang khasiat Telur Ayam Kate ada di Kitab Hayatul Hayawan Al-Kubro

kami sertakan link langsung dan video dari beliau yg sedang mengisi ceramah acara pernikahan dibawah ini videonya :


Ramuan Ampuh Meningkatkan Sahwat Pria agar Tahan Lama

read more
Amalan Harian Fikih Islam Fiqh

Jangan Sampai Salah! Ini Niat Puasa Ramadan, Bagaimana Jika Langsung Niat Puasa 1 Bulan?

 ramadhan

Marhaban Ya Ramadan! Selamat datang bulan penuh berkah, Bulan Suci Ramadan.
Umat Muslim di seluruh dunia khususnya Indonesia menyambut bulan Ramadan dengan penuh suka cita.

Salah satu ciri umat Muslim yang mendapat ridha Allah SWT adalah bergembira menyambut bulan penuh berkah ini.
Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI menetapkan bahwa 1 Ramadan 1439 Hijriah jatuh pada Kamis (17/5/2018).

Penetapan ini berdasarkan sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin di kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018).
"Kami tetapkan 1 Ramadan 1439 Hijriah jatuh pada Kamis, 17 Mei 2018," kata Lukman, saat memberikan keterangan pers, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Ketetapan pemerintah dari hasil sidang isbat ini sama dengan keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menetapkan 1 Ramadan juga jatuh pada Kamis (17/5/2018).

Itu artinya, puasa Ramadan di Indonesia bersamaan dimulainya.
Menurut Lukman, kesepakatan sidang isbat dibuat berdasarkan dua hal, yaitu perhitungan hisab dan laporan petugas tersumpah di lapangan yang melihat hilal dari 95 titik.

Berdasarkan penetapan awal puasa ini, maka umat Islam di Indonesia mulai melakukan salat tarawih pada Rabu (16/5/2017) besok malam.
Kemudian, puasa pertama dilakukan pada Kamis.

Sidang isbat merupakan wujud kebersamaan Kementerian Agama selaku pemerintah dengan ormas Islam dan instansi terkait dalam mengambil keputusan.
Sebelumnya, dalam sidang isbat Kemenag mengawalinya dengan mendengarkan pemaparan dari tim hisab dan rukyat terkait posisi hilal menjelang awal Ramadan.

Sidang ini dijadwalkan berlangsung setelah ada laporan hasil pengamatan hilal dari lokasi pemantauan.
Sidang kali ini dihadiri oleh sejumlah pihak, baik dari para duta besar negara-negara sahabat, pimpinan Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Selain itu, Kemenag juga mengundang, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; dan Tim Hisab dan Rukyat Kemenag.




Niat Puasa Ramadan
Sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan, seseorang harus berniat karena menjadi bagian dari rukun puasa.

Jika tidak berniat, maka puasanya tidak sah.

Kapan berniat?
Niat dimulai setelah waktu magrib hingga sebelum fajar.
Niat boleh dibaca dalam hati, maupun dilafazkan.

Berikut adalah niatnya.
"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhona haadzihis-sanati lillahi ta'ala."

Terjemahannya, "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu pada bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Bagi yang ingin berniat puasa untuk sebulan penuh, silakan membaca niat ini.
"Nawaitu shauma syahri ramadhona kullihi lillaahi ta’ala."

Terjemahannya, "Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh pada bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'ala."

Namun, niat puasa untuk sebulan penuh terdapat perbedaan pendapat.
Syekh Taqiyyuddin Abu Bakar bin Muhammad Al-Hishni dalam Kifayatul Akhyar menerangkan sebagai berikut.

ولا يصح الصوم إلا بالنية للخبر. ومحلها القلب, ولايشترط النطق بها بلا خلاف, وتجب النية لكل ليلة لان كل يوم عبادة مستقلة , ألا ترى أنه لا يفسد بقية الأيام بفساد يوم منه. فلو نوى الشهر كله, صح له اليوم الأول على المذهب.

Terjemahannya, “Puasa tidak sah tanpa niat. Keharusan niat didasarkan pada hadits. Tempat niat itu di hati. Karenanya, niat tidak disyaratkan secara lisan. Ketentuan ini disepakati bulat ulama tanpa perbedaan pendapat. Niat puasa wajib dipasang setiap malam. Karena, puasa dari hari ke hari sepanjang Ramadan merupakan ibadah terpisah."
"Coba perhatikan, bukankan puasa Ramadan sebulan tidak menjadi rusak hanya karena batal sehari? Kalau ada seseorang memasang niat puasa sebulan penuh di awal Ramadan, maka puasanya hanya sah di hari pertama. Demikian pendapat ini madzhab (Madzhab Syafi’i).” (Lihat Taqiyuddin Abu Bakar Al-Hishni, Kifayatul Akhyar)

Adapun niat puasa sekaligus sebulan penuh adalah pandangan dari Madzhab Hanafi.
Menurut Madzhab Hanafi, puasa seseorang dengan niat sebulan penuh pada awal Ramadan dinilai sah meskipun ia tidak menetapkan niat puasa setiap malam.

Kendati demikian, mereka juga tetap menganjurkan orang yang telah melakukan niat puasa wajib sebulan penuh di awal Ramadan untuk mengulang niat puasa pada setiap malam Ramadan.
Karenanya, melihat keistimewaan puasa Ramadan itu, seseorang wajib memasang niat setiap malam.

Untuk menghindari lupa niat, ada baiknya mengikuti salat tarawih berjamaah.
Di samping mendapat pahala salat tarawih dan silaturahmi yang berlipat ganda itu, seseorang tidak akan luput dari niat puasa yang lazim dipimpin imam sebelum tarawih bubar.

Selamat berpuasa, semoga puasanya berkah, Amin.
read more
Amalan Harian Fikih Islam Fiqh Info & Berita Islam

Keutamaan Bulan Sya'ban dan Amalannya

Bulan Sya’ban adalah bulan yang terletak setelah bulan Rajab dan sebelum bulan Ramadhan. Bulan ini memiliki banyak keutamaan. Ada juga ibadah-ibadah yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisinya dengan memperbanyak berpuasa di bulan ini sebagai persiapan menghadapi bulan Ramadhan. Bulan ini dinamakan bulan Sya’ban karena di saat penamaan bulan ini banyak orang Arab yang berpencar-pencar mencari air atau berpencar-pencar di gua-gua setelah lepas bulan Rajab. 
 bulan sya'ban

Ibnu Hajar Al-‘Asqalani mengatakan:
وَسُمِّيَ شَعْبَانُ لِتَشَعُّبِهِمْ فِيْ طَلَبِ الْمِيَاهِ أَوْ فِيْ الْغَارَاتِ بَعْدَ أَنْ يَخْرُجَ شَهْرُ رَجَبِ الْحَرَامِ وَهَذَا أَوْلَى مِنَ الَّذِيْ قَبْلَهُ وَقِيْلَ فِيْهِ غُيْرُ ذلِكَ
.
“Dinamakan Sya’ban karena mereka berpencar-pencar mencari air atau di dalam gua-gua setelah bulan Rajab Al-Haram. Sebab penamaan ini lebih baik dari yang disebutkan sebelumnya. Dan disebutkan sebab lainnya dari yang telah disebutkan.”1
Adapun hadits yang berbunyi:
إنَّمَا سُمّي شَعْبانَ لأنهُ يَتَشَعَّبُ فِيْهِ خَيْرٌ كثِيرٌ لِلصَّائِمِ فيه حتى يَدْخُلَ الجَنَّةَ.
“Sesungguhnya bulan Sya’ban dinamakan Sya’ban karena di dalamnya bercabang kebaikan yang sangat banyak untuk orang yang berpuasa pada bulan itu sampai dia masuk ke dalam surga.”2
Hadits tersebut tidak benar berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Banyak orang menyepelekan bulan ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan hal tersebut di dalam hadits berikut:
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ، قَالَ: ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ.
Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid radhiallahu ‘anhuma bahwasanya dia berkata, “Ya Rasulullah! Saya tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan di banding bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa di bulan Sya’ban ?” Beliau menjawab, “Itu adalah bulan yang banyak manusia melalaikannya, terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. Dia adalah bulan amalan-amalan di angkat menuju Rabb semesta alam. Dan saya suka jika amalanku diangkat dalam keadaan saya sedang berpuasa”.3


Amalan-amalan apa yang disyariatkan pada bulan ini?
Ada beberapa amalan yang biasa dilakukan oleh Rasulullah dan para as-salafush-shalih pada bulan ini. Amalan-amalan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperbanyak puasa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak puasa pada bulan ini tidak seperti beliau berpuasa pada bulan-bulan yang lain.
عَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ, فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha bahwasanya dia berkata, “Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamberpuasa sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berbuka, dan berbuka sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berpuasa. Dan saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasa dalam sebulan kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban.”4
Begitu pula istri beliau Ummu Salamah radhiallahu ‘anha mengatakan:
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَصُومُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ إِلاَّ شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ.
“Saya tidak pernah mendapatkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali bulan Sya’ban dan Ramadhan.”5
Ini menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hampir berpuasa Sya’ban seluruhnya. Para ulama menyebutkan bahwa puasa di bulan Sya’ban meskipun dia hanya puasa sunnah, tetapi memiliki peran penting untuk menutupi kekurangan puasa wajib di bulan Ramadhan. Seperti shalat fardhu, shalat fardhu memiliki shalat sunnah rawatib, yaitu: qabliyah dan ba’diyah. Shalat-shalat tersebut bisa menutupi kekurangan shalat fardhu yang dikerjakan. Sama halnya dengan puasa Ramadhan, dia memiliki puasa sunnah di bulan Sya’ban dan puasa sunnah enam hari di bulan Syawwal. Orang yang memulai puasa di bulan Sya’ban insya Allah tidak terlalu kesusahan menghadapi bulan Ramadhan.
2. Membaca Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an mulai diperbanyak dari awal bulan Sya’ban , sehingga ketika menghadapi bulan Ramadhan, seorang muslim akan bisa menambah lebih banyak lagi bacaan Al-Qur’an-nya. Salamah bin Kuhail rahimahullah berkata:
كَانَ يُقَالُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ الْقُرَّاءِ
“Dulu dikatakan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan para qurra’ (pembaca Al-Qur’an).” Begitu pula yang dilakukan oleh ‘Amr bin Qais rahimahullah apabila beliau memasuki bulan Sya’ban beliau menutup tokonya dan mengosongkan dirinya untuk membaca Al-Qur’an.6
3. Mengerjakan amalan-amalan shalih
Seluruh amalan shalih disunnahkan dikerjakan di setiap waktu. Untuk menghadapi bulan Ramadhan para ulama terdahulu membiasakan amalan-amalan shalih semenjak datangnya bulan Sya’ban , sehingga mereka sudah terlatih untuk menambahkan amalan-amalan mereka ketika di bulan Ramadhan. Abu Bakr Al-Balkhi rahimahullah pernah mengatakan:
شَهْرُ رَجَب شَهْرُ الزَّرْعِ، وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ سُقْيِ الزَّرْعِ، وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حَصَادِ الزَّرْعِ.
“Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman dan bulan Sya’ban adalah bulan memanen tanaman.” Dan dia juga mengatakan:
مَثَلُ شَهْرِ رَجَبٍ كَالرِّيْحِ، وَمَثُل شَعْبَانَ مَثَلُ الْغَيْمِ، وَمَثَلُ رَمَضَانَ مَثَلُ اْلمطَرِ، وَمَنْ لَمْ يَزْرَعْ وَيَغْرِسْ فِيْ رَجَبٍ، وَلَمْ يَسْقِ فِيْ شَعْبَانَ فَكَيْفَ يُرِيْدُ أَنْ يَحْصِدَ فِيْ رَمَضَانَ.
“Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, bulan Sya’ban seperti awan yang membawa hujan dan bulan Ramadhan seperti hujan. Barang siapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Sya’ban bagaimana mungkin dia memanen hasilnya di bulan Ramadhan.”7
4. Menjauhi perbuatan syirik dan permusuhan di antara kaum muslimin
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala akan mengampuni orang-orang yang tidak berbuat syirik dan orang-orang yang tidak memiliki permusuhan dengan saudara seagamanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ, إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ.
“Sesungguhnya Allah muncul di malam pertengahan bulan Sya’ban dan mengampuni seluruh makhluknya kecuali orang musyrik dan musyahin.”8
Musyahin adalah orang yang memiliki permusuhan dengan saudaranya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga secara khusus tentang orang yang memiliki permusuhan dengan saudara seagamanya:
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا.
“Pintu-pintu surga dibuka setiap hari Senin dan Kamis dan akan diampuni seluruh hamba kecuali orang yang berbuat syirik kepada Allah, dikecualikan lagi orang yang memiliki permusuhan antara dia dengan saudaranya. Kemudian dikatakan, ‘Tangguhkanlah kedua orang ini sampai keduanya berdamai. Tangguhkanlah kedua orang ini sampai keduanya berdamai. Tangguhkanlah kedua orang ini sampai keduanya berdamai’”9
Oleh karena itu sudah sepantasnya kita menjauhi segala bentuk kesyirikan baik yang kecil maupun yang besar, begitu juga kita menjauhi segala bentuk permusuhan dengan teman-teman muslim kita.
5. Bagaimana hukum menghidupkan malam pertengahan bulan Sya’ban?
Pada hadits di atas telah disebutkan keutamaan malam pertengahan bulan Sya’ban. Apakah di-sunnah-kan menghidupkan malam tersebut dengan ibadah? Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan:
وَصَلَاةُ الرَّغَائِبِ بِدْعَةٌ مُحْدَثَةٌ لَمْ يُصَلِّهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا أَحَدٌ مِنْ السَّلَفِ، وَأَمَّا لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَفِيهَا فَضْلٌ، وَكَانَ فِي السَّلَفِ مَنْ يُصَلِّي فِيهَا، لَكِنَّ الِاجْتِمَاعَ فِيهَا لِإِحْيَائِهَا فِي الْمَسَاجِدِ بِدْعَةٌ وَكَذَلِكَ الصَّلَاةُ الْأَلْفِيَّةُ.
“Dan shalat Raghaib adalah bid’ah yang diada-adakan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah shalat seperti itu dan tidak ada seorang pun dari salaf melakukannya. Adapun malam pertengahan di bulan Sya’ban, di dalamnya terdapat keutamaan, dulu di antara kaum salaf (orang yang terdahulu) ada yang shalat di malam tersebut. Akan tetapi, berkumpul-kumpul di malam tersebut untuk menghidupkan masjid-masjid adalah bid’ah, begitu pula dengan shalat alfiyah.”10
Jumhur ulama memandang sunnah menghidupkan malam pertengahan di bulan Sya’ban dengan berbagai macam ibadah. Tetapi hal tersebut tidak dilakukan secara berjamaah.11 Sebagian ulama memandang tidak ada keutamaan ibadah khusus pada malam tersebut, karena tidak dinukil dalam hadits yang shahih atau hasan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau pernah menyuruh untuk beribadah secara khusus pada malam tersebut. Hadits yang berbicara tentang hal tersebut lemah.
6. Bagaimana hukum shalat alfiyah dan shalat raghaib di malam pertengahan bulan Sya’ban ?
Tidak ada satu pun dalil yang shahih yang menyebutkan keutamaan shalat malam atau shalat sunnah di pertengahan malam di bulan Sya’ban . Baik yang disebut shalat alfiyah (seribu rakaat), dan shalat raghaib (12 rakaat). Mengkhususkan malam tersebut dengan ibadah-ibadah tersebut adalah perbuatan bid’ah. Sehingga kita harus menjauhinya. Apalagi yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin. Mereka berkumpul di masjid, beramai-ramai merayakannya, maka hal tersebut tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Imam An-Nawawi mengatakan tentang shalat Ar-Raghaib yang dilakukan pada Jumat pertama di bulan Rajab dan malam pertengahan bulan Sya’ban :
وَهَاتَانِ الصَّلاَتَانِ بِدْعَتَانِ مَذْمُومَتَانِ مُنْكَرَتَانِ قَبِيحَتَانِ ، وَلاَ تَغْتَرَّ بِذِكْرِهِمَا فِي كِتَابِ قُوتِ الْقُلُوبِ وَالإْحْيَاءِ
“Kedua shalat ini adalah bid’ah yang tercela, yang mungkar dan buruk. Janganlah kamu tertipu dengan penyebutan kedua shalat itu di kitab ‘Quutul-Qulub’ dan ‘Al-Ihya’’.”12
7. Bagaimana hukum berpuasa di pertengahan bulan Sya’ban ?
Mengkhususkan puasa di siang pertengahan bulan Sya’ban tidak dianjurkan untuk mengerjakannya. Bahkan sebagian ulama menghukumi hal tersebut bid’ah. Adapun hadits yang berbunyi:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا.
“Apabila malam pertengahan bulan Sya’ban, maka hidupkanlah malamnya dan berpuasalah di siang harinya.”13
Maka hadits tersebut adalah hadits yang palsu (maudhu’), sehingga tidak bisa dijadikan dalil. Akan tetapi, jika kita ingin berpuasa pada hari itu karena keumuman hadits tentang sunnah-nya berpuasa di bulan Sya’ban atau karena dia termasuk puasa di hari-hari biidh (ayyaamul-biid/puasa tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan hijriyah), maka hal tersebut tidak mengapa. Yang diingkari adalah pengkhususannya saja. Demikian beberapa ibadah yang bisa penulis sebutkan pada artikel ini. Mudahan kita bisa mengoptimalkan latihan kita di bulan Sya’ban untuk bisa memaksimalkan ibadah kita di bulan Ramadhan. Mudahan bermanfaat. Amin. ***
Footnotes
[1] Fathul-Bari (IV/213), Bab Shaumi Sya’ban.
[2] HR Ar-Rafi’i dalam Tarikh-nya dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu. Syaikh Al-Albani mengatakan, “Maudhu’, ” dalam Dha’if Al-Jami’ Ash-Shaghir no. 2061.
[3] HR An-Nasai no. 2357. Syaikh Al-Albani menghasankannya dalam Shahih Sunan An-Nasai.
[4] HR Al-Bukhari no. 1969 dan Muslim 1156/2721.
[5] HR An-Nasai no. 2175 dan At-Tirmidzi no. 736. Di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan An-Nasai.
[6] Lihat: Lathaiful-Ma’arif libni Rajab Al-Hanbali hal. 138.
[7] Lihat: Lathaiful-Ma’arif libni Rajab Al-Hanbali hal. 130.
[8] HR Ibnu Majah no. 1390. Di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibni Majah.
[9] HR Muslim no. 2565/6544.
[10] Al-Fatawa Al-Kubra (V/344).
[11] Lihat: Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah (XXXIV/123).
[12] Al-Majmu’ lin-Nawawi (XXII/272). [13] HR Ibnu Majah no. 1388. Syaikh Al-Albani mengatakan, “Sanadnya Maudhu’,” dalam Adh-Dha’ifah no. 2132.
Daftar Pustaka
  • Al-Khulashah fi Syarhil-Khamsiin Asy-Syamiyah. ‘Ali bin Nayif Asy-syahud. Darul-Ma’mur.
  • At-Tibyan li Fadhail wa Munkarat Syahri Sya’ban. Nayif bin Ahmad Al-Hamd.
  • Sya’ban, Syahrun Yaghfulu ‘anhu Katsir minannas. Abdul-Halim Tumiyat. www.nebrasselhaq.com
  • Dan sumber-sumber lain yang sebagian besar telah dicantumkan di footnotes.


read more

Terpopuler

Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang

Biografi Singkat Abuya Nurhasanuddin bin Abdul Latif Pengasuh Pondok Pesantren Darussa'adah Malang Abuya Nurhasanuddin lahi...
read

Lafadz HINDUN ( هِنْدٌ ) Termasuk pada Isim Munshorif apa Isim Ghoiru Munshorif ??

Pertanyaan: Lafadz  هندٌ  itu termasuk isim  munshorif atau isim  ghoiru  munshorif , jika termasuk isim ghoiru munshorif mengapa dit...
read

Download ebook Kunuzussa'adah pdf | Ma'had Darussa'adah Al-Islamy

     Assalamu'alaikum Wr.  Wb.      Para cendekia sekalian pada kali ini kami akan berbagi file dokumen Kunuzussa'adah   (pdf)...
read

Alfiyah Ibnu Malik (Keutamaan dan Ringkas Nadhomnya)

Masih di dalam BAB MUQODDIMAH Alfiyah Ibnu Malik,  Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Alfiyah ...
read

Penjelasan ringkas syair - عَرَفْتُ الشَّرَّ لَا لِلشَّرِّ | Cendekiawan Santri

sebagian ahli syair menyatakan : عَرَفْتُ الشَّرَّ لاَ لِلشَّرِّ وَلَكِنْ لِتَوْقِيْهِ وَمَنْ لَمْ يَعْرِفِ الْخَيْرَ مِنَ الشَّرِّ ...
read

Find Us Facebook

Design by Desain Profesional